Walaupun Sulit, Inilah 7 Manfaat Memaafkan bagi Kesehatanmu Sendiri!

Kamu sadari atau tidak, emosi negatif yang kamu miliki dapat menjadi salah satu pemicu stress dan kecemasan dalam hidupmu. Saat menyimpan emosi negatif, kamu akan cenderung melihat segala sesuatu dari segi yang negatif.

Dengan memaafkan, secara otomatis kamu juga mengeluarkan emosi negatif yang ada pada dirimu. Hal ini membantumu belajar untuk lebih bisa melihat suatu hal maupun situasi secara lebih positif sehingga dapat mengurangi stres dan kecemasan berlebih.

Emosi negatif yang termasuk di dalamnya perasaan marah dapat membuat tekanan darahmu menjadi tinggi. Hal ini disebabkan saat kamu merasa marah, tubuhmu memproduksi suatu hormon yang dinamakan adrenalin. Menurut Johns Hopkins Medicine, hormon ini membuatmu berada dalam mode flight or fight yang menyebabkan ketegangan otot, kenaikan pada tekanan darah dan denyut jantung.

Saat kamu memaafkan, kamu melepaskan emosi negatif dan membuat tubuhmu menjadi lebih releks. Hal ini membantu mengembalikan tekanan darahmu kembali pada kondisi normal.

Seperti telah disinggung sebelumnya, hormon adrenalin yang dihasilkan oleh emosi negatif juga turut serta dalam meningkatkan denyut jantung. Bila hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, hal ini tentu saja dapat berbahaya bagi kesehatan. Memaafkan dapat membantumu untuk mengurangi emosi negatif yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantungmu kelak.

Menurut Journal of Behavioral Medicine yang diterbitkan pada tahun 2005, memaafkan juga memiliki hubungan dengan kualitas tidur. Saat kita melepaskan emosi negatif, tekanan darah dan denyut jantung kita akan menjadi lebih normal. Tanpa kita sadari hal ini membuat tubuh kita menjadi lebih releks dan membuat kita lebih mudah terlelap di malam hari.

Tindakan memaafkan bukan hanya dapat mengurangi emosi negatif dan hormon adrenalin. Disisi lain, memaafkan juga diketahui dapat meningkatkan produksi antibodi.

Sebuah research yang dipresentasikan pada tahun 2011 menunjukkan para penderita HIV, yang memilih untuk memaafkan orang yang telah menyakitinya, mengalami peningkatan pada CD4 cells atau sel darah putih. Hal tersebut membantu meningkatkan sistem imun tubuh. 

Menurut salah satu penelitian dari University of Pisa, emosi negatif salah satunya kemarahan menyebabkan meningkatnya aktivitas pada amigdala dan menurunkan kemampuan berpikir rasional. Dengan memaafkan, kita membantu mengembalikan aktivitas amigdala dalam keadaan normal dan membuat kita dapat berpikir dengan lebih rasional.

Bukan hanya memberikan manfaat bagi kesehatan fisik tubuh, memaafkan juga memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Dengan berkurangnya emosi negatif yang dapat menimbulkan stres pada pikiran dan tubuh, resiko seseorang untuk mengalami masalah kesehatan mental pun juga menurun.

Memaafkan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, dengan adanya manfaat yang berarti bagi kesehatan, sepertinya tidak salah untuk mencoba membuka hati dan memaafkan mereka yang telah menyakiti.