Mengenal Kondisi Bipolar Disorder pada Anak-Anak dan Remaja

Perubahan setiap episodenya bisa berlangsung cepat

Pergolakan emosi dan perilaku sulit diatur merupakan hal wajar yang terjadi pada anak-anak dan remaja. Dalam kebanyakan kasus pun, ini bukan termasuk tanda akan masalah kesehatan mental. Namun, apabila anak-anak atau remaja menunjukkan pola perilaku yang parah sampai menyebabkan masalah signifikan, orangtua perlu mewaspadainya.

Anak-anak maupun remaja yang sering menunjukkan perubahan suasana hati dalam batas wajar dapat dicurigai mengalami bipolar disorder atau gangguan bipolar. Kendati kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dewasa, bukan tidak mungkin anak-anak dan remaja bisa mengalaminya. 

Studi dalam Psychiatry (Edgmont) tahun 2008 menunjukkan, sekitar 65 persen orang dewasa dengan gangguan bipolar mengalami gejala sebelum usia 18 tahun. Dengan demikian, individu dari segala usia memiliki kemungkinan mengalami masalah ini.

1. Gejala

Mengenal Kondisi Bipolar Disorder pada Anak-Anak dan Remajailustrasi anak menggambar (pexels.com/olia danilevich)

Bipolar adalah kondisi terkait masalah kesehatan mental yang berkaitan dengan perubahan suasana hati melibatkan fase terendah (depresi) dan fase tertinggi (manik). Fase depresi menggambarkan periode energi rendah dengan pembawaan cenderung murung dan sedih. Sementara itu, fase manik menggambarkan periode energi tinggi dengan pembawaan yang sering kali terlalu bersemangat dan percaya diri.

Anak-anak dan remaja dengan gangguan bipolar dapat mengalami fase campuran dengan menunjukkan gejala depresi dan manik. Beberapa yang lain mungkin menunjukkan "siklus cepat" di mana peralihan fase terjadi begitu cepat. 

Beberapa gejala dari fase depresi pada anak-anak dan remaja meliputi: 

  • Masakan kesedihan yang tidak beralasan
  • Sering menangis
  • Mudah tersinggung
  • Tingkat energi rendah
  • Mengeluhkan masalah fisik, termasuk sakit kepala, nyeri otot, atau kelelahan
  • Tidak tertarik pada hal-hal yang biasanya diminati
  • Cenderung menghabiskan waktu lebih lama untuk tidur
  • Pola makan buruk
  • Berbicara hal negatif tentang diri sendiri
  • Tercetus ide atau pikiran tentang bunuh diri atau kematian

Sementara itu, gejala selama fase manik mungkin terwujud dengan:

  • Menunjukkan sikap terlalu bahagia dan bersemangat
  • Mudah tersinggung dan mengamuk
  • Memiliki tingkat energi yang tinggi
  • Berbicara dengan intonasi yang lebih cepat
  • Tidak malu menunjukkan tindakan konyol
  • Melakukan hal-hal berisiko yang berkonotasi buruk, misalnya minum alkohol, merokok, dan sebagainya

2. Penyebab 

Mengenal Kondisi Bipolar Disorder pada Anak-Anak dan Remajailustrasi tangan orang tua dan bayi (pexels.com/Cosmin Gavris)

Bicara perihal penyebab gangguan bipolar pada anak-anak dan remaja, nampaknya para ahli belum bisa memastikannya. Ada dugaan kuat jika kondisi kesehatan mental ini berhubungan dengan komponen genetik yang diturunkan orang tua kepada anaknya.

Peristiwa hidup yang penuh tekanan dan mengundang trauma dapat meningkatkan risiko berkembangnya bipolar pada anak-anak dan remaja. Ini bisa berkaitan dengan kematian orang terdekat, kekerasan, bencana, atau kecelakaan hebat yang meninggalkan bekas mendalam pada individu yang bersangkutan.

Baca Juga: 5 Jenis Obat untuk Gangguan Bipolar serta Risikonya

3. Diagnosis 

Mengenal Kondisi Bipolar Disorder pada Anak-Anak dan Remajailustrasi anak dan ibu bermain bersama (pexels.com/Ron Lach)

Seorang dokter dapat merujuk pasiennya yang masih di bawah umur ke penyedia layanan kesehatan mental untuk evaluasi lengkap. Para ahli kesehatan mental akan melakukan wawancara mendalam untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang indikasi gangguan bipolar.

Untuk menetapkan diagnosis, penyedia layanan kesehatan mungkin akan menggunakan beberapa opsi pemeriksaan dengan melibatkan: 

  • Pemeriksaan fisik
  • Evaluasi riwayat medis pasien secara menyeluruh
  • Tes medis, misalnya tes darah, untuk mengesampingkan kondisi lain

4. Perawatan 

Mengenal Kondisi Bipolar Disorder pada Anak-Anak dan Remajailustrasi keluarga bahagia (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setelah diagnosis berhasil dilakukan, tahapan selanjutnya adalah menetapkan perawatan untuk anak dengan gangguan bipolar. Penting untuk dipahami bahwa perawatan mungkin memerlukan penyesuaian dari waktu ke waktu. Hal ini dapat melibatkan:

  • Konsumsi obat-obatan, misalnya obat penstabil suasana hati.
  • Terapi dengan melibatkan anggota keluarga. Ini didukung oleh penelitian dalam Minerva Psichiatrica tahun 2015 yang mengungkap bahwa terapi keluarga bisa menjadi strategi mengatasi masalah mental anak.
  • Rawat inap psikiatri jika diperlukan.

5. Komorbiditas yang perlu diwaspadai 

Mengenal Kondisi Bipolar Disorder pada Anak-Anak dan Remajailustrasi anak sedang sedih (pexels.com/Artem Podrez)

Anak-anak dan remaja yang mengalami gangguan bipolar berisiko mengembangkan pikiran bunuh diri. Bahkan penelitian dalam Archives of General Psychiatry tahun 2012 menjelaskan, tingkat upaya bunuh diri tersebut diperkirakan menjangkit sebanyak 20 sampai 47 persen anak dengan bipolar.

Penelitian tahun 2009 dalam Child and Adolescent Psychiatric Clinics of North America memaparkan, anak dengan bipolar memiliki gangguan mental tambahan dan menunjukkan pola kecanduan pada suatu hal. Selain itu, mereka juga dapat mengembangkan gangguan kecemasan dan perilaku yang mengganggu.

Gangguan bipolar tidak hanya menjadi ancaman serius bagi orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Faktanya, kondisi ini bisa memengaruhi siapa saja dari berbagai jenis usia.

Untuk memastikan apakah orang terdekatmu mengalami gangguan bipolar, perlu mendapatkan intervensi berbasis medis. Dengan demikian, jangan ragu berkonsultasi pada dokter apabila orang terdekatmu menunjukkan perilaku tertentu, terlebih melibatkan fase depresi dan fase manik.

Baca Juga: Mengenal Bipolar Lebih Dekat, Jangan Diagnosis Diri Sendiri 

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya