5 Kesulitan yang Dialami oleh Penyandang Sindrom Asperger

Karena setiap manusia adalah individu yang spesial

Sebelum pengetahuan mengenai gangguan autisme sudah semaju sekarang, orang-orang mengenal gangguan autisme hanya sebatas satu jenis saja. Seiring berjalannya waktu, sedikit demi sedikit jenis-jenis autisme mulai dikenal banyak masyarakat, entah dari internet, berita, bahkan dari film yang mengangkat ragam kisah para penyandangnya. Namun, salah satu gangguan autisme yakni Sindrom Asperger, sayangnya masih sedikit orang yang tau. Mereka kebanyakan memandang para penyandangnya sebagai seseorang yang memiliki perilaku menyimpang saja.

Bagi kalian yang masih belum tau, Sindrom Asperger adalah gangguan neurologis yang masih berada di bawah payung Spektrum Autisme. Meskipun sebenarnya hal ini masih diperdebatkan oleh banyak peneliti. Namun dalam DSM-5 keluaran tahun 2013, asperger pada akhirnya diakui masuk kedalam diagnosis Autism Spectrum Disorder (ASD) kategori ringan. Gangguan ini disebut sebagai autisme dengan fungsi yang lebih tinggi. Disebut seperti itu karena para penyandang asperger pada umumnya berfungsi secara normal seperti orang lainnya, tetapi dengan keterbatasan dalam menjalin hubungan sosial, gangguan perilaku, hingga minat yang terbatas. Nah, sebenarnya apa saja kesulitan yang dialami oleh penyandang sindrom asperger ini? Berikut pembahasannya.

1. Sering menjadi sasaran perundungan

5 Kesulitan yang Dialami oleh Penyandang Sindrom Aspergerilustrasi perundungan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Orang dengan sindrom asperger lebih sering menjadi sasaran perundungan. Hal ini dikarenakan mereka yang mengidap gangguan ini memiliki kesulitan dalam memahami ekspresi wajah serta sinyal-sinyal yang biasa digunakan orang-orang dalam interaksi sosial. Misalnya ketika orang lain sedang marah atau kesal, mereka tidak akan paham bahwa orang tersebut sedang kesal. Faktor kesulitan membaca ekspresi wajah inilah yang mengakibatkan kebingungan bahkan kecemasan pada penyandangnya.

Penyandang asperger pun tidak bisa membedakan mana sindiran dan mana candaan. Oleh karenanya, saat mereka dihadapkan dengan pilihan ini, mereka akan memilih diam ketimbang menanggapi candaan tersebut. Bentuk respon tersebut akan dipandang orang yang 'iseng' sebagai sesuatu yang seru, karena mereka akan merasa 'aman' saat menyindir mereka yang tidak merespon perundungan secara verbal. Penyandang asperger juga kerapkali dipandang sebagai orang yang aneh, terlepas dari kecerdasan mereka yang sejajar dengan orang lain dan bahkan beberapa memiliki bakat khusus di bidang yang mereka sukai.

2. Dipandang sebagai seorang yang tidak beretika

5 Kesulitan yang Dialami oleh Penyandang Sindrom Aspergerilustrasi kreativitas seorang anak (pexels.com/Alexander Grey)

Banyak penelitian yang menyebutkan bahwa penyandang asperger kurang memiliki empati seperti orang lain. Padahal, sejatinya mereka memilikinya, tetapi karena mereka memiliki pemahaman yang berbeda, maka mereka mengungkapkan empati dengan cara yang berbeda pula dari orang lain. Salah satu hal yang membuat mereka dipandang demikian adalah cara mereka menanggapi atau memperlakukan orang lain.

Seringkali, cara mereka yang berbeda dalam menanggapi perilaku orang lain inilah yang mengantarkan anggapan bahwa anak tersebut tidak sopan, sombong, dan bahkan menimbulkan hukuman sosial terhadap para pengidap Asperger. Padahal, sejatinya mereka hanya kurang memahami aturan sosial yang berlaku di masyarakat. Salah satu contohnya adalah ketika mereka sedang berbicara dengan orang lain, mereka tidak melakukan kontak mata. Hal ini akan memunculkan anggapan bahwa mereka sombong dan tidak sopan, padahal mereka kesulitan membuat kontak mata. Maka dari itu, ada baiknya untuk memberikan masukan ketika mereka melakukan hal yang tidak sesuai dengan aturan sosial beserta dengan solusinya.

