Banyak orang tumbuh dengan keyakinan bahwa kecerdasan, atau yang sering disebut IQ (Intelligence Quotient)—adalah sesuatu yang sudah “tetap” sejak lahir. Seakan-akan angka itu adalah takdir, permanen, dan tidak bisa diutak-atik.
Namun, ilmu pengetahuan tidak berhenti di situ. Seiring berkembangnya riset, para ilmuwan menemukan fakta menarik bahwa otak manusia ternyata tetap plastis (plastisitas otak). Plastisitas otak ini artinya kemampuan otak untuk beradaptasi, membentuk koneksi baru, dan “belajar ulang” tidak hilang hanya karena kita menua.
Pertanyaannya kemudian muncul, jika otak masih bisa beradaptasi, apakah itu berarti IQ juga bisa meningkat pada usia dewasa? Atau jangan-jangan IQ hanyalah angka statis yang tidak bisa diubah? Mari bahas lebih dalam.