5 Cara Cegah Stunting dari 1000 Hari Pertama Kehidupan, Sudah Tahu?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seribu hari pertama kehidupan sangat mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan anak kedepannya. Pemenuhan gizi yang optimal sangat penting untuk mencegah malnutrisi. Salah satu dampak malnutrisi yang bisa terjadi adalah stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Biasanya di tandai dengan perumbuhan tinggi badan anak yang tidak normal, sehingga tinggi badan anak lebih pendek untuk anak seusianya.
Untuk itu Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai koordinator kampanye nasional penanganan stunting mendorong komunikasi fokus dan intregatis, melalui berbagai kanal komunitas mengajak untuk lebih aware dalam menangani masalah gizi ini. Nah, apa saja yang bisa #MillennialBEST lakukan di 1000 HPK untuk mencegahnya?
1. Selama hamil makanlah makanan yang beranekaragam
Biasakan mengkonsumsi lauk pauk yang berprotein tinggi, karena protein berfungsi untuk membangun dan memelihara sel-sel dan jaringan tubuh. Banyak makan sayur dan buah-buahan yang mengandung banyak serat dan vitamin. Dan membatasi konsumsi makanan manis, asin dan berlemak.
2. Memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan
Pada usia nol sampai enam bulan, bayi masih belum memiliki enzim pencernaan yang sempurna, sehingga hanya ASI satu-satunya sumber nutrisi yang dapat diperoleh. ASI memenuhi semua jenis nutrisi yang di butuhkan bayi. Selain itu ASI juga mampu melindungi bayi dari berbagai macam infeksi seperti diare, pneumonia dan infeksi telinga.
Baca Juga: 6 Langkah Mengatasi Krisis Stunting di Indonesia
Editor’s picks
3. Timbang berat badan bayi rutin sebulan sekali
Pertumbuhan bayi tidak hanya terlihat dari tampilan fisiknya saja. Ukuran yang akurat untuk mengetahuinya adalah dengan menimbang secara teratur setiap bulannya. Jadwalkan setiap satu bulan sekali ke klinik atau posyandu terdekat, karena disana bayi akan ditimbang dan di ukur. Selain itu bayi juga akan mendapat vaksinasi sesuai jadwal dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
4. Lanjut pemberian ASI hingga usia 2 tahun
Pemberian ASI hingga usai dua tahun, mampu meningkatkan gizi anak terutama bagi anak yang suka memilih-milih makanan. Komposisi ASI dapat berubah untuk beradaptasi dengan kebutuhan anak, sehingga ASI dapat mengisi kekurangan gizi yang tidak didapat oleh anak.
5. Memberikan MPASI secara bertahap pada usia 6 bulan.
Makanan pendamping ASI (MPASI) memberikan nutrisi tambahan selain ASI. Selain itu MPASI juga berfungsi untuk melatih kemampuan otot oromotor (otot-otot di mulut) dan kemampuan motorik. Pemberian MPASI haruslah tepat jangan terlalu cepat atau terlalu lambat karena bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi anak. Salah satu tanda anak sudah bisa untuk mendapat MPASI adalah reflek mulut menolak makanan mulai berkurang. Hal ini biasanya terjadi saat anak usia enam hingga delapan bulan.
Memberikan gizi yang baik, menerapkan gaya hidup sehat dan bersih merupakan faktor yang sangat penting dalam seribu hari pertama kehidupan seorang anak. Periode emas inilah yang nantinya akan berdampak pada kecerdasan dan kesehatan anak di masa depan.
Baca Juga: Sederhana, Terapkan 5 Kebiasaan Ini Agar Terhindar dari Stunting
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.