Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Utama Kreatin dan Suplemen Pre-Workout

ilustrasi suplemen olahraga (pexels.com/Kaboompic.com)
ilustrasi suplemen olahraga (pexels.com/Kaboompic.com)
Intinya sih...
  • Kreatin dan pre-workout memiliki perbedaan fungsi, kandungan, dan cara kerja yang penting untuk dipahami.
  • Kreatin meningkatkan massa otot dan kekuatan, sementara pre-workout memberi energi instan dan fokus tinggi sebelum latihan.
  • Efek samping kreatin tergolong aman, sedangkan pre-workout bisa menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar dan sulit tidur.

Kamu sedang berdiri di depan rak suplemen di toko obat dan melihat sederet botol dengan label mencolok. Ada yang menjanjikan energi instan, ada pula yang mengklaim bisa bikin ototmu "meledak" dalam waktu singkat. Dua suplemen yang paling sering muncul adalah kreatin dan pre-workout.

Kedua suplemen ini bukan barang asing di kalangan pecinta kebugaran. Bahkan, nama-nama besar seperti Chris Bumstead, juara Mr. Olympia Classic Physique, dikenal rutin menggunakan kreatin dan pre-workout sebagai bagian dari regimen latihannya. Atau, kamu mungkin pernah melihat konten influencer fitness berbicara tentang keduanya.

Meskipun sering disamakan, tetapi kreatin dan pre-workout sebenarnya punya fungsi dan cara kerja yang sangat berbeda.

Kreatin ibarat bahan bakar tambahan yang bekerja dari dalam, membangun cadangan energi di otot untuk meningkatkan kekuatan dalam jangka panjang. Sementara itu, pre-workout adalah semacam “pemantik”, mengandung stimulan seperti kafein yang memberi energi dan fokus cepat sebelum sesi olahraga.

Dengan memilih suplemen yang sesuai dengan tujuan, entah itu untuk membentuk otot, meningkatkan energi, atau mempercepat pemulihan, kamu bisa berlatih lebih optimal dan hasilnya lebih terasa.

Jadi, sebelum asal pilih, mari kenali lebih dalam apa sebenarnya bedanya kreatin dan pre-workout dan mana yang lebih cocok buat fitness goal kamu.

1. Apa itu kreatin dan pre-workout?

Kreatin adalah senyawa alami yang diproduksi tubuh dan sebagian besar disimpan di dalam otot. Senyawa ini terbentuk dari tiga asam amino: metionin, arginin, dan glisin. Fungsinya sangat penting dalam produksi ATP (adenosin trifosfat), yaitu sumber energi utama untuk kontraksi otot saat latihan intens seperti angkat beban, sprint, atau high-intensity interval training (HIIT). Suplemen kreatin membantu menambah cadangan fosfokreatin dalam otot sehingga tubuh bisa memproduksi energi lebih cepat.

Sementara itu, pre-workout bukan satu zat tunggal, melainkan suplemen yang terdiri dari campuran berbagai bahan aktif. Seperti namanya, pre-workout dikonsumsi sebelum olahraga, kira-kira 15–30 menit sebelumnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan energi, fokus mental, dan daya tahan tubuh. Kandungan umumnya meliputi kafein, beta-alanin, BCAA, booster nitric oxide, dan kadang juga mengandung kreatin.

2. Manfaat kreatin vs pre-workout

Kreatin:

  • Meningkatkan massa dan kekuatan otot.

  • Meningkatkan performa saat gerakan cepat dan eksplosif.

  • Mempercepat pemulihan otot.

  • Berpotensi meningkatkan fungsi otak dan daya ingat.

Pre-workout:

  • Menambah energi dan fokus mental berkat kafein.

  • Meningkatkan daya tahan tubuh.

  • Mengurangi rasa lelah selama latihan.

  • Meningkatkan aliran darah dan muscle pump berkat nitric oxide.

  • Membantu pemulihan otot melalui kandungan BCAA dan beta-alanin.

3. Efek samping kreatin vs pre-workout

ilustrasi suplemen pre-workout (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi suplemen olahraga (pexels.com/Karolina Grabowska)

Kreatin tergolong aman dan telah diteliti secara luas. Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek ringan seperti kembung atau gangguan pencernaan.

Pre-workout, karena mengandung stimulan seperti kafein, bisa menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar, sulit tidur, gemetar, dan sakit perut. Namun, efek ini lebih mungkin dialami orang-orang yang sensitif terhadap kafein.

4. Kapan harus mengonsumsinya

Pre-workout idealnya diminum 30–60 menit sebelum olahraga. Kamu tidak perlu meminumnya setiap hari, cukup saat kamu membutuhkan dorongan ekstra, misalnya saat latihan berat atau ketika merasa lelah.

Kreatin harus dikonsumsi secara konsisten setiap hari, biasanya 3–5 gram per hari, untuk mencapai efek maksimal. Tidak seperti pre-workout, waktu konsumsi kreatin tidak terlalu penting. Namun, kebanyakan orang memilih mengonsumsinya setelah latihan.

5. Mana yang sebaiknya kamu pilih

Berikut beberapa pertimbangan sebelum memutuskan untuk memilih kreatin atau pre-workout:

  • Pilih kreatin jika tujuan utamamu adalah menambah massa otot, meningkatkan kekuatan, dan mempercepat pemulihan dari latihan berat.

  • Pilih pre-workout jika kamu butuh energi instan, fokus tinggi, dan daya tahan lebih baik selama latihan. Terutama jika kamu olahraga pagi hari, setelah kerja, atau saat kelelahan.

  • Gunakan keduanya untuk hasil maksimal: kreatin untuk efek jangka panjang, dan pre-workout untuk dorongan performa seketika.

Jadi, kreatin dan pre-workout memiliki peran yang berbeda tapi saling melengkapi dalam dunia kebugaran. Kreatin merupakan pilihan aman dan terbukti efektif untuk peningkatan kekuatan dan massa otot dalam jangka panjang, sedangkan pre-workout memberi manfaat cepat berupa energi dan fokus yang meningkat berkat kandungan stimulan. Memahami fungsi masing-masing bisa membantumu menyusun strategi suplemen yang lebih tepat sesuai dengan gaya latihan dan tujuan pribadi.

Referensi

"Creatine vs Pre-Workout." BSc Supplements. Diakses pada Juni 2025.
"Creatine vs Pre-Workout." BarBend. Diakses pada Juni 2025.
"Creatine vs Pre-Workout: Which One Should You Take?" HealthPub. Diakses pada Juni 2025.
"Difference Between Creatine and Pre-Workout." Spartan Nutrition. Diakses pada Juni 2025.
"Creatine vs Pre-Workout." Wellness Pulse. Diakses pada Juni 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us