Diet Rendah Residu, Membatasi Asupan Serat karena Kondisi Tertentu

Sering direkomendasikan untuk penderita masalah pencernaan

Diet rendah residu atau dikenal juga dengan diet rendah serat memperkenalkan praktik makan yang membatasi asupan tinggi serat (sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, sereal, dan produk susu) untuk mengurangi produksi feses.

Lho, bukankah serat itu sehat dan penting?

Diet ini biasanya direkomendasikan untuk pasien dengan kondisi kesehatan tertentu, seperti pasien dengan radang usus. Diet rendah serat memungkinkan pencernaan, khususnya usus besar, meminimalkan kerjanya dengan intensitas buang air besar jadi lebih jarang.

Penasaran dengan diet satu ini? Kira-kira makanan apa saja, ya, yang boleh dikonsumsi? Simak ulasannya berikut ini. 

1. Siapa yang direkomendasikan dokter untuk menerapkan diet rendah residu?

Diet Rendah Residu, Membatasi Asupan Serat karena Kondisi Tertentupexels.com/Andrea Piacquadio

Melansir Medical News Today, beberapa orang dengan kondisi berikut ini mungkin akan diberi rekomendasi dokter untuk menerapkan pola makan rendah residu.

Kondisi tersebut meliputi :

  • Pasien dengan penyakit radang usus, termasuk penyakit Crohn, kolitis ulseratif, dan divertikulitis
  • Pasien dengan obstruksi usus
  • Pasien yang akan melakukan operasi usus atau sesudah menjalaninya

Diet rendah residu dapat mengurangi risiko usus tersumbat, gejala kembung, atau nyeri.

2. Cara kerja diet rendah residu

Diet Rendah Residu, Membatasi Asupan Serat karena Kondisi Tertentuunsplash.com/Sharon McCutcheon

Melansir Healthline, jumlah konsumsi serat yang direkomendasikan dokter untuk pasien dengan penyakit radang usus biasanya tidak lebih dari 10 sampai 15 gram per hari.

Selain itu, dokter tidak menganjurkan mengonsumsi produk susu dan jenis karbohidrat tertentu karena dapat memicu diare dan kram perut (khususnya bagi yang memiliki intoleransi laktosa). Diet ini pun biasanya tidak dilakukan dalam waktu yang lama.

Baca Juga: 5 Titik Akupresur untuk Mengurangi Nafsu Makan, Cocok untuk Diet!

3. Makanan yang boleh dikonsumsi saat melakukan diet rendah residu

Diet Rendah Residu, Membatasi Asupan Serat karena Kondisi Tertentuunsplash.com/Thandy Yung

Melansir WebMD, berikut adalah daftar makanan yang boleh dikonsumsi pasien saat mengikuti diet rendah residu: 

  • Sayur dan buah yang sudah dikupas kulitnya dan dihilangkan bijinya. Terdiri dari asparagus, bit, kacang hijau, wortel, jamur, bayam, labu tanpa biji, kentang tanpa kulit, saus tomat tanpa biji, pisang, alpukat, dan blewah.
  • Produk susu dalam jumlah sedang. Bagi yang tidak toleran dengan laktosa dapat mengonsumsi suplemen laktase atau membeli produk bebas laktosa.
  • Produk hewani yang tidak berlemak dan empuk. Terdiri dari telur, daging ayam, sapi, domba, babi, dan ikan tanpa tulang. 
  • Camilan dalam jumlah sedang seperti kue, gelatin, puding, es krim, pretzel (bukan varietas gandum utuh), dan wafer vanila.
  • Margarin, mentega, mayones, saus tomat, kecap, saus salad, dan madu. 
  • Minuman seperti kopi tanpa kafein, teh, susu, jus yang dibuat tanpa biji, dan jus sayuran yang disaring. 

4. Makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat melakukan diet rendah residu

Diet Rendah Residu, Membatasi Asupan Serat karena Kondisi TertentuUnsplash.com/Gagah Rizki Setiawan

Adapun daftar makanan yang tidak boleh dikonsumsi saat menjalankan diet rendah residu yaitu:

  • Kelapa, biji-bijian, dan kacang-kacangan termasuk lentil, dan tahu.
  • Produk gandum utuh, seperti roti, sereal, biskuit, pasta, dan nasi.
  • Buah mentah atau kering, seperti plum, beri, kismis, buah ara, dan nanas.
  • Sayuran mentah.
  • Sayuran masak yang meliputi kacang polong, brokoli, kubis Brussel, kubis, kembang kol, dan kentang dengan kulit.
  • Daging yang keras, diasap, dan diawetkan.
  • Keju dengan biji, kacang, atau buah.
  • Selai kacang renyah dan pengawet.
  • Acar, zaitun, lobak, dan popcorn.
  • Jus buah dengan ampas dan bijinya.

Makanan untuk diet rendah residu harus dimasak dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk menghindari metode memasak seperti memanggang yang dapat membuat makanan menjadi keras atau kering.

Sementara itu, metode memasak yang disarankan untuk diet rendah residu yakni dengan cara mengukus, merebus, atau dengan bantuan microwave.

5. Hal yang perlu diperhatikan dan efek samping diet rendah residu

Diet Rendah Residu, Membatasi Asupan Serat karena Kondisi Tertentuunsplash.com/Kinga Cichewicz

Melansir Verywell Health, seseorang yang mengikuti diet rendah residu dalam jangka waktu yang lama harus mewaspadai kemungkinan dari tanda-tanda kekurangan nutrisi. 

Gejala yang dapat ditunjukkan seperti kelelahan, sesak napas, penurunan berat badan, perubahan warna kulit, kesulitan dalam mengingat, kesemutan dan mati rasa pada anggota tubuh, serta masalah keseimbangan. 

Dikarenakan diet rendah residu membatasi konsumsi makanan sehat sehari-hari, mungkin sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi secara menyeluruh.

Penting untuk dicatat bahwa jika ingin menerapkan diet rendah residu harus dengan arahan dan bimbingan dokter. Ingat, diet rendah residu bukan pilihan pola makan makan yang sehat, apalagi jika diterapkan dalam waktu yang lama karena melewatkan banyak nutrisi penting.

Baca Juga: 7 Kesalahan yang Bikin Gagal Diet, Coba Cek!

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya