ilustrasi protein shake (pexels.com/Karolina Graboswka)
Bagi mereka yang menjalani pola makan vegan atau paleo, air putih atau susu nabati (seperti almon, kedelai, atau oat) menjadi pilihan yang lebih sesuai. Dari sisi rasa, susu sapi maupun susu nabati biasanya menghadirkan tekstur yang lebih creamy dan cita rasa yang lebih kaya. Sebaliknya, jika menggunakan air, rasa akan lebih ringan. Untuk menjaga kenikmatan, kamu bisa memilih bubuk protein yang sudah diberi perisa, sehingga tetap enak dikonsumsi meski hanya dicampur air.
Kondisi kesehatan juga perlu diperhatikan. Jika kamu memiliki intoleransi laktosa atau alergi terhadap susu sapi maupun kedelai, maka air putih adalah opsi paling aman. Dengan begitu, kamu tetap bisa mendapatkan manfaat protein tanpa risiko gangguan pencernaan atau reaksi alergi.
Pada akhirnya, tidak ada jawaban tunggal tentang mana yang lebih baik. Semua kembali pada tujuan kesehatan, kebutuhan kalori, preferensi rasa, serta kondisi tubuh masing-masing. Protein shake bisa menjadi sahabat latihan kamu, baik campurannya dengan air, susu, maupun susu nabati, selama disesuaikan dengan kebutuhan pribadi.
Referensi
"Milk, whole". Diakses pada Mei 2025. FoodData Central.
James, Lewis J., Emma J. Stevenson, Penny L. S. Rumbold, and Carl J. Hulston. “Cow’s Milk as a Post‐exercise Recovery Drink: Implications for Performance and Health.” European Journal of Sport Science 19, no. 1 (October 31, 2018).
Margolis, Lee M., Jillian T. Allen, Adrienne Hatch-Mcchesney, and Stefan M. Pasiakos. “Coingestion of Carbohydrate and Protein on Muscle Glycogen Synthesis after Exercise: A Meta-Analysis.” Medicine & Science in Sports & Exercise 53, no. 2 (August 21, 2020).
Granic, Antoneta, Christopher Hurst, Lorelle Dismore, Terry Aspray, Emma Stevenson, Miles Witham, Avan A Sayer, and Sian Robinson. "Milk for Skeletal Muscle Health and Sarcopenia in Older Adults: A Narrative Review" Clinical Interventions in Aging Volume 15 (May 1, 2020).