Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?

Sakit kepala sebelah ini selalu menyerang tiba-tiba 

Migrain merupakan kondisi sakit kepala yang terasa menusuk atau berdenyut-denyut, yang dapat muncul secara tiba-tiba. Serangan ini  biasanya dialami pada salah satu sisi kepala saja dan dapat terjadi secara berulang.

Ada banyak faktor yang bisa menjadi pemicu migrain, di antaranya yaitu tingginya tingkat stres, kelelahan, postur tubuh yang buruk, gula darah rendah, kurang istirahat, serta pola makan tidak teratur. Secara sederhana, faktor-faktor tersebut bisa memicu aktivitas otak secara abnormal, sehingga kerja sistem saraf pun menjadi terganggu.

Sebagai salah satu penyakit yang banyak dialami orang di seluruh dunia, banyak rumor bermunculan mengenai kondisi ini. Supaya tidak keliru, simak mitos beserta fakta migrain yang dilansir Healthline, American Migrain Foundation, dan Medical News Today berikut ini.

1. Mitos: Migrain bukan kondisi serius

Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?ilustrasi perempuan yang sedang sakit (freepik.com/freepik)

Sakit kepala sebelah yang menyerang tiba-tiba kerap dianggap enteng, sebab biasanya hanya terjadi dalam waktu singkat. Bagi sebagian orang, kondisi tersebut memang tidak merugikan.

Akan tetapi, migrain bisa menjadi serius bagi sebagian orang lainnya karena serangan sakit yang hilang-timbul dapat mengganggu aktivitas, hingga menurunkan kualitas hidup. Belum lagi, tingkat keparahannya juga bisa merujuk ke penyakit yang lebih serius.

Kondisi seperti hemiplegia, hipertensi, trauma otak, hingga stroke juga bisa ditandai dengan munculnya migrain. Oleh sebab itu, tidak seharusnya kita menganggap remeh sakit kepala sebelah yang dialami diri sendiri maupun orang lain.

2. Mitos: Sakit kepala baru dapat dikatakan migrain hanya jika seseorang mengalami aura

Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?ilustrasi perempuan yang mengalami migrain (pexels.com/Liza Summer)

Munculnya kilatan cahaya atau gangguan visual pada penglihatan dikenal dengan istilah aura. Bagi sebagian orang, sakit kepala baru dianggap sebagai migrain apabila serangannya terjadi setelah atau bersamaan dengan munculnya gangguan tersebut.

Faktanya, migrain dapat terjadi dengan atau tanpa aura. Hal ini juga kerap disertai dengan gangguan lain, seperti gangguan penglihatan atau gangguan bicara, mati rasa atau tersengat, dan kelemahan otot.

3. Mitos: Migrain sama dengan sakit kepala biasa

Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?ilustrasi orang yang sedang sakit kepala (freepik.com/wayhomestudio)

Migrain termasuk penyakit neurologis yang bisa menjadi tanda adanya perubahan fungsional atau struktural pada otak. Dapat dikatakan, kondisi ini merupakan kondisi yang lebih spesifik dari sakit kepala biasa.

Terjadinya migrain kerap diiringi dengan munculnya gejala lain, seperti adanya masalah pencernaan, mual, vertigo, sulit berkonsentrasi, serta hipersensitivitas terhadap cahaya, suara, dan juga aroma. Di sebagian kasus, silent migraine pun dapat terjadi, yakni kondisi ketika seseorang mengalami aura dan gejala lain tanpa disertai rasa sakit di kepala.

4. Mitos: Migrain hanya dialami oleh perempuan

Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?ilustrasi sakit kepala sebelah (freepik.com/stefamerpik)

Kasus migrain banyak dialami oleh perempuan. Namun, ini bukan berarti pria tidak bisa mengalami kondisi serupa.

Karena faktor hormonal, perempuan pada masa muda dua kali lebih rentan mengalami migrain dibanding pria. Ketika usia 35 tahun, risiko ini akan naik menjadi tiga kali lipat lebih rentan.

Sementara itu, kasus migrain di kalangan pria terbilang lebih jarang, dan memiliki rasio yang lebih kecil dibanding perempuan. Berdasarkan data, setidaknya hanya 1 dari 13 pria yang memiliki riwayat migrain.

5. Mitos: Pola makan tertentu dan suplemen dapat menyembuhkan migrain

Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?ilustrasi minum obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Ada rumor yang menyebutkan bahwa mengonsumsi atau menghindari makanan tertentu bisa menyembuhkan migrain. Namun sebenarnya, belum ada bukti kuat untuk menunjukkan kebenaran akan hal tersebut.

Yang diketahui pasti, beberapa jenis makanan justru bisa memicu kambuhnya migrain pada seseorang. Contoh pemicu ini, antara lain, makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan, kafein, alkohol, cokelat, garam dalam jumlah banyak, hingga makanan fermentasi dan makanan yang dibekukan.

Oleh sebab itu, yang dapat dilakukan adalah menghindari pemicu migrain sebagai bentuk pencegahan agar tidak mengalami serangan mendadak. Ini sama halnya dengan konsumsi suplemen yang hanya dapat membantu mencegah pemicu migrain dan meredakan sakit saja, bukan untuk menyembuhkan.

6. MitosL Kafein merupakan penyebab migrain

Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?ilustrasi minum kopi ketika sedang bekerja (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kafein yang banyak ditemukan pada kopi dan teh digadang-gadang sebagai salah satu penyebab migrain. Padahal di sisi lain, kandungan ini justru dikenal luas sebagai komponen yang dapat meredakan sakit kepala.

Menurut ahli, terdapat hubungan yang kompleks antara kafein dan migrain. Hal ini membuat efek yang ditimbulkan pada masing-masing orang bisa berbeda, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.

Satu hal yang pasti, konsumsi kafein secara berlebihan dapat menimbulkan efek putus kafein setelahnya. Kebiasaan tersebut akan membuat gejala sakit kepala atau migrain tak bisa dihindari.

7. Mitos: Tidak ada obat untuk menyembuhkan migrain

Fakta dan Mitos Migrain, Benarkah Tidak dapat Disembuhkan?ilustrasi pemeriksaan kesehatan (freepik.com/pressfoto)

Hingga saat ini, fakta bahwa belum ada obat untuk menyembuhkan migrain secara permanen masih relevan. Hal yang dapat diupayakan adalah mengurangi rasa sakitnya agar tidak terlalu menyiksa, serta menghindari pemicunya supaya migrain tidak sering datang.

Namun meski demikian, para ahli masih berupaya untuk menemukan pengobatan yang tepat, terutama untuk yang mengalami migrain akut. Dengan riset yang mendalam, diharapkan pengobatan migrain tidak sekadar menghilangkan sakit dan mencegah saja, tetapi juga dapat menyembuhkan.

Mengetahui fakta dan mitos mengenai migrain bisa membantu meluruskan perspektif agar tidak keliru. Jangan lupa bagikan artikel ini ke orang-orang terdekat, ya!

Baca Juga: Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur Siang, Mitos atau Fakta?

Halifa Photo Verified Writer Halifa

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya