Laxative Abuse: Jenis, Efek Samping, dan Perawatan

Bisa menyebabkan efek samping yang membahayakan

Laxative atau laksatif adalah pencahar untuk merangsang dan memperlancar proses buang air besar (tinja). Nah, laxative abuse atau penyalahgunaan pencahar merujuk pada kondisi seseorang yang mencoba menurunkan berat badan atau membuang kalori melalui konsumsi pencahar secara berulang.

Penting untuk dipahami bahwa pencahar sebenarnya tidak efektif dalam mengontrol berat badan. Studi dalam International Journal of Eating Disorders menjelaskan bahwa laxative abuse dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang. Sering dikaitkan dengan gangguan makan, berikut ulasan lengkap tentang laxative abuse yang menarik untuk disimak.

1. Mengenal jenis obat pencahar

Laxative Abuse: Jenis, Efek Samping, dan Perawatanilustrasi laxative abuse atau penyalahgunaan pencahar (pexels.com/cottonbro)

Pencahar biasanya dijual bebas di apotek, umumnya dalam sediaan bubuk, supositoria, pil, atau cairan. Sesuai namanya, obat ini digunakan untuk mengatasi sembelit dengan merangsang kinerja usus untuk buang air besar.

Terkait jenis pencahar, terdapat lima kategori yang meliputi:

  • Pencahar stimulan (stimulant laxatives): Termasuk obat bebas tanpa resep dokter. Ini dimaksudkan untuk penggunaan jangka pendek.
  • Pencahar pembentuk massa tinja (bulk forming laxative): Contoh obat kategori ini adalah psyllium dan methylcellulose yang memiliki fungsi melunakkan tinja dan memperbaiki pencernaan. Meskipun sering dianggap sebagai pencahar paling aman, tetapi jika pola konsumsinya dilakukan secara sering dan melebihi anjuran dosis, maka dapat menyebabkan efek samping.
  • Obat pencahar osmotik (osmotic laxatives): Terdiri dari laktulosa, garam Epsom, dan susu magnesia dengan mekanisme menarik air ke dalam usus. Kategori obat ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit dan perubahan cairan ketika pemakaiannya melebihi batas normal.
  • Pelunak tinja oral (oral stool softeners): Seperti pencahar lainnya, kategori obat ini harus digunakan dengan hati-hati dan hanya untuk waktu yang terbatas.

2. Apakah penggunaan pencahar aman untuk menurunkan berat badan?

Laxative Abuse: Jenis, Efek Samping, dan Perawatanilustrasi menurunkan berat badan (pexels.com/Andres Ayrton)

Perlu digarisbawahi bahwa pencahar bukan termasuk metode menurunkan berat badan. Selain tidak disarankan untuk penggunaan jangka panjang, konsumsi pencahar berlebihan bisa menyebabkan efek samping yang membahayakan.

Beberapa orang sering kali keliru memaknai pencahar. Banyak yang menganggap bahwa obat ini dapat membantu menurunkan berat badan dengan mencegah penyerapan kalori. Sementara itu, beberapa lainnya menganggap jika pencahar bisa membantu perut menjadi "kosong". Akan tetapi, mengacu pada penelitian dalam jurnal Human Nutrition Applied Nutrition, dijelaskan bahwa pencahar tidak efektif sebagai penurunan berat badan metode jangka panjang.

Baca Juga: Bisakah Memakai Obat Pencahar untuk Menurunkan Berat Badan?

