Hidup Sendiri Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan, Kok Bisa? 

Perasaan kesepian disebut-sebut menjadi pemicunya

Ada beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk sendiri, ketimbang tinggal satu atap dengan keluarga atau orang lain. Ingin hidup mandiri misalnya, menjadi alasan umum yang sering kita dengar.

Tinggal sendiri punya sisi positif, yakni bisa lebih leluasa atau bebas karena aturan dibuat sendiri. Namun, tahukah kamu bahwa orang-orang yang hidup sendiri lebih berisiko mengalami masalah kesehatan baik fisik maupun mental? Ini berdasarkan temuan penelitian, lho!

Khususnya untuk yang tinggal sendiri, wajib baca, nih!

1. Kaitannya hidup sendiri dengan gangguan kesehatan mental umum

Hidup Sendiri Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan, Kok Bisa? unsplash.com/freddie marriage

Sebuah studi dalam “International Journal of Epidemiology” tahun 2014 memperkirakan sepertiga orang dalam populasi akan mengalami gangguan kesehatan mental umum (common mental health disorders) seperti kecemasan, depresi, atau gangguan suasana hati.

Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal "PLOS One" tahun 2019 mengkaji hubungan antara pilihan hidup sendiri dan gangguan kesehatan mental umum secara lebih mendalam. Studi ini menjelaskan bahwa gangguan umum dapat memengaruhi siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin. Perasaan kesepian diduga kuat menjadi faktor pemicunya.

2. Perasaan kesepian menjadi akar masalah peningkatan risiko masalah kesehatan mental

Hidup Sendiri Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan, Kok Bisa? pexels.com/josue Verdejo

Perasaan kesepian adalah masalah kompleks yang menarik perhatian banyak peneliti untuk mengkajinya lebih lanjut. Studi dalam “International Journal of Older People Nursing” tahun 2017 menjadi salah satu kontributor yang memperluas temuan mengenai hubungan antara hidup sendiri, kesepian, dan gangguan kesehatan mental umum pada populasi orang dewasa.

Selain itu, studi lain dalam “Journal of Epidemiology & Community Health” tahun 2006 memperkirakan hampir 5.000 orang dewasa di Finlandia lebih mungkin mengalami kecemasan depresi hingga dua kali lipat akibat hidup sendiri. Sementara, orang yang sudah menikah lebih kecil risikonya mengalami kecemasan dan depresi.

Sebagai informasi tambahan, studi di Singapura yang dimuat dalam “Current Gerontology and Geriatrics Research” tahun 2011 menjelaskan bahwa ketika seseorang memutuskan untuk hidup sendiri, maka pilihannya itu dapat memengaruhi kondisi psikologis dan perasaan kesepian menjadi penyebabnya.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Mengalami Kesepian Kronis, Jarang Disadari!

3. Perkembangan teknologi dan tinggal di kota besar, keduanya dapat memengaruhi kesehatan mental

Hidup Sendiri Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan, Kok Bisa? unsplash.com/Sasha Freemind

Beberapa peneliti menganggap jika perkembangan digital dan pengaruh media sosial merupakan penyumbang terbesar kondisi seseorang mengalami masalah psikologis seperti depresi, perasaan terisolasi, dan kecemasan.

Sementara itu, peneliti lainnya lebih condong pada kota tempat di mana seseorang tinggal yang secara umum dianggap sebagai pemicu terjadinya isolasi sosial dan kesepian.

Selain itu, ada juga yang menyebut efek kesepian sebagai masalah kesehatan dan umum terjadi.

Kesepian sebenarnya adalah keadaan pikiran. Studi yang terbit dalam “Journal of Personality and Social Psychology” tahun 2010 mendefinisikan perasaan kesepian sebagai perasaan sepi yang dialami lebih dari sekali dalam seminggu. Selain dapat memengaruhi kesehatan mental, efek samping kesepian juga bisa merugikan fisik.

4. Gangguan fisik yang bisa terjadi akibat diselimuti perasaan kesepian ketika hidup sendiri

Hidup Sendiri Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan, Kok Bisa? pexels.com/Andrea Piacquadio

Berdasarkan sebuah studi tahun 2015 dalam "Heart", jurnal medis resmi keluaran British Cardiovascular Society, isolasi dan kesepian adalah faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner dan stroke.

Hal tersebut juga ditemukan dalam studi "REACH (Reduction of Atherothrombosis for Continued Health)" yang dipublikasikan dalam "Archives of Internal Medicine". Disebutkan bahwa orang-orang yang hidup sendiri lebih berisiko mengalami aterosklerosis, yakni penyebab sebagian besar serangan jantung dan stroke.

Sementara itu, menurut sebuah studi dalam jurnal “PLOS One” tahun 2019, ada kemungkinan efek buruk dari segi fisik maupun psikis dari perasaan kesepian akibat tinggal sendiri. Kemungkinan efek buruk tersebut antara lain:

  • Depresi dan keinginan bunuh diri;
  • Peningkatan stres;
  • Pengambilan keputusan yang salah;
  • Perilaku antisosial;
  • Menurunnya kemampuan memori dan pembelajaran;
  • Fungsi otak terganggu;
  • Alkoholisme;
  • Penggunaan narkoba;
  • Perkembangan penyakit Alzheimer;
  • Penyakit kardiovaskular dan stroke.

DilansirHarvard Health Publishing dari Sekolah Kedokteran Harvard, Amerika Serikat, ketika hidup sendiri, khususnya lansia, seseorang akan lebih mudah untuk melupakan atau mengabaikan pengobatan yang diresepkan dokter. Kalau ada orang lain yang tinggal bersamanya, setidaknya ada yang mengingatkan kalau sampai lupa.

5. Bagaimana mencegah dan mengatasi kesepian akibat hidup sendiri?

Hidup Sendiri Meningkatkan Risiko Masalah Kesehatan, Kok Bisa? unsplash.com/Jon Tyson

Kamu yang tinggal sendirian di kos, apartemen, maupun rumah dan sedang merasa kesepian karena hidup sendiri, ada beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan untuk mengusir perasaan tersebut.

Dilansir Verywell Mind, muncinya adalah upaya secara sadar yang kamu lakukan untuk mengubah hidupmu menjadi lebih berkualitas dengan langkah-langkah positif, seperti:

  • Memiliki pemikiran dan sikap positif dalam hubungan sosial;
  • Menyadari bahwa kesepian merupakan pertanda kalau ada sesuatu yang perlu diubah untuk jadi lebih baik lagi;
  • Memahami efek negatif dari kesepian, sehingga kamu punya inisiatif untuk memperbaikinya;
  • Fokus pada hubungan yang berkualitas, misalnya dengan menghabiskan waktu dengan orang yang "satu frekuensi" baik dari segi minat, sikap, dan nilai yang sama denganmu;
  • Tidak ada salahnya bergabung dengan komunitas yang sesuai dengan minat atauaspirasimu.

Meski sudah diteliti lewat beberapa penelitian, tetapi tidak semua orang yang hidup sendirian itu kesepian. Namun, orang-orang yang kesepian bisa menjadi cemas dan tertekan dan itu bukanlah hal yang baik untuk kesehatan secara keseluruhan. Untuk mencegahnya, terapkan tips di atas, ya!

Baca Juga: 7 Bahaya Kesepian bagi Kesehatan, yang Terakhir Pasti Bikin Tercengang

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya