Penyebab Janin Cegukan, Apa yang Harus Ibu Lakukan?

Bisa terjadi selama kehamilan

Sembilan bulan bersama janin dalam kandungan, ibu akan mengalami banyak hal. Salah satu yang umum terjadi adalah cegukan pada janin. Kamu mungkin bertanya-tanya, mengapa hal ini bisa terjadi, padahal janin belum makan apa-apa.

Well, penyebab janin cegukan tentu berbeda dengan bayi yang sudah lahir atau bahkan orang dewasa. Namun, di luar dari penyebabnya, cegukan pada janin bisa menandakan pertumbuhan buah hati saat berada di kandungan, lho!

Janin cegukan apakah normal?

Dilansir artikel Baby Centre yang dikonfirmasi oleh Layan Alrahmani, MD, obgyn, MFM., janin cegukan adalah hal normal. Kamu bahkan bisa mengamatinya saat melakukan USG bersama ahli medis.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam BMC Pregnancy and Childbirth mencoba membandingkan riwayat cegukan pada 150 kehamilan meninggal dengan 500 kehamilan normal. Hasilnya, tidak ada perbedaan yang signifikan. Kedua kelompok tersebut mengaku pernah mendapati janin cegukan. Artinya, cegukan adalah hal normal dan tidak ada kaitannya dengan bayi lahir meninggal.

Cegukan umumnya dimulai saat usia kandungan memasuki akhir trimester pertama atau awal trimester kedua. Pada waktu tersebut, ibu mungkin belum sepenuhnya bisa merasakan gerakan si kecil. Terkait frekuensinya, beberapa bayi mengalami cegukan rutin setiap hari, tetapi ada pula lebih jarang atau tidak sama sekali. Intensitas cegukan ini biasanya mulai berkurang ketika janin memasuki usia kandungan minggu ke-32. 

Sama seperti pada orang dewasa, cegukan janin akan hilang dengan sendirinya. Normalnya, cegukan ini berlangsung dalam hitungan menit dan tidak terlalu lama.

Penyebab janin cegukan

Penyebab Janin Cegukan, Apa yang Harus Ibu Lakukan?ilustrasi hamil (pexels.com/SHVETS Productions)

Sayangnya, belum diketahui secara pasti penyebab janin cegukan, sebagaimana melansir pendapat ahli dalam Medical News Today. Namun, ada sebuah teori berkembang yang mengaitkan cegukan dengan pertumbuhan fungsi paru-paru. Meski demikian, pendapat tersebut belum bisa dikonfirmasi secara tepat.

Teori terkait menjelaskan kemungkinan penyebab janin cegukan. Ketika janin bernapas, otot di diafragma bayi yang sedang berkembang dan berada tepat di bawah paru-paru, terkadang bisa berkedut. Gerakan menyentak itulah yang dapat menyebabkan kontraksi pita suara sehingga memungkinkan bunyi 'hik' kecil yang mirip cegukan.

Sementara itu, ada juga yang berpendapat bahwa cegukan merupakan salah satu tanda perkembangan janin. Cegukan terjadi karena bayi dalam kandungan sedang mencoba hal-hal baru yang bisa mereka lakukan. 

Pertama, perkembangan sistem pernapasan bayi. Kemampuan menghirup dan menghembuskan cairan ketuban yang mengakibatkan cegukan bisa jadi tanda baik. Artinya, diafragma janin berkembang dengan baik, sebagaimana dijelaskan Anne Brown, direktur medis layanan kesehatan wanita di Rumah Sakit Inova Loudoun di Leesburg, Virginia, pada The Bump.

Kedua, sistem saraf bayi yang mana berarti cegukan janin menunjukkan aktivitas saraf dalam mengontrol diafragma. Upaya sederhana ini membantu otak dan sumsum tulang belakang dapat bekerja sama sehingga bisa saling merespon dengan baik, jelas Brandi Ring, MD., seorang dokter kandungan dan ginekolog di Mile High OB-GYN di Denver.

Hal berikutnya berkaitan dengan refleks bayi. Selain belajar bernapas, janin juga berlatih menyusu, hingga mengisap jempol. Disadari atau tidak, hal tersebut pun dapat memicu cegukan pada janin dalam kandungan.

Baca Juga: 5 Reaksi Janin Saat Ibu Berhubungan Badan, Jangan Khawatir!

Cara menghentikan cegukan pada janin

Apa yang harus dilakukan ibu ketika janin cegukan? Tenang, tidak perlu panik. Kamu boleh mengamatinya, bahkan menikmati waktu yang terjadi selama fase kehamilan ini.

Meski normal, beberapa mungkin mengalami kesulitan ketika bayi mulai cegukan. Misalnya, saat berada di tengah rapat atau melakukan aktivitas lainnya.

Sebagai upaya menghentikan cegukan, kamu bisa mengubah posisi, berjalan-jalan, dan minum air putih. Setiap rangsangan yang diberikan akan mendorong bayi untuk beralih dari aktivitas yang mungkin memicu cegukan. Namun, cara terbaik untuk mengatasi cegukan pada janin adalah dengan merangkul perut atau kandungan.

Kapan orangtua perlu khawatir?

Penyebab Janin Cegukan, Apa yang Harus Ibu Lakukan?ilustrasi hamil (pexels.com/Ivan Samkov)

Meski cegukan pada janin wajar muncul selama kehamilan, ada kalanya cegukan pun perlu diwaspadai. What to Expect menyarankan untuk memanggil dokter apabila merasa penurunan gerakan pada janin saat ia cegukan. Terlebih jika sudah pada trimester ketiga.

Untuk melakukan hal ini, sisihkan waktu tenang dan perhatikan gulungan, pukulan, dan tendangan yang dirasakan (meskipun cegukan tidak dihitung sebagai gerakan dalam kasus ini). Apabila ada 10 gerakan apapun yang terjadi dalam 1 jam atau kurang, maka akan dianggap normal, melansir Cleveland Clinic. Namun, jika gerakan secara keseluruhan berkurang, bisa jadi waktu melahirkan telah dekat. Untuk itu, sebaiknya konsultasikan pada dokter, ya!

Penyebab janin cegukan umumnya bukan hal yang serius, kok. Alih-alih panik, kamu justru dapat menikmati waktu tersebut untuk memahami tumbuh kembang baby selama dalam kandungan.

Baca Juga: 5 Reaksi Janin Saat Ibu Berhubungan Badan, Jangan Khawatir!

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya