Berbeda dengan buahnya, pemanfaatan minyak alpukat memang belum cukup populer dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, minyak alpukat memiliki kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan yang luar biasa.
Bahkan minyak alpukat disebut-sebut lebih unggul daripada minyak zaitun, lho! Nah, apa saja fakta sehat mengenai minyak alpukat? Bisa kamu tambahkan dalam pola makan sehatmu, berikut ini ringkasannya.
Minyak alpukat adalah minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi daging buah alpukat (Persea americana Mill.). Dalam daging buah alpukat mengandung sekitar 60 persen minyak, 7 persen kulit, dan sekitar 2 persen biji, berdasarkan sebuah laporan dalam Journal Molecule tahun 2019.
Minyak dari buah asli Amerika Tengah ini sekarang banyak diproduksi di berbagai belahan dunia, seperti di Selandia Baru, Meksiko, Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Cile. Negara-negara tersebut merupakan produsen utama minyak alpukat.
Menurut data yang disediakan oleh Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), dalam 1 sendok makan atau setara dengan 15 ml, minyak alpukat mengandung 120 kalori, 2 gram lemak jenuh, 10 gram lemak tak jenuh tunggal, 2 gram lemak tak jenuh ganda, dan 1 miligram sodium.
Menurut sebuah studi komparatif yang diterbitkan dalam Food Chemistry Journal tahun 2012, minyak alpukat juga menyediakan vitamin E sebesar 23 persen dari nilai harian yang dibutuhkan tubuh. Tak hanya itu, minyak alpukat juga mengandung lutein, asam lemak omega-9, dan asam oleat yang tinggi.
Aktivitas berbagai antioksidan tersebut amat bermanfaat bagi kesehatan. Mulai dari mengurangi peradangan, mengurangi tekanan darah, memerangi radikal bebas, hingga menjaga kesehatan kulit dan mata.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, minyak alpukat mengandung 3 jenis lemak, yaitu lemak jenuh, lemak tak jenuh tunggal, dan lemak tak jenuh ganda. Lemak jenuh sering dianggap sebagai lemak tak sehat, karena bisa menyebabkan penyakit jantung.
Melansir U.S. News, American Heart Association merekomendasikan untuk memilih minyak yang kandungannya kurang dari 4 gram lemak jenuh per sendok makan. Ternyata, minyak alpukat hanya mengandung 2 gram lemak jenuh per sendok makan.
Sebaliknya, lemak tak jenuh tunggal atau ganda adalah lemak sehat yang bermanfaat untuk kesehatan jantung. Rajsree Nambudripad, seorang spesialis medis integratif di St. Jude Medical Center di California Selatan, AS, menyebutkan bahwa minyak alpukat mengandung lebih dari 70 persen lemak tak jenuh tunggal.
Tak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari lemak tak jenuh ganda dalam minyak alpukat, yaitu sebesar 2 gram per sendok makan. Jumlah ini justru baik, karena jika berlebihan akan menyebabkan penyakit radang usus, penyakit kardiovaskuler, penyakit autoimun, penyakit Alzheimer, obesitas, dan depresi.
Melansir Healthline, titik asap minyak adalah suhu di mana minyak mulai terdegradasi dan melepaskan radikal bebas berbahaya. Minyak alpukat memiliki titik asap yang tinggi daripada minyak nabati jenis lainnya, yaitu sekitar 250 derajat Celcius.
Minyak dengan titik asap yang tinggi berarti tidak cepat terbakar dan berasap saat dipanaskan. Sehingga kamu bisa menggunakannya untuk teknik memasak yang membutuhkan suhu tinggi. Oleh karena itu, minyak alpukat juga sering kali disebut sebagai minyak goreng yang sangat baik.
Meski mengandung lebih banyak lemak sehat, memasukkan minyak alpukat ke dalam menu diet penurunan berat badan juga harus memperhatikan porsinya. Pasalnya, minyak alpukat sama seperti minyak lainnya, yaitu mengandung lemak.
Melansir dari Verywell Fit, lemak dapat menyumbang 9 kalori per gram dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, yang hanya menyumbang 4 kalori per gram. Selain itu, minyak alpukat juga merupakan makanan padat kalori; satu sendok makan mengandung 120 kalori.
Nah, itulah beberapa fakta sehat tentang minyak alpukat. Tetap konsumsi dalam jumlah cukup untuk mendapatkan khasiatnya yang maksimal, ya!