3. Risiko masalah kesehatan

Laxative Abuse: Jenis, Efek Samping, dan PerawatanIlustrasi depresi (pexels.com/MART PRODUCTION)

Laxative abuse berpotensi meningkatkan masalah kesehatan meliputi fisik maupun mental. Masalah kesehatan tersebut dapat meliputi:

  • Diare: Laxative abuse dapat menyebabkan ketidaknyamanan saluran pencernaan beserta produk yang dihasilkannya (tinja). Ini bisa menyebabkan diare yang dapat diikuti dengan iritasi dubur, infeksi, dan pendarahan.
  • Dehidrasi parah: Konsumsi obat pencahar dengan berlebihan dapat menyebabkan tubuh kehilangan air dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Pada kasus yang parah, dehidrasi dapat mengancam jiwa.
  • Sembelit kronis dan ketergantungan: Seiring waktu, penyalahgunaan obat pencahar dapat memperburuk sembelit. Ini karena tonus otot dan respons saraf di usus besar menjadi terganggu. Di satu sisi, orang yang menyalahgunakan pencahar juga berpotensi mengalami ketergantungan.
  • Peningkatan risiko infeksi saluran kemih: Dehidrasi parah akibat penyalahgunaan pencahar dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih.
  • Merusak kinerja organ vital lain: Pencahar bekerja dengan cara memengaruhi fungsi kerja usus besar. Penyalahgunaannya dapat menyebabkan kerusakan organ internal dan komplikasi kesehatan, seperti sindrom iritasi usus, gagal ginjal, gagal hati, radang pankreas, dan kerusakan jantung.
  • Depresi: Penyalahgunaan pencahar dapat menyebabkan gejala kondisi kesehatan mental, salah satunya depresi. Ini berkaitan dengan upaya penurunan berat badan yang diikuti perasaan malu apabila ketahuan menggunakan metode tersebut. Imbasnya adalah seseorang mungkin menarik diri dari lingkungan sosial.

4. Perawatan

Laxative Abuse: Jenis, Efek Samping, dan Perawatanilustrasi memberi dukungan (pexels.com/RODNAE Productions)

Apabila kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami laxative abuse, maka penting untuk segera menghentikannya. Apabila sudah mengembangkan pola ketergantungan, maka upaya yang bisa dilakukan adalah:

  • Mengonsumsi makanan berserat tinggi.
  • Menerapkan pola makan tiga kali sehari secara rutin.
  • Penuhi kebutuhan air minum dengan cukup.
  • Berolahraga dengan teratur.

Perawatan untuk kasus penyalahgunaan pencahar juga bisa melibatkan ahli kesehatan mental. Adapun program yang ditawarkan ialah dengan terapi perilaku dialektik atau terapi perilaku kognitif.

Apabila persoalan sudah melibatkan gejala fisik, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Namun, jangan sampai menunggu efek samping itu datang. Selalu tanamkan prinsip bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. 

5. Pencegahan

Laxative Abuse: Jenis, Efek Samping, dan PerawatanIlustrasi makanan sehat (pexels.com/Cats Coming)

Sepertinya yang telah disinggung sebelumnya, pencahar bukan termasuk ke dalam metode penurunan berat badan. Alih-alih menggunakan pencahar untuk membantu menurunkan berat badan, sebaiknya praktikkan pola hidup sehat dengan:

  • Mengurangi konsumsi camilan gurih dan minuman manis.
  • Membatasi porsi makanan dengan wajar. 
  • Makan makanan padat nutrisi, seperti sayuran, buah, dan daging tanpa lemak.
  • Menjaga kebugaran dengan tetap terhidrasi.
  • Menerapkan pola tidur yang cukup.
  • Berolahraga minimal 30 menit per hari.
  • Tidak minum minuman beralkohol.
  • Kontrol stres agar tidak memengaruhi kesehatan. 

Jika digunakan dengan bijak, pencahar mendatangkan manfaat yang baik untuk kesehatan. Namun, jika kasusnya sudah mengarah pada penyalahgunaan atau laxative abuse, maka perlu usaha ekstra untuk menghentikannya. 

Baca Juga: 6 Hal yang Bikin Berat Badan Naik, Selain Banyak Makan

Indriyani Photo Verified Writer Indriyani

Full-time learner, part-time writer and reader. (Insta @ani412_)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya