Dear Mom, Pilihlah Susu untuk Anak yang Mengandung Beta Kasein A2

Diklaim lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan

Selama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) adalah periode emas pertumbuhan anak. Periode ini dimulai sejak pertama kali terjadi pembuahan hingga anak berusia 2 tahun. Pada masa ini, pemenuhan nutrisi sangat penting untuk perkembangan fisik dan kognitif anak.

Air susu ibu (ASI) bisa diberikan hingga anak berusia 2 tahun, sembari didampingi dengan makanan dan susu tambahan. DR. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K), dokter spesialis anak dengan subspesialis gastrologi-hepatologi menyarankan anak untuk mengonsumsi susu dengan kandungan beta-kasein A2.

Saran itu diutarakan dalam siaran langsung Instagram Buumi Playscape (@buumiplayscape) pada Kamis (10/12/2020). Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

1. Beta-kasein A2 lebih mudah diserap dalam sistem pencernaan

Dear Mom, Pilihlah Susu untuk Anak yang Mengandung Beta Kasein A2health.clevelandclinic.org

Protein adalah komponen utama yang ada di dalam susu. Zat ini penting untuk pertumbuhan anak dan untuk perbaikan sel saat beristirahat atau sakit. Bila dibedah komposisinya, 80 persen adalah kasein dan 20 persen adalah whey.

Dari 80 persen kasein, ada beta kasein yang merupakan komponen paling umum kedua. Beta kasein masih dibagi lagi menjadi varian A1 dan A2. Menurut Dr. Ariani, beta-kasein A2 berasal dari sapi khusus dan banyak diteliti akhir-akhir ini.

"Ada banyak penelitian yang mengatakan bahwa beta-kasein A2 lebih mudah diserap di sistem pencernaan dan mengurangi gangguan pencernaan ringan. Diharapkan, ini membuat anak merasa lebih nyaman dan proses belajar menjadi lebih optimal," ujar Dr. Ariani.

2. Umumnya, susu jenis ini tidak menimbulkan sembelit

Dear Mom, Pilihlah Susu untuk Anak yang Mengandung Beta Kasein A2freepik.com/jcomp

Produk yang mengandung beta-kasein A2 dapat ditemukan dalam yoghurt, susu bubuk, hingga susu ultra-high temperature processing (UHT). Tidak ada batasan usia yang khusus untuk mengonsumsi susu ini.

Apakah susu ini akan menyebabkan sembelit jika dikonsumsi setiap hari? Menurut Dr. Ariani, ini tergantung pada masing-masing anak. Sebab, respons saluran cerna mereka berbeda-beda.

"Biasanya, susu yang lebih mudah diserap dan tidak terlalu sulit dicerna itu tidak menimbulkan masalah ke saluran cerna. Tapi, kembali lagi ke faktor-faktor lain, apakah asupan cairan dan seratnya cukup?" ujarnya.

Ia menyarankan untuk tidak mencampur ASI dan susu formula dalam satu kali pemberian atau pada waktu yang bersamaan. Sebab, komposisinya berbeda dan terkadang bisa menyebabkan konstipasi. Kemungkinan, ini diakibatkan ampas dari susu yang menyebabkan kesulitan buang air.

"Jika anak mengalami sembelit, perlu diperhatikan apakah menyebabkan trauma pada anak? Meskipun (sembelit) cuma terjadi sekali, tetapi besok-besoknya dia menahan dan tidak mau mengeluarkan lagi karena nyeri, nah harus berhati-hati. Karena ini bisa menyebabkan problem berkepanjangan," tukas Dr. Ariani, menyarankan untuk segera memeriksakan anak ke dokter.

3. Cara pembuatannya tak jauh berbeda dari susu biasa

Dear Mom, Pilihlah Susu untuk Anak yang Mengandung Beta Kasein A2nct.org.uk

Dalam sesi tanya-jawab, salah satu penonton bertanya apakah ada perbedaan cara membuat susu A2 dengan susu biasa? Menurut Dr. Ariani, tidak ada perbedaan.

"Sebetulnya tidak ada (perbedaan). Kita mengikuti panduan dari WHO, yaitu air dipanaskan sampai suhu 70 derajat Celcius atau lebih, baru dicampurkan (dengan bubuk susu) dan didinginkan hingga suhu di bawah 40 derajat Celcius untuk bisa dikonsumsi," katanya lagi.

Ia mengingatkan bahwa setelah 1.000 HPK, susu bersifat melengkapi. Susu bisa diberikan dua gelas dalam sehari sebagai tambahan nutrisi. Yang jelas, Dr. Ariani mewanti-wanti jangan sampai susu menggantikan makanan sebagai sumber nutrisi utama demi tumbuh kembang yang optimal.

Baca Juga: Bunda, Ini Panduan Gizi Seimbang untuk Anak selama di Rumah Aja

Topik:

  • Nurulia
  • Hidayat Taufik

Berita Terkini Lainnya