Penyebab Orang dengan ADHD Suka Menunda-nunda

ADHD dan perilaku menunda-nunda sering berjalan seiringan

Prokrastinasi atau menunda-nunda suatu tugas banyak dilakukan, apalagi jika berhadapan dengan tugas yang tidak menyenangkan. Dalam suatu titik, kita semua kadang melakukannya. Namun, bagi orang dengan attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), prokrastinasi adalah perilaku umum dan ini bisa menjadi hambatan yang sangat menantang.

Orang dengan ADHD mungkin merasa kesulitan untuk memulai proyek baru atau tetap mengerjakannya setelah memulainya. Mereka juga mungkin menunda-nunda dalam melakukan tugas sehari-hari, misalnya membayar tagihan atau mencuci pakaian.

Perilaku tersebut bukan karena malas atau menyepelekan tugas, melainkan karena alasan medis yang terkait dengan ADHD. Apa sebenarnya penyebab orang dengan ADHD suka menunda-nunda? Di sini kamu diajak untuk memahaminya dengan lebih baik.

1. Manajemen waktu yang buruk

Penyebab Orang dengan ADHD Suka Menunda-nundailustrasi mengerjakan tugas (pexels.com/Anete Lusina)

Manajemen waktu adalah kemampuan untuk mengatur dan mengelola waktu dengan efektif. Ini meliputi pemahaman yang baik tentang berapa lama tugas akan memakan waktu, kapan harus memulai tugas, dan bagaimana mengatur prioritas dalam menyelesaikannya.

Pada orang tanpa ADHD, kemampuan tersebut merupakan hal biasa sehari-hari. Namun, ini tidak berlaku untuk orang dengan ADHD. Kemampuan ini bisa menjadi hambatan bagi mereka untuk melakukan dan menyelesaikan tugas secara efisien.

Mereka akan merasa sulit untuk mengurutkan prioritas dan menilai berapa lama waktu yang sebenarnya dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Ketika buruknya manajemen waktu terjadi, hal itu dapat menyebabkan kecenderungan untuk menunda-nunda.

Orang dengan ADHA mungkin merasa kewalahan oleh tugas-tugas yang harus mereka lakukan, dan mereka mungkin tidak tahu harus mulai dari mana atau bagaimana mengalokasikan waktu dengan efektif. Ini dapat menyebabkan mereka menunda-nunda atau bahkan tidak dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut tepat waktu.

2. Kesulitan dalam mempertahankan fokus dalam jangka waktu lama

Penyebab Orang dengan ADHD Suka Menunda-nundailustrasi fokus bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Makin banyak penelitian mengungkapkan bahwa otak orang dengan ADHD secara struktural berbeda dari otak seseorang tanpa ADHD. Korteks frontal, ganglia basal, dan bagian otak kecil biasanya lebih kecil di otak orang yang didiagnosis dengan ADHD. Ketiga wilayah itu semuanya memainkan peran penting dalam fokus dan perhatian, mengutip laporan dalam jurnal PNAS tahun 2019.

Jadi, dalam ADHD, seseorang memiliki situasi saat kadar dopamin rendah berarti motivasi sudah kurang dan bagian otak yang bertanggung jawab untuk memotivasi melakukan tugas yang tidak menarik atau sulit menjadi lebih kecil. Ini berarti bahwa tugas-tugas yang membosankan tetapi dapat dikelola untuk orang lain bisa jadi tidak mungkin dilakukan oleh seseorang dengan ADHD.

Secara khusus, jenis tugas yang paling sulit untuk difokuskan menurut studi dalam jurnal European Child & Adolescent Psychiatry tahun 2017 meliputi:

  • Tugas lambat (misalnya membaca buku atau mengerjakan tugas pekerjaan rumah yang panjang).
  • Tugas dengan imbalan tertunda (misalnya memperlajari keterampilan baru atau mempersiapkan acara di masa mendatang).
  • Tugas berulang atau dapat diprediksi (seperti tugas matematika atau sebagian besar pekerjaan rumah tangga).

Daripada kurang fokus, mungkin lebih akurat untuk menganggapnya sebagai kurangnya kendali atas apa yang difokuskan. Otak orang dengan ADHD selalu "berdengung", selalu memikirkan sesuatu. Masalahnya adalah memotivasi untuk fokus pada hal yang perlu dikerjakan dan diselesaikan sekarang.

Kurangnya kendali atas apa yang difokuskan dapat terwujud dalam tiga cara utama:

  • Mencoba memulai suatu tugas tetapi tidak mampu membuat otak melakukannya.
  • Memulai tugas tetapi kemudian pikiran mengembara dan terus-menerus perlu menghidupkannya kembali, hanya untuk mengembara lagi.
  • Menjadi terlalu fokus pada hal yang salah (dan terkadang bahkan tidak menyadarinya selama berjam-jam).

