Meskipun rajin ke gym penting untuk mencapai hasil tertentu, tapi terlalu sering berolahraga juga bisa memberikan efek negatif. Kondisi ini dikenal sebagai overtraining atau ketika tubuh tidak punya cukup waktu untuk pulih selama menjalani sesi latihan. Dampak overtraining bisa berupa beberapa hal berikut:
Kalau merasa sangat lelah atau nyeri setelah latihan, itu tanda tubuh butuh istirahat. Untuk itu, daripada fokus pada frekuensi tinggi, lebih baik utamakan kualitas latihan, pastikan istirahat cukup, dan penuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Mendengarkan sinyal tubuh adalah kunci supaya latihan tetap efektif dan tak merugikan kesehatan, lho!
Jadi, gym seminggu berapa kali sebaiknya dilakukan berdasarkan tujuan latihan, kondisi tubuh, dan gaya hidupmu. Dengan menyesuaikan frekuensi dan intensitasnya, kamu bisa tetap fit tanpa overtraining dan meraih hasil maksimal.
Berapa kali sebaiknya ke gym dalam seminggu? | Umumnya 3—5 kali, tergantung tujuan, kondisi tubuh, dan intensitas latihan. |
Apakah latihan 7 hari seminggu aman? | Bisa berisiko overtraining jika tanpa istirahat. Pastikan tubuh mendapat pemulihan cukup. |
Berapa lama durasi latihan tiap sesi? | Antara 30—60 menit per sesi biasanya cukup, disesuaikan dengan jenis dan intensitas latihan. |
Bagaimana jika baru mulai olahraga? | Mulai dengan 2—3 kali seminggu dan tingkatkan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh. |
Apakah jenis latihan mempengaruhi frekuensi gym? | Ya, latihan intensitas tinggi atau beban berat biasanya butuh lebih banyak waktu istirahat dibanding kardio ringan. |
Referensi
"How Often Should I Go to the Gym & Can I Workout Everyday?". Gymshark. Diakses Oktober 2025.
"How Often Should You REALLY Go to The Gym In 2025?". Chicago Athletics Club. Diakses Oktober 2025.
"How Many Times a Week Should You Go To The Gym?". Gym Gear. Diakses Oktober 2025.