Anak Jadi Korban Bullying, Ini yang Harus Orang Tua Lakukan

Bantu anak bangkit dari perundungan yang dialaminya

Sejatinya, dunia ini harusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan untuk semua orang, tak terkecuali bagi anak-anak. Sayangnya, kenyataannya tak selalu demikian.

Bullying atau perundungan masih menjadi masalah yang sering terjadi di kalangan anak-anak. Bayangkan, setiap tahunnya ada ribuan anak yang mengalami perundungan di seluruh dunia. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan, terutama jika dibiarkan tanpa penanganan yang tepat.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara menangani anak korban bullying dengan tepat agar mereka merasa didengar dan terlindungi dari efek buruk yang mungkin terjadi.

1. Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian

Anak Jadi Korban Bullying, Ini yang Harus Orang Tua Lakukanilustrasi mendengarkan anak dengan penuh perhatian (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ketika seorang anak menjadi korban bullying, mereka mungkin merasa sangat kesepian dan terasing dari lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, penting untuk memberikan dukungan yang tepat kepada anak. Sebagai seorang orang dewasa, kita dapat memberi dukungan dengan cara yang sederhana, seperti dengan mendengarkan mereka dengan empati.

Dilansir Huffington Post, Amanda Gummer, peneliti sekaligus psikolog anak asal Inggris mengatakan bahwa mendengarkan dengan empati dapat membantu anak korban bullying merasa didengar dan diterima, sehingga mereka tidak merasa sendirian dan terasing.

Hal tersebut juga didukung dengan hasil studi yang diterbitkan dalam Journal of Child Psychology and Psychiatry, bahwa memberikan dukungan emosional dan mendengarkan anak korban bullying dapat membantu mereka untuk mengurangi efek negatif dari pengalaman bullying. Pastikan untuk memberikan perhatian penuh dan mendengarkan dengan hati yang terbuka.

2. Berbicaralah dengan tenang

Anak Jadi Korban Bullying, Ini yang Harus Orang Tua Lakukanilustrasi berbicara kepada anak dengan tenang (pexels.com/Kindel Media)

Ketika berbicara dengan anak korban bullying, sangat penting untuk mempertahankan ketenangan dan menghindari reaksi emosional yang berlebihan. Anak korban perundungan cenderung memiliki trauma pada intonasi dan nada tinggi. Berbicara dengan nada tinggi atau dengan emosi yang meluap hanya akan membuat mereka tambah takut dan makin enggan untuk berbicara.

Menurut buku Surviving Adolescents 2.0: The Must-Have Manual for All Parents, jangan pernah mengabaikan perasaan anak. Namun, pastikan untuk berbicara dengan tenang dan terkontrol, karena anak-anak ini membutuhkan kestabilan dari orang dewasa di sekitar mereka.

Hal tersebut juga didukung oleh studi dalam Journal of School Psychology. Dijelaskan bahwa ketika anak korban bullying berbicara dengan orang dewasa yang merespons dengan tenang, mereka lebih mungkin merasa didukung dan aman.

Jadi, pastikan untuk mengendalikan emosi dan berbicara dengan suara yang lembut dan tenang agar mereka merasa lebih nyaman dan tidak takut untuk bercerita.

Baca Juga: Warning, 9.588 Anak Menjadi Korban Kekerasan Seksual Tahun 2022!

3. Berikan pemahaman bahwa bullying bukan salah mereka

Anak Jadi Korban Bullying, Ini yang Harus Orang Tua Lakukanilustrasi memberikan pemahaman pada anak (pexels.com/Kampus Production)

Anak korban bullying sering kali merasa bahwa mereka salah atau berbuat sesuatu yang salah dalam situasi tersebut. Jika dibiarkan, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang rendah diri dan mudah ketakutan. Sangat penting untuk membantu anak memahami bahwa bullying bukanlah kesalahannya.

Menurut laporan yang diterbitkan dalam Cambridge University Press pada Desember 2009, anak korban bullying sering kali merasa tidak berdaya dan bersalah atas situasi tersebut, sehingga mereka membutuhkan bantuan dan dukungan untuk memahami bahwa bullying adalah kesalahan pelaku, bukan mereka.

Studi dalam Journal of Child and Family Studies juga menemukan hal serupa, bahwa ketika anak korban bullying merasa bahwa mereka tidak bersalah, mereka lebih mungkin mengatasi perasaan mereka dengan lebih baik. Maka dari itu, penting untuk membantu anak memahami bahwa mereka tidak bersalah atas bullying yang mereka alami, dan bahwa mereka memiliki hak untuk merasa aman dan dihargai sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.

4. Ajari anak cara mengatasi bullying

Anak Jadi Korban Bullying, Ini yang Harus Orang Tua Lakukanilustrasi berenang sebagai bentuk mengelola emosi dengan cara positif (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi)

Mengatasi bullying yang terjadi pada anak memang sangat penting. Namun, yang tak kalah penting adalah mencegah dan menanamkan pemahaman kepada anak untuk melawan tindak perundungan. 

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi bullying pada anak, dan semua orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anak mereka. 

Michael G. Conner, psikolog klinis asal Amerika Serikat memberikan beberapa cara yang bisa diajarkan kepada anak untuk mengatasi bullying:

  • Ajarkan anak untuk mempertahankan diri dengan mengajari mereka teknik-teknik seperti berbicara dengan tegas, menghindari situasi yang berbahaya, dan mencari bantuan dari orang dewasa.
  • Dorong anak untuk membangun hubungan sosial yang sehat dengan teman sebaya mereka dan mencari dukungan dari orang-orang yang peduli.
  • Bantu anak untuk meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri mereka dengan mengajari mereka untuk fokus pada kualitas positif yang mereka miliki.
  • Ajarkan anak untuk mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat dan konstruktif, seperti berolahraga, bernyanyi atau menulis buku harian.
  • Bantu anak untuk memahami pentingnya menerima perbedaan dan menjadi lebih toleran terhadap orang lain.

5. Cari bantuan ahli

Anak Jadi Korban Bullying, Ini yang Harus Orang Tua Lakukanilustrasi anak korban bullying berkonsultasi dengan psikolog (pexels.com/Gustavo Fring)

Ketika semua upaya sudah dilakukan namun anak masih kesulitan dalam mengatasi pengalaman bullying yang mereka alami, namun masih terjadi kondisi yang tidak diinginkan maka tidak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional. Mencari bantuan profesional adalah hal yang penting dan sebaiknya dilakukan sedini mungkin. 

Bantuan dari ahli seperti psikolog atau psikiater dapat membantu anak untuk mengatasi trauma dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pengalaman mereka. Selain itu, mereka dapat memberi dukungan emosional dan membantu mengembangkan strategi yang tepat untuk mengatasi bullying.

Tidak ada salahnya untuk meminta saran dari ahli untuk membantu anak bangkit dari peristiwa perundungan.

Dalam mengatasi masalah bullying pada anak, penting untuk memahami bahwa setiap anak berhak merasa aman dan bahagia dalam lingkungan sosialnya. Dengarkan anak dengan empati, ajarkan cara-cara untuk mengatasi bullying, dan berikan contoh perilaku positif yang dapat diadopsi.

Ajarkan anak bahwa bullying bukan kesalahannya. Dengan membantu anak mengatasi masalah bullying, orang tua dapat membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan lebih baik. Ingat, setiap anak berhak untuk tumbuh bahagia.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Anak yang Menjadi Korban Kekerasan Seksual

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya