Referensi
"Why You're Gaining Weight While Working Out and Eating Well". Shape. Diakses September 2025.
"The Difference Between Muscle Weight vs. Fat Weight". Cleveland Clinic. Diakses September 2025.
"Working Out and Gaining Weight: What Is Normal?". MIIS Weight Loss Institute. Diakses September 2025.
"Is Weight Gain a Possibility While Strength Training?". Verywell Fit. Diakses September 2025.
Apakah Gym Bisa Menambah Berat Badan? Ini Penjelasannya

- Latihan di gym bisa menambah berat badan karena pertumbuhan massa otot, retensi air, perubahan pola makan, dan penyesuaian hormon.
- Kenaikan berat badan tidak selalu berasal dari lemak, otot dan lemak memiliki peran yang berbeda bagi tubuh.
- Untuk mengetahui kenaikan berat badan dari otot atau lemak, perlu memahami komposisi tubuh dengan metode pemeriksaan medis atau alat komersial.
Olahraga di gym kerap dilakukan untuk menurunkan berat badan. Namun, tidak jarang orang justru melihat angka timbangan naik. Hal ini sering bikin bingung, terutama bagi pemula yang baru memulai rutinitas latihan. Naiknya berat badan kadang membuat orang bertanya-tanya, apakah latihan yang dilakukan benar atau malah salah.
Jadi, apakah gym bisa menambah berat badan? Jawabannya, bisa saja. Biasanya hal itu karena tubuh mulai membentuk otot dan mengubah komposisinya, bukan karena lemak. Untuk itu, penting memahami faktor-faktor yang memengaruhi berat badan saat olahraga agar kamu bisa menilai progres latihanmu. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!
Apakah gym bisa menambah berat badan?
Banyak orang kaget karena sudah rutin olahraga, tapi angka di timbangan justru naik, bukan turun. Faktanya, kondisi ini sebetulnya normal dan sering kali merupakan tanda positif. Salah satu penyebab utamanya adalah pertambahan massa otot.
Otot memiliki massa yang lebih padat dibanding lemak. Jadi, meski ukurannya lebih kecil, beratnya bisa lebih besar. Jadi, saat tubuh membentuk otot baru, berat badan bisa bertambah meski lemak berkurang.
Selain otot, ada faktor lain yang bisa membuat berat badan naik setelah gym, seperti retensi air akibat peradangan otot pasca-latihan, perubahan pola makan, atau penyesuaian hormon. Kondisi ini biasanya hanya sementara. Terpenting, jangan terpaku pada angka timbangan saja. Perhatikan juga perubahan bentuk tubuh hingga persentase lemaknya. Kalau badan terasa lebih bugar, otot lebih kuat, dan lemak berkurang, kenaikan berat badan justru berarti progres yang baik.
Perbedaan berat otot dan lemak

Kenaikan berat badan tidak selalu berasal dari lemak. Jika kamu mengeceknya hanya dengan mengandalkan timbangan biasanya, tentu hasilnya keliru. Pasalnya, timbangan tersebut tidak bisa membedakan antara otot dan lemak sehingga mengandalkan angka pada timbangan justru menyesatkan.
Perlu dipahami, otot dan lemak memiliki peran yang berbeda bagi tubuh. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan mendukung beberapa fungsi tubuh seperti regulasi gula darah, kolesterol, dan sistem kekebalan. Namun, jika jumlahnya berlebihan, lemak bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
Sebaliknya, otot bersifat metabolically active, artinya membakar kalori bahkan saat tubuh sedang istirahat. Nah, peningkatan massa otot membantu meningkatkan kepadatan tulang, menjaga kekuatan tubuh, dan mencegah hilangnya otot seiring bertambahnya usia.
Cara mengetahui kenaikan berat badan dari otot atau lemak
Banyak orang bertanya-tanya apakah kenaikan berat badan yang mereka alami setelah gym berasal dari otot atau lemak. Untuk mengetahuinya, perlu memahami komposisi tubuhmu, jadi tidak hanya mengandalkan angka di timbangan atau BMI (Body Mass Index). BMI hanya memberi perkiraan berat ideal berdasarkan tinggi badan, tetapi tidak menunjukkan proporsi otot dan lemak di tubuh.
Supaya lebih akurat, kamu bisa menggunakan beberapa metode, mulai dari pemeriksaan medis seperti MRI, DEXA scan, atau bioelectrical impedance, hingga alat komersial pengukur lemak handheld. Cara sederhana lainnya bisa mengukur lingkar pinggang atau ketebalan lipatan kulit di area tertentu.
Menurut American Council on Exercise (ACE), persentase lemak tubuh ideal berkisar 14—24 persen untuk pria dan 21—31 pada perempuan. Dengan mengetahui rasio otot terhadap lemak, kamu bisa lebih tepat memantau hasil olahraga atau diet sehat yang dijalani.
Naiknya berat badan setelah olahraga sering bikin bingung, tapi ini bisa jadi tanda tubuh mulai membentuk otot. Memahami apakah gym bisa menambah berat badan dan perbedaan kenaikan otot serta lemak penting agar bisa menilai progres latihan. Gimana, sudah tergambar?
FAQ seputar apakah gym bisa menambah berat badan
1. Apakah gym bisa membantu menambah berat badan?
Ya, gym bisa membantu menambah berat badan jika kamu fokus pada latihan beban dan mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibakar.
2. Jenis latihan apa yang efektif untuk menaikkan berat badan?
Latihan beban seperti squat, deadlift, bench press, dan pull-up sangat efektif karena merangsang pertumbuhan otot.
3. Apakah perlu mengonsumsi protein tambahan saat gym?
Disarankan, karena protein membantu membangun dan memperbaiki otot yang berkontribusi pada peningkatan berat badan sehat.
4. Berapa lama biasanya hasil kenaikan berat badan terlihat?
Hasil bisa mulai terlihat dalam 4—8 minggu, tergantung dari pola latihan, asupan kalori, dan istirahat yang cukup.
5. Apakah hanya latihan tanpa makan banyak bisa menaikkan berat badan?
Tidak. Latihan tanpa asupan kalori dan protein cukup justru bisa membuat tubuh tetap kurus atau bahkan kehilangan massa otot.