6 Fungsi Plasenta bagi Ibu dan Janin Selama Kehamilan

Menyokong kehidupan, lho!

Plasenta merupakan organ penting selama masa kehamilan. Meski kehadirannya hanya sementara, terdapat berbagai fungsi plasenta yang baik untuk ibu hamil dan janin. Organ tersebut bahkan dapat menyokong kehidupan di dalam kandungan, lho. 

Lebih lanjut, organ ini menyalurkan kebutuhan janin yang diperoleh dari ibu selama mengandung. Apa saja kegunaan plasenta bagian tubuh?

Fungsi plasenta

Sebagaimana diketahui, plasenta adalah organ yang menghubungkan janin di dalam rahim dengan ibu. Pembentukan plasenta dimulai setelah sel telur yang dibuahi tertanam dalam rahim. Untuk waktunya, sekitar 7-10 hari setelah pembuahan.

FYI, genom plasenta biasanya identik dengan genom janin. Ini terbentuk lebih dulu dan berkembang bersama janin. Nah, berikut fungsi plasenta selama masa mengandung.

1. Menyalurkan nutrisi pada janin

6 Fungsi Plasenta bagi Ibu dan Janin Selama Kehamilanilustrasi usg (pexels.com/Valeriia Svietlova)

Janin dalam kandungan belum bisa makan sendiri untuk memenuhi nutrisinya. Sebagai gantinya, ia mengandalkan asupan dari sang ibu dan plasenta adalah penyalurnya. 

Bagaimana prosesnya? Nutrisi yang dimakan ibu akan masuk ke aliran darah. Selanjutnya, ini akan berjalan ke plasenta dan terus mengalir hingga ke tali pusat bayi, melansir Baby Center.

2. Mengalirkan oksigen

Janin yang berkembang di dalam perut gak bisa dengan mudah bernapas. Apakah lantas mereka gak memerlukan oksigen? Tentu butuh. Bedanya, mereka gak bernapas melalui hidung atau pun mulut, tetapi mengandalkan plasenta. 

Yap, sama seperti nutrisi. Oksigen dalam darah ibu akan dialirkan ke janin melalui plasenta. Dengan demikian, kebutuhan oksigen janin akan terpenuhi.

3. Membuang limbah dan karbondioksida

6 Fungsi Plasenta bagi Ibu dan Janin Selama Kehamilanilustrasi janin dalam kandungan (freepik.com/freepik)

Siapa bilang janin gak mengeluarkan zat sisa? Mereka juga harus membuang sisa metabolisme seperti karbon dioksida. Dalam prosesnya, kandungan yang gak lagi dibutuhkan janin akan dialirkan lagi ke darah bunda. 

Selanjutnya, aliran darah yang berisi zat sisa tersebut dikeluarkan bersama sisa metabolisme tubuh ibu janin. Begitu seterusnya berulang setiap waktu.

Baca Juga: Kantung Janin yang Keluar Saat Keguguran, Seperti Apa?

4. Produksi hormon kehamilan

Plasenta menghasilkan beberapa hormon penting bagi kehamilan, di antaranya laktogen, estrogen, dan progesteron. Laktogen sendiri merupakan hormon yang memainkan peran penting dalam regulasi metabolisme dan resistensi insulin. 

Adapun estrogen membantu membentuk pembuluh darah dan transfer nutrisi. Sementara, progesteron mendukung tubuh menyesuaikan kapasitas untuk kehamilan, melansir Healthline. Seluruhnya diperlukan guna mendukung tumbuh kembang janin dan ibu.

5. Melindungi janin dari infeksi

6 Fungsi Plasenta bagi Ibu dan Janin Selama KehamilanIlustrasi janin dalam kandungan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sebuah penelitian dalam Frontiers in Immunology menjelaskan bagaimana plasenta dapat melindungi janin dari infeksi. Plasenta membentuk penghalang fisik dan selektif antara sirkulasi ibu dan janin. 

Fungsinya, tentu saja mencegah transfer patogen bahkan dari ibu ke janin. Dengan demikian, bayi dalam kandungan tetap sehat dan dapat bertumbuh dengan baik.

6. Membentuk antibodi dari ibu ke janin

Semakin dekat dengan persalinan, plasenta juga bisa memberikan antibodi pada bayi. Fungsinya tentu saja untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi setelah dilahirkan.

Nantinya, kekebalan tubuh dari ibu tersebut akan melekat selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Sungguh bermanfaat, bukan?

Bagaimana dengan fungsi plasenta setelah melahirkan? Organ ini gak lagi digunakan sehingga dokter akan membantu mengeluarkannya sesaat setelah bayi lahir.

 

Baca Juga: Perbedaan Embrio, Janin, dan Bayi dalam Fase Kehamilan

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya