4 Kelompok yang Rentan Mengalami Keracunan Makanan

Keracunan makanan bisa berbahaya bagi mereka

Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja. Ini bisa terjadi karena mengonsumsi makanan yang tercemar bakteri, virus, parasit, toksin, atau zat lain sehingga menyebabkan sakit.

Bagi orang-orang yang sehat, mungkin tubuh masih mampu melawan patogen yang ikut masuk bersama makanan. Namun, ada beberapa kelompok yang lebih berisiko mengalami keracunan makanan dan mengakibatkan sakit yang lebih serius.

Nah, inilah empat kelompok yang berisiko mengalami keracunan makanan, yang telah dirangkum dari laman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) dan Food Safety.

1. Lansia berusia 65 tahun ke atas

4 Kelompok yang Rentan Mengalami Keracunan Makananilustrasi lansia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lansia berusia 65 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami keracunan makanan. Penyebabnya, mereka memiliki sistem imun yang melemah sehingga tidak mengenali dan tidak mampu melawan adanya kuman yang masuk ke tubuh.

Selain itu, banyak lansia yang juga memiliki penyakit penyerta, seperti diabetes, sehingga makin melemahkan sistem imun mereka.

Tak hanya itu, produksi asam lambung yang makin menurun pada lansia juga bisa memicu bakteri makin mudah masuk ke dalam tubuh. Sebab, asam lambung berperan penting dalam membunuh patogen  yang masuk bersama makanan, sehingga mengurangi risiko terinfeksi.

Banyak pula lansia lebih dari 65 tahun yang mengalami keracunan makanan karena bakteri Salmonella, Campylobacter, Listeria, atau E. coli dirawat di rumah sakit 

2. Anak-anak kurang dari 5 tahun

4 Kelompok yang Rentan Mengalami Keracunan Makananilustrasi anak-anak (pexels.com/Vanessa Loring)

Anak-anak kurang dari 5 tahun termasuk kelompok yang rentan mengalami keracunan makanan karena sistem imun yang masih belum berkembang sempurna. Sistem imun mereka masih belum mampu melawan kuman yang masuk bersama makanan. Selain itu, produksi asam lambung mereka juga masih sedikit sehingga bakteri yang masuk bersama makanan bisa lolos dan menyebabkan sakit.

Keracunan makanan pada anak-anak bisa berbahaya karena mereka bisa mengalami diare dan dehidrasi. Bahkan, CDC menerangkan bahwa anak-anak berusia kurang dari 5 tahun berisiko tiga kali lebih besar mengalami rawat inap di rumah sakit ketika mengalami infeksi yang disebabkan bakteri Salmonella.

Kebersihan makanan anak-anak tergantung pada orang tua dan pengasuhnya. Maka, penting untuk mencuci tangan sebelum, saat, dan setelah menyiapkan makanan serta sebelum makan.

Baca Juga: 6 Makanan yang Sering Menyebabkan Keracunan Makanan

3. Mereka yang memiliki sistem imun lemah

4 Kelompok yang Rentan Mengalami Keracunan Makananilustrasi sakit (unsplash.com/Olga Kononenko)

Sistem imun tubuh yang berfungsi dengan baik dapat membasmi patogen penyebab penyakit. Akan tetapi, mereka yang memiliki sistem imun lemah karena mengalami penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati, HIV/AIDS, atau terbiasa meminum minuman beralkohol tidak mampu melawan kuman semaksimal orang yang sehat.

Selain itu, konsumsi obat-obatan tertentu juga membuat sistem imun kesulitan melawan kuman penyebab penyakit, misalnya pada mereka yang menjalani kemoterapi.

Kondisi imun yang melemah tersebut membuat mereka lebih rentan mengalami infeksi, termasuk infeksi yang disebabkan makanan yang terkontaminasi bakteri.

Sebagai contoh, mereka yang menjalani prosedur dialisis atau cuci darah 50 kali lebih berisiko mengalami infeksi Listeria, sedangkan mereka yang mengalami kanker 10 kali lebih berisiko mengalami infeksi Listeria dibandingkan orang lain.

4. Ibu hamil

4 Kelompok yang Rentan Mengalami Keracunan Makananilustrasi ibu hamil (pexels.com/Leah Kelley)

Ibu hamil lebih berisiko mengalami sakit karena bakteri tertentu. Dijelaskan bahwa perempuan hamil sepuluh kali lebih berisko mengalami infeksi Listeria daripada orang lain.

Bahkan, beberapa penyakit yang dikarenakan kontaminasi makanan seperti Listeria dan Toxoplasma gondii bisa membahayakan bayi yang dikandungnya, meskipun si ibu tidak mengalami sakit.

Infeksi Listeria bisa menyebabkan keguguran hingga kelahiran prematur. Untuk mengurangi risiko keracunan makanan dan penyakit yang disebabkan konsumsi makanan yang terkontaminasi, biasanya disarankan menghindari makanan tertentu, misalnya menghindari makanan mentah dan susu yang tidak dipasteurisasi.

5. Cara agar makanan yang dikonsumsi tetap aman

4 Kelompok yang Rentan Mengalami Keracunan Makananilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Burst)

Makanan yang terkontaminasi kuman bisa mengganggu kesehatan terlebih bagi kelompok rentan. Beberapa cara yang dapat dilakukan agar makanan yang dikonsumsi tetap aman sehingga meminimalkan risiko keracunan makanan yaitu:

  • Mencuci tangan sebelum, saat, dan sesudah menyiapkan makanan maupun sebelum makan menggunakan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
  • Memasak makanan hingga benar-benar matang untuk membunuh semua patogen yang mungkin ikut bersama bahan makanan.
  • Memisahkan antara bahan makanan mentah dengan makanan siap saji untuk menghindari kontaminasi.
  • Mencuci buah dan sayuran termasuk buah yang ingin dikupas.
  • Hindari mencuci daging mentah sebelum dimasak.

Beberapa kelompok yang lebih berisiko terhadap keracunan makanan yaitu lansia berusia 65 tahun ke atas, anak-anak kurang dari 5 tahun, mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, dan ibu hamil.

Untuk mengurangi risiko keracunan makanan, hal yang dapat dilakukan antara lain mencuci tangan sesering mungkin, memisahkan daging mentah dengan makanan siap saji, dan memasak makanan hingga suhu yang sesuai atau benar-benar matang.

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Keracunan Makanan saat Menjamu Tamu di Rumah 

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya