Polio Bisa Disebabkan oleh Pestisida DDT, Mitos atau Fakta?

Penggunaan DDT berbahaya bagi lingkungan

Penyakit polio menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam menggerakkan bagian tubuh, seperti kaki. Sebelum ditemukannya vaksin polio, penyakit polio menimbulkan wabah di sejumlah wilayah sehingga membuat polio ditakuti pada masanya. Program eradikasi polio dilakukan secara global dengan tujuan agar seluruh dunia bebas polio.

Namun, sebagian orang percaya bahwa polio bisa disebabkan oleh penggunaan pestisida bernama diklorodifeniltrikloroetana (DDT). Adanya anggapan tersebut dapat menghambat program eradikasi polio yang telah dimulai sejak 1988. Apa benar polio bisa disebabkan penggunaan pestisida DDT? Cek faktanya berikut ini!

1. Kabar yang menyebutkan pestisida DDT menyebabkan polio

Polio Bisa Disebabkan oleh Pestisida DDT, Mitos atau Fakta?ilustrasi menyemprot pestisida (pexels.com/Gustavo Fring)

Beredar kabar yang menyebutkan bahwa penyakit polio bukan disebabkan oleh virus melainkan pestisida DDT. DDT disebut-sebut dapat memicu luka pada tulang belakang bagian bawah.

Dinarasikan bahwa dengan menghentikan penggunaan DDT, maka kasus polio akan menurun. Namun, kabar yang mengatakan DDT menyebabkan polio ternyata tidak benar.

2. Jadi, mitos atau fakta?

Polio Bisa Disebabkan oleh Pestisida DDT, Mitos atau Fakta?ilustrasi polio (freepik.com/Freepik)

Klaim yang menyebutkan bahwa pestisida DDT dapat menyebabkan polio merupakan disinformasi, seperti dijelaskan di laman Kementerian Komunikasi dan Informatika. Faktanya, penyakit polio sudah ada lebih dulu daripada penemuan pestisida DDT.

Penelitian terkait penyakit polio telah dimulai sejak abad ke-19. Pada tahun 1908 ditemukan bahwa penyebab polio adalah virus. Sementara itu pestisida DDT baru dikembangkan puluhan tahun setelahnya, yaitu sekitar tahun 1940-an.

Baca Juga: Vaksin Polio Dosis Lengkap Punya Efektivitas 99 Persen

3. Mengenal DDT

Polio Bisa Disebabkan oleh Pestisida DDT, Mitos atau Fakta?ilustrasi bahan berbahaya (freepik.com/Freepik)

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan bahwa DDT adalah insektisida yang digunakan pada sektor agrikultur.

Penggunaan DDT telah dilarang di banyak negara, tetapi beberapa negara masih menggunakannya untuk mengendalikan nyamuk penyebab malaria.

DDT disebut berkaitan dengan bahan kimia yang dapat bertahan dalam jangka waktu lama di lingkungan dan jaringan hewan. Manusia dapat terpapar DDT melalui makanan yang terkontaminasi DDT.

Efek yang ditimbulkan dari DDT dalam jumlah kecil pada manusia tidak diketahui pasti. Sementara itu, paparan dalam jumlah tinggi dapat menimbulkan beberapa keluhan seperti muntah, tremor, hingga kejang.

4. Polio disebabkan infeksi virus

Polio Bisa Disebabkan oleh Pestisida DDT, Mitos atau Fakta?ilustrasi anak mengalami polio (nara.getarchive.net/The U.S. National Archives)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa polio merupakan penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Virus tersebut dapat menyebar ke orang lain melalui rute fekal-oral. Virus penyebab polio dapat menyebar dengan cepat, terutama di wilayah dengan higiene dan sanitasi yang buruk.

Sebagian besar polio menyerang anak balita. Polio menyerang sistem saraf dan memicu kelumpuhan pada tulang belakang dan pernapasan. Penyakit tersebut diperkirakan sudah ada sejak era prasejarah.

5. Identifikasi virus penyebab polio

Polio Bisa Disebabkan oleh Pestisida DDT, Mitos atau Fakta?ilustrasi virus (freepik.com/kjpargeter)

Dilansir College of Physicians of Philadelphia, dua orang peneliti bernama Karl Landsteiner dan Erwin Popper mengumumkan bahwa penyebab polio merupakan virus pada tahun 1908. Keduanya menyaring cairan sumsum tulang belakang dari seseorang yang telah meninggal akibat polio. Cairan tersebut disaring menggunakan filter khusus yang dapat menyaring bakteri. Ketika cairan yang telah disaring disuntikkan ke monyet, monyet tersebut terinfeksi polio.

Peneliti pun menyimpulkan bahwa penyebab polio berasal dari partikel menular yang berukuran lebih kecil dari bakteri. Poliovirus sendiri baru bisa dilihat pada tahun 1950-an ketika mikroskop elektron telah tersedia.

6. Imunisasi menjadi cara untuk mencegah polio

Polio Bisa Disebabkan oleh Pestisida DDT, Mitos atau Fakta?ilustrasi imunisasi polio tetes (who.int/Tuuli Hongisto)

Menurut WHO, tidak ada obat untuk menyembuhkan polio. Perawatan polio adalah untuk mengurangi gejala yang muncul. Sementara itu, terapi fisik dan terapi panas dapat meningkatkan kemampuan gerak, tetapi tidak dapat mengembalikan kelumpuhan polio yang permenen.

Meski tidak dapat disembuhkan, tetapi polio dapat dicegah dengan mendapatkan imunisasi. Vaksin polio diberikan beberapa kali pada anak-anak. Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu vaksin polio tetes dan vaksin polio yang disuntikkan. Keduanya aman dan efektif.

Anggapan bahwa pestisida DDT menyebabkan penyakit polio adalah tidak benar, karena penyakit polio sudah ada lebih dulu daripada penemuan DDT. Penyakit polio disebabkan oleh virus yang dapat menular melalui rute fekal-oral. Polio dapat dicegah dengan mendapatkan imunisasi polio.

Baca Juga: 3 Jenis Penyakit Polio dan Gejalanya yang Perlu Diketahui

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya