Gorengan dan Es Bukan Penyebab Radang Tenggorokan

Menurut dokter, penyebabnya adalah ini!

Musim yang tak menentu membuat orang gampang jatuh sakit. Awalnya cerah, lalu mendung dan hujan seharian. Salah satu penyakit yang banyak dialami adalah radang tenggorokan atau sore throat.

Radang tenggorokan bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Apalagi, jika disertai dengan keluhan nyeri saat menelan. Rasanya sungguh menyiksa dan membuat kita tidak selera makan.

Berangkat dari isu tersebut, @manukafarm mengadakan live Instagram dengan tema "Alami Gejala Radang Tenggorokan? Begini Cara Mengurangi Risikonya" pada Rabu malam (28/12/2022). Topik ini dijelaskan langsung oleh ahlinya, yaitu dr. RA Adaninggar PN, SpPD. Simak, yuk!

1. Suatu reaksi tubuh ketika ada benda asing yang masuk

Menurut dr. Adaninggar, radang merupakan reaksi dari tubuh ketika ada benda asing yang masuk. Penyebabnya bisa infeksi (virus, bakteri, atau jamur) dan non infeksi (paling sering adalah alergi).

Gejalanya sangat mudah dikenali, seperti nyeri telan, tenggorokan memerah dan membengkak. Bahkan, terkadang disertai dengan demam.

2. Penyebab terbanyak adalah infeksi

Gorengan dan Es Bukan Penyebab Radang Tenggorokanilustrasi virus (pixabay.com/BlenderTimer)

Selama ini, gorengan dan es (minuman dingin yang memiliki aneka rasa) sering dikambinghitamkan sebagai penyebab radang tenggorokan. Padahal, penyebab sesungguhnya bukan itu.

"Tadi sudah saya katakan, radang (tenggorokan) hanya dua penyebabnya, (yaitu) infeksi atau alergi," dr. Adaninggar menjelaskan.

Menurutnya, penyebab terbanyak adalah infeksi, terutama infeksi virus. Bisa virus influenza, rhinovirus, hingga SARS-CoV-2. Selain itu, bisa juga karena infeksi bakteri Streptococcus grup A.

3. Cepat atau tidaknya kesembuhan tergantung penyebabnya

Dokter Adaninggar mengatakan bahwa radang tenggorokan yang disebabkan oleh virus biasanya sembuh lebih cepat. Bahkan, tidak sampai satu minggu. Sementara, jika penyebabnya adalah bakteri, penyembuhannya bisa lebih lama.

"Karena yang membunuh virus adalah antibodi kita. Kalau antibodi kita baik, sembuhnya akan cepat. Kalau penyebabnya bakteri dan tidak diberi antibiotik, sembuhnya bisa lebih lama. Bisa sampai 10 atau 14 hari," terangnya.

Baca Juga: 5 Penyebab Radang Tenggorokan, Tak Terlihat tapi Menyakitkan 

4. Anak-anak lebih rentan terkena radang tenggorokan

Gorengan dan Es Bukan Penyebab Radang Tenggorokanilustrasi anak-anak (pixabay.com/Pexels)

Yang paling sering terkena radang tenggorokan adalah anak-anak. Selain karena sistem imunnya belum seoptimal orang dewasa, anak-anak juga belum paham bahwa dirinya bisa tertular ketika berinteraksi dengan orang yang sakit.

Mengutip Mayo Clinic, yang tak kalah rentan adalah orang yang imunitasnya lemah. Seperti orang yang diabetes, HIV, menjalani pengobatan kemoterapi, atau sedang dalam kondisi kelelahan dan stres berat.

5. Pengobatannya tidak boleh sembarangan

Berbicara soal pengobatan, lagi-lagi tergantung penyebabnya. Jika disebabkan oleh bakteri, maka harus diberi antibiotik. Jika disebabkan oleh virus, yang harus dilakukan adalah beristirahat, banyak minum air, dan makan makanan bergizi supaya antibodi terbentuk dengan baik.

"Yang saya tekankan, steroid itu bukan obat yang ringan. Efek sampingnya berat. Steroid hanya diberikan untuk kondisi-kondisi berat, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, reaksi alergi berat, dan autoimun. Bukan untuk radang tenggorokan," dokter spesialis penyakit dalam itu mewanti-wanti, mengingat masih banyak orang yang mengonsumsi obat tanpa indikasi medis yang jelas.

Baca Juga: 7 Penyebab Tenggorokan Sakit saat Bangun Tidur, Bikin Gak Nyaman!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya