Tidur Berkualitas Bisa Kurangi Risiko Penyakit dan Perbaiki Performa

Agar kualitas hidup meningkat, perbaiki pola tidurmu ya...

Hayo, siapa yang hobi begadang dan kurang tidur setiap harinya? Kebiasaan buruk ini jangan diteruskan ya, sebab bisa meningkatkan risiko penyakit, menurunkan performa dan kualitas hidup. Setidaknya, orang dewasa perlu tidur 7-9 jam per hari.

Lantas, apa korelasi antara durasi dan kualitas tidur dengan kehidupan kita? Mari dengarkan penuturan dari dr. Andreas Prasadja, RPSGT, dokter sekaligus praktisi kesehatan tidur lewat webinar pada Sabtu (13/6). Simak yuk!

1. Kurang tidur bisa mengurangi konsentrasi berkendara dan menyebabkan kecelakaan

Tidur Berkualitas Bisa Kurangi Risiko Penyakit dan Perbaiki Performacarro.sg

Tidak sedikit kasus kecelakaan di jalan raya yang terjadi akibat kantuk. Menurut data dari The National Highway Traffic Safety Administration diperkirakan pengemudi yang mengantuk bertanggung jawab atas 72.000 kecelakaan, 44.000 cedera, dan 800 kematian di tahun 2013.

Sementara, menurut data dari Kepolisian Republik Indonesia di tahun 2017, terjadi 98.419 kecelakaan kendaraan bermotor yang menewaskan 25.859 jiwa dan menyebabkan luka berat pada 16.159 orang. Dari data tersebut, 35 persen kecelakaan terjadi akibat kantuk dan ketidakcakapan pengendara.

Untuk landasan hukum di Indonesia, dalam UU 22 Tahun 2009 Pasal 106 Ayat 1 disebutkan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib mengemudikan kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi.

Artinya, perhatian pengendara tak boleh terganggu oleh sakit, lelah, mengantuk, menggunakan telepon atau menonton televisi dan video, serta minum minuman
yang mengandung alkohol atau obat-obatan yang bisa memengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan.

2. Mengapa manusia membutuhkan tidur yang cukup dan berkualitas?

Tidur Berkualitas Bisa Kurangi Risiko Penyakit dan Perbaiki Performaemeraldpsychiatry.com

Tahukah kamu kalau ⅓ dari usia kita dihabiskan untuk tidur? Jangan anggap ini sebagai hal yang kurang produktif dan sia-sia, sebab ada banyak manfaat yang bisa didapat dari tidur. Mau tahu?

"Manfaatnya adalah untuk kinerja kognitif dan fisik, penguatan restoratif, pembelajaran dan konsolidasi memori, peningkatan mood, melindungi sistem kekebalan tubuh, dan berkaitan dengan semua fungsi tubuh manusia," tutur dr. Andreas.

Selain itu, dr. Andreas juga menekankan ada tiga hal yang harus dipenuhi jika ingin hidup sehat. Yaitu mendapatkan gizi makanan seimbang, berolahraga atau beraktivitas fisik rutin, serta tidur yang baik. Menurutnya, kesehatan tidur bisa menjadi dasar kesehatan seseorang.

3. Apa yang terjadi jika kesehatan tidur kita buruk?

Tidur Berkualitas Bisa Kurangi Risiko Penyakit dan Perbaiki Performahuffingtonpost.com.au

Menurut dr. Andreas, semua risiko penyakit berawal dari kesehatan tidur yang buruk. Mulai dari performa dan kinerja memburuk, berisiko depresi dan kecemasan, mengurangi kemampuan berkendara dan keselamatan di jalan, hingga menurunkan kemampuan berkonsentrasi dan kewaspadaan.

"Dengan mendapatkan tidur yang cukup, saat bangun kita akan merasa segar dan seolah bisa menghadapi segala tantangan. Tetapi, kalau tidurnya jelek, masalah di hari itu terasa berat banget," tegas laki-laki yang mendalami Sleep Medicine and Technology di Universitas Sydney, Australia ini.

Selain itu, dampak lainnya adalah berkorelasi dengan kegemukan dan obesitas, meningkatkan risiko tekanan darah, penyakit jantung, dan diabetes. Bahkan, dr. Andreas menegaskan bahwa suplemen apapun yang diberikan tidak akan bekerja optimal jika kesehatan tidurnya tidak baik.

Baca Juga: 7 Cara yang Bisa Kamu Lakukan untuk Membuat Kualitas Tidurmu Membaik 

4. Apa yang menyebabkan seseorang tidak tidur dengan benar?

Tidur Berkualitas Bisa Kurangi Risiko Penyakit dan Perbaiki Performaworkopolis.com

Ada alasan tertentu mengapa kualitas tidur seseorang buruk. Misalnya, akibat lembur untuk bekerja, gaya hidup, ritme sirkadian yang terganggu akibat pengaruh gadget, gangguan tidur yang tidak kunjung diobati, hingga gangguan dari lingkungan.

"Saat kebutuhan tidur kurang, maka produktivitas juga akan berkurang. Padahal kebutuhan tidur orang dewasa sekitar 7-9 jam sehari. Masih banyak yang tidak memenuhi kebutuhan tidur ini," ujar dr. Andreas.

Saat jam dan durasi tidur berantakan, ini akan memengaruhi irama sirkadian di tubuh. Padahal, irama sirkadian bertugas mengatur suhu tubuh, hormon dan sekresi lambung, tekanan darah, tingkat metabolisme, gairah seksual, memori jangka pendek, dan performa dalam bekerja.

5. Bagaimana cara untuk mengetahui kalau kita sudah tidur dengan benar?

Tidur Berkualitas Bisa Kurangi Risiko Penyakit dan Perbaiki Performasharecare.com

Dari mana kita tahu kalau kita sudah tidur dengan benar? Menurut dr. Andreas, ini bisa diketahui lewat beberapa cara. Misalnya, kita merasa segar setelah bangun, tidak mengantuk di siang hari, bisa bangun secara alami (tanpa alarm), tak memerlukan asupan kopi atau minuman berenergi agar bisa tetap terjaga, bisa konsentrasi penuh dan performa bekerja optimal.

Karena masyarakat yang belum paham pentingnya kesehatan tidur, dr. Andreas mengaku akan terus mengampanyekan dan memprioritaskan kesehatan tidur. Menurutnya, sistem saat ini terlalu mengglorifikasi overwork dan menganggap tidur kurang produktif. Padahal, tidur yang baik bisa meningkatkan produktivitas.

"Jadwal padat percuma kalau tidurnya tidak sehat. Alhasil, kita harus mengulang-ulang pekerjaan yang seharusnya mudah. Tak hanya soal pekerjaan, tetapi juga saat belajar. Dalam kondisi mengantuk, bisa menyerap seberapa banyak materi? Oleh karena itu, tidur sangatlah penting bagi manusia," tutup dr. Andreas.

Baca Juga: Life Hacks! 7 Cara supaya Tidur Siangmu Lebih Berkualitas

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono

Berita Terkini Lainnya