ilustrasi mengonsumsi kafein (pexels.com/Mikhail Nilov)
Konsumsi kafein dalam jumlah yang berlebihan sebelum latihan angkat beban dapat membuat sistem saraf bekerja terlalu aktif. Saat dikombinasikan dengan intensitas latihan yang tinggi, efek stimulasi ganda ini dapat menyebabkan otot bergetar. Tremor akibat kafein biasanya lebih terasa pada tangan dan lengan, meski bagian tubuh lain juga bisa terpengaruh, sensasi ini juga sering kali disertai dengan jantung berdebar atau rasa gelisah. Kafein yang dikonsumsi dalam dosis besar juga dapat memengaruhi kualitas tidur, sehingga menghambat pemulihan otot pasca angkat beban.
Mengatur konsumsi kafein menjadi langkah penting agar efek positifnya dapat dirasakan tanpa memicu tremor berlebihan. Setiap orang pasti memiliki toleransi yang berbeda terhadap kafein, sehingga penting rasanya untuk menyesuaikan asupan sesuai respons tubuh. Jika gemetar muncul secara konsisten setiap kali mengonsumsi kafein sebelum latihan angkat beban, kurangi dosis atau hentikan penggunaannya sementara waktu. Memilih sumber energi lain yang lebih stabil, seperti karbohidrat kompleks, dapat menjadi alternatif untuk menjaga performa. Langkah ini tidak hanya mencegah getaran otot, tetapi juga membantu tubuh tetap fokus dan bertenaga sepanjang latihan.
Fenomena kenapa badan gemetar setelah angkat beban tidak selalu menandakan adanya gangguan serius, namun tetap perlu diwaspadai jika disertai gejala lain seperti pusing hebat, nyeri dada, atau sesak napas. Mengetahui penyebabnya akan membantu kamu mengambil langkah pencegahan yang tepat, seperti menjaga hidrasi hingga memberikan waktu pemulihan yang memadai bagi otot. Dengan begitu, latihan dapat berlangsung lebih aman dan efektif tanpa terganggu oleh gemetar yang berlebihan.
Referensi
"Shaking After Workout: Causes and How to Stop It". OnePeloton. diakses pada Agustus 2025.
"Shaking After a Workout: Causes and Treatments". Healthline. diakses pada Agustus 2025.
"Is It Normal to Shake After a Workout?". Human Powered Health. diakses pada Agustus 2025.