Baca Juga: Studi: Konsumsi Sayur dan Buah Bantu Anak dengan ADHD

3. Hiperaktivitas

Penyebab Orang dengan ADHD Suka Menunda-nundailustrasi ADHD (pexels.com/Tara Winstead)

Hiperaktivitas adalah kondisi saat seseorang memiliki energi yang sangat tinggi dan sulit untuk duduk diam. Orang dengan ADHD sering kali mengalaminya.

Hiperaktivitas membuat seseorang sulit untuk tetap tenang dan fokus pada satu tugas. Ini dapat membuat seseorang merasa gelisah dan terus bergerak-gerak, bahkan ketika mereka seharusnya duduk tenang dan bekerja.

Karenanya, seseorang dengan ADHD bisa memiliki kesulitan dalam memulai dan menyelesaikan tugas dengan efisien. Mereka mungkin merasa terlalu gelisah atau terganggu oleh dorongan untuk bergerak atau bermain.

Akibatnya, mereka cenderung menunda pekerjaan yang seharusnya mereka kerjakan. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa hiperaktivitas pada ADHD tidak berarti bahwa mereka tidak dapat mengatasi atau berhasil dalam tugas-tugasnya.

4. Sulitnya mengatur emosi yang fluktuatif

Penyebab Orang dengan ADHD Suka Menunda-nundailustrasi emosi (pexels.com/ROMAN ODINTSOV)

Pada orang ADHD, emosi yang mereka rasakan akan lebih random dan ekstrem daripada orang yang tidak mengalami ADHD. Apalagi jika mereka tidak dibekali pengetahuan untuk mengelola emosi secara tepat, hal ini akan menambah masalah yang dihadapi.

Orang dengan ADHD bisa merasa sangat bahagia atau bersemangat pada satu saat, tetapi kemudian tiba-tiba merasa sedih atau marah dalam waktu singkat. Mereka juga berkemungkinan besar akan kesulitan dalam menenangkan diri ketika merasa marah, frustrasi, atau stres.

Kurang terampilnya dalam mengatur emosi ini dapat memengaruhi kemampuan untuk tetap fokus dan bekerja dengan efisien. Ketika mereka menghadapi tugas yang menantang atau membuat mereka merasa tertekan, mereka mungkin merasa sulit untuk tetap tenang dan terus bekerja.

Sebagai contoh, saat sedang mengerjakan proyek yang sulit, mereka akan merasa stres atau cemas dan tidak akan lolos dari godaan untuk mengerjakan hal lain yang lebih menarik. Ketika mereka menggunakan strategi tersebut untuk menghindari emosi yang tidak nyaman, mereka cenderung menunda-nunda pekerjaan tersebut. Akibatnya, tugas tersebut tertunda dan bisa selesai tepat waktu.

5. Tidak bisa memperkirakan konsekuensi dari perbuatan

Penyebab Orang dengan ADHD Suka Menunda-nundailustrasi menunda pekerjaan atau prokrastinasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bagi seseorang dengan ADHD, mereka cenderung memiliki kesulitan dalam memikirkan dengan jelas tentang konsekuensi yang mungkin timbul dari tindakan mereka. Mereka mungkin lebih fokus pada hal-hal yang terjadi saat ini dan sulit memikirkan tentang masa depan.

Orang dengan ADHD mungkin tidak sepenuhnya menyadari konsekuensi buruk dari perilaku menunda-nunda ini. Mereka beranggapan bahwa menunda-nunda adalah cara untuk menghindari tekanan atau mengurangi kecemasan sejenak.

Namun, mereka mungkin tidak menyadari bahwa dengan menunda-nunda, tekanan dan kecemasan justru bisa makin meningkat di kemudian hari. Mereka mungkin juga tidak menyadari bahwa menunda-nunda bisa berdampak negatif pada hasil akademik, kinerja pekerjaan, atau hubungan sosial mereka.

ADHD dan perilaku menunda-nunda sering berjalan seiringan. Mengenali hubungan yang ada di antara keduanya sangat membantu untuk memahami bagaimana mereka berinteraksi. Ini juga merupakan langkah pertama yang baik untuk menemukan cara yang pada akhirnya mengatasi kecenderungan untuk menunda-nunda.

Strategi yang bisa dicoba misalnya mengatur prioritas, membuat jadwal, menggunakan pengingat, dan mencari dukungan dari orang-orang terdekat. Jika masih kesulitan, jangan ragu berkonsultasi dengan konselor, psikolog, atau psikiater.

Baca Juga: 5 Fakta ADHD pada Anak Perempuan, Apa Bedanya dengan Laki-laki?

Masrurotul Hikmah Photo Verified Writer Masrurotul Hikmah

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya