Benarkah Krim Mengandung Kolagen Dapat Menambah Jumlah Kolagen Kulit?

Kolagen memiliki molekul yang besar

Kolagen bagi sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi. Saat ini, terdapat berbagai jenis produk perawatan kulit di pasaran, salah satunya yaitu krim atau bentuk sediaan topikal lain yang mengandung kolagen. Produk perawatan kulit dengan kandungan kolagen dipercaya dapat menjaga elastisitas kulit. 

Seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen di dalam tubuh, termasuk di kulit makin berkurang. Benarkah krim yang mengandung kolagen dapat menambah jumlah kolagen kulit? Berikut penjelasannya. 

1. Kolagen

Benarkah Krim Mengandung Kolagen Dapat Menambah Jumlah Kolagen Kulit?ilustrasi kulit sehat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dilansir Medical News Today, kolagen menyusun sekitar sepertiga dari semua protein di dalam tubuh. Tubuh secara alami menghasilkan protein bernama kolagen. Kolagen merupakan komponen penting jaringan ikat dan perperan dalam menyatukan sel-sel tubuh.

Menurut WebMD, serat kolagen yang kuat bekerja seperti lem yang dapat menyatukan otot, tulang, tendon, ligamen, organ, dan kulit. Kolagen berperan penting untuk persendian yang sehat. Selain itu, kolagen juga berfungsi untuk membuat kulit elastis.

2. Produksi kolagen menurun dengan bertambahnya usia

Benarkah Krim Mengandung Kolagen Dapat Menambah Jumlah Kolagen Kulit?ilustrasi produksi kolagen menurun (pexels.com/RODNAE Productions)

Makin bertambahnya usia, tubuh menghasilkan lebih sedikit kolagen. Meskipun jumlah kolagen tidak dapat diukur, namun terdapat beberapa gejala yang mungkin dirasakan ketika terjadi penurunan produksi kolagen, seperti nyeri sendi atau otot yang melemah.

Cleveland Clinic menjelaskan bahwa wanita mengalami penurunan produksi kolagen yang signifikan setelah menopause. Umumnya, setiap orang mengalami penurunan produksi kolagen setelah berusia 60 tahun.

Baca Juga: 12 Makanan Kaya Kolagen, Miliki Banyak Manfaat untuk Kulit!  

3. Gaya hidup yang dapat merusak kolagen

Benarkah Krim Mengandung Kolagen Dapat Menambah Jumlah Kolagen Kulit?ilustrasi sinar matahari (unsplash.com/Jackson David)

Selain faktor usia, faktor lain yang juga dapat memengaruhi jumlah kolagen yaitu sinar matahari, kebiasaan merokok, dan konsumsi gula berlebih. Paparan sinar ultraviolet terlalu banyak membuat serat kolagen manjadi terurai lebih cepat sehingga mempercepat munculnya kerutan.

Sementara bahan kimia yang ada pada rokok juga dapat merusak kolagen sehingga menyebabkan kerutan, kulit menjadi kendur, dan memperlambat proses penyembuhan luka. Konsumsi gula berlebih juga membuat serat kolagen menjadi bertautan dan kusut sehingga kulit menjadi kurang elastis.

4. Benarkah krim mengandung kolagen dapat menambah jumlah kolagen di kulit?

Benarkah Krim Mengandung Kolagen Dapat Menambah Jumlah Kolagen Kulit?ilustrasi krim mengandung kolagen (unsplash.com/Jocelyn Morales)

Medical News Today menjelaskan, kolagen membantu sel-sel kulit memperbarui dan memperbaiki diri. Namun, bertambahnya usia dan berbagai faktor dari luar dapat memengaruhi kulit sehingga elastisitasnya menurun.

Saat ini, banyak beredar produk perawatan kulit, misalnya krim yang mengandung kolagen di dalamnya. Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, belum ada krim yang mampu mengembalikan jumlah kolagen yang ada di kulit.

Hal senada juga dijelaskan WebMD, bahwa krim kulit yang mengandung kolagen sintetis kemungkinan bukan cara yang efektif dalam meningkatkan jumlah protein tersebut di dalam tubuh. Kolagen dalam produk tersebut menambah lapisan penghalang sebagai pelindung kulit dan mencegah hilangnya kelembaban. Namun, mereka tidak dapat meningkatkan jumlah kolagen di dalam kulit.

5. Mengapa kolagen topikal tidak dapat menambah jumlah kolagen di dalam kulit?

Benarkah Krim Mengandung Kolagen Dapat Menambah Jumlah Kolagen Kulit?ilustrasi produk perawatan kulit (unsplash.com/Content Pixie)

Krim dan sediaan topikal lainnya yang mengandung kolagen kerap kali diklaim dapat meningkatkan jumlah kolagen sehingga mampu meremajakan kulit. Namun, Medical News Today menyebutkan bahwa penelitian belum menunjukkan bahwa kulit mampu menyerap kolagen karena molekulnya tidak dapat melewati lapisan kulit terluar.

Laman Harvard T.H. Chan, School of Public Health juga menjelaskan hal yang sama, bahwa efektifitas kolagen topikal diragukan, bahkan oleh ahli dermatologi. Sebab, kolagen yang dihasilkan oleh tubuh bukan berada di permukaan kulit, melainkan terletak di lapisan kulit yang lebih dalam. Sementara kolagen terlalu besar untuk dapat menembus lapisan kulit.

6. Cara memperlambat kerusakan kolagen

Benarkah Krim Mengandung Kolagen Dapat Menambah Jumlah Kolagen Kulit?ilustrasi menggunakan tabir surya (pexels.com/Anna Tarazevich)

Menurut Cleveland Clinic, cara untuk memperlambat kerusakan kolagen yaitu dengan menggunakan tabir surya atau sunscreen setiap hari. Paparan sinar ultraviolet dapat merusak kolagen. Dengan menggunakan tabir surya SPF 30 atau yang lebih tinggi dapat melindungi kulit dari bahaya sinar ultraviolet.

Selain itu, mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan cara mengonsumsi buah dan sayur juga dapat membantu memperlambat kerusakan kolagen karena kandungan vitamin dan antioksidannya. Menghindari kebiasaan merokok dan makanan yang olahan juga dapat membantu memperlambat kerusakan kolagen.

Krim yang mengandung kolagen sintetis kemungkinan tidak dapat meningkatkan jumlah kolagen di dalam kulit. Sebab, kulit tidak dapat menyerap molekul kolagen yang besar. Meskipun begitu, produk topikal yang mengandung kolagen dapat menjaga kelembaban kulit. 

Baca Juga: 5 Efek Samping Kolagen untuk Tubuh, Gak Selamanya Baik!

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Tania Stephanie

Berita Terkini Lainnya