Baca Juga: 7 Gejala Sindrom Asperger, Gangguan yang Kerap Dikira Autisme

3. Terlihat aneh dan canggung

5 Kesulitan yang Dialami oleh Penyandang Sindrom Aspergerilustrasi perempuan menutupi wajahnya (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Selain dari perilaku mereka yang terlihat berbeda, para penyandang asperger pun kerapkali memiliki kesulitan dalam mengkoordinasikan gerak tubuhnya. Perbedaan ini bisa dilihat dari cara berjalannya yang kaku serta cara duduknya yang berbeda. Dengan adanya hambatan dalam perkembangan keterampilan motorik, bisa menyebabkan penyandang asperger mengalami berbagai tantangan dalam mengerjakan hal-hal sederhana seperti mengikat tali sepatu, membuka amplop, maupun melakukan aktivitas olahraga seperti bulu tangkis dan voli.

Selain masalah dalam keterampilan motorik, terlihat adanya kecanggungan ketika mereka melakukan interaksi sosial. Hal ini seringkali disalah artikan sebagai sifat pemalu, tapi sebenarnya mereka sedang kebingungan dalam menghadapi lingkungan sosialnya. Dilansir dari Healthline, para penyandang asperger juga diketahui kesulitan dalam membuat basa-basi dan percakapan sederhana. Kesulitan dalam membuat basa-basi inilah yang menjadi salah satu faktor adanya barrier antara dirinya dengan lingkungan sosial.

4. Sulit menghadapi perubahan yang mendadak 

5 Kesulitan yang Dialami oleh Penyandang Sindrom Aspergerilustrasi anak mengalami kepanikan (pexels.com/Keira Burton)

Orang dengan asperger sebenarnya sangat disiplin dengan jadwal mereka. Namun ketika adanya perubahan yang mendadak dalam keseharian mereka, entah itu karena memasuki fase baru dalam hidup maupun karena adanya desakan lain yang memaksa mereka untuk mengatur ulang jadwal baru, mereka akan kebingungan dan seringkali panik. Para penyandang asperger harus memiliki jadwal, kalau tidak, mereka akan kebingungan untuk menjalankan kegiatan sehari-harinya, karena spontanitas hanya akan memperburuk kepanikannya.

Tidak hanya perubahan dalam jadwal, tetapi tata letak ruangan hingga sifat orang lain yang berubah pun kerapkali membuat mereka merasa tak nyaman dan kebingungan. Memang penyandang asperger bisa hidup mandiri dan tidak terlalu membutuhkan dukungan seperti spektrum autisme yang lain. Namun, dari segi keterampilan sosial, peran orangtua serta lingkungannya sangat penting agar mereka mampu untuk berkembang sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.

5. Memiliki minat yang terbatas

5 Kesulitan yang Dialami oleh Penyandang Sindrom Aspergerilustrasi ibu dan anak (pexels.com/Pixabay)

Lalu yang terakhir, penyandang asperger memiliki minat yang terbatas. Entah itu pada hewan laut, plat nomor kendaraan, peta lokasi, kesastraan, matematika, hingga fisika. Meskipun mereka seorang autistik, tetapi IQ mereka setidaknya berada pada jajaran 'normal' sampai 'superior' sehingga bukan tidak mungkin mereka adalah seorang siswa yang cerdas karena hal yang mereka sukai.

Namun, seperti dua mata koin yang berbeda, 'berkah' ini tampaknya menjadi kesulitan mereka juga untuk mempelajari hal yang tidak mereka minati. Sekalinya seorang asperger memiliki ketertarikan pada suatu hal, maka mereka akan terus fokus mengejar apa yang mereka sukai hingga tak jarang 'menelantarkan' hal yang mereka tidak sukai. Maka, ada baiknya para penyandang asperger diarahkan sesuai dengan minat mereka.

Nah, itulah beberapa kesulitan yang dialami oleh penyandang sindrom asperger. Perbedaan bukanlah menjadi alasan untuk mendiskriminasi orang-orang yang memang pada hakikatnya terlahir berbeda. Mereka pun sama-sama manusia, hanya saja butuh pengertian mendalam agar bisa memahami mereka dengan benar. Mereka ada, bahkan mungkin di sekitar kita, dan mereka sedang berjuang di lingkungannya. Maka dari itu, yuk kita mulai memahami mereka!

Baca Juga: 5 Penyakit Medis yang Kerap Dialami oleh Penyandang Autisme

Liana Tan Photo Writer Liana Tan

An astrophile, space lover

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Hella Pristiwa

Berita Terkini Lainnya