5 Mitos seputar Diet yang Harus Kamu Cek Faktanya

Banyak dipercaya, sayangnya bisa menyesatkan

Kamu memperoleh banyak informasi seputar diet dari sosial media, majalah, hingga berbagai website dari internet. Namun, setelah mencobanya sendiri, ternyata tak membuahkan hasil alias gagal.

Mungkin saja tips atau informasi yang kamu dapat tersebut adalah mitos yang tak jelas kebenarannya. Berikut ini adalah mitos seputar diet yang cukup banyak beredar, yuk, ketahui kebenarannya!

1. "Kalori masuk, kalori keluar" adalah hal terpenting dalam hal penurunan berat badan

5 Mitos seputar Diet yang Harus Kamu Cek Faktanyapexels.com/Andrew Wilus

Meskipun defisit kalori merupakan faktor terpenting dalam penurunan berat badan, kamu perlu tahu bahwa itu bukanlah satu-satunya yang terpenting.

Saat menjalani diet, kamu tidak boleh hanya mengandalkan asupan kalori. Masih banyak variabel yang harus diperhatikan saat menjalani diet rendah kalori.

Berdasarkan sebuah penelitian berjudul "Reducing Calorie Intake May Not Help You Lose Body Weight” yang diterbitkan dalam jurnal Perspectives on Psychological Science tahun 2017, terdapat kondisi kesehatan seperti hipotiroidisme, adaptasi metabolik, hingga genetika yang sulit untuk menurunkan berat badan, meski menjalani diet ketat.

Konsep "kalori masuk, kalori keluar" tidak menekankan pentingnya kualitas diet secara berkelanjutan. Konsep ini hanya fokus pada nilai kalori makanan, bukan nilai gizinya.

2. Makanan tinggi lemak tidak sehat 

5 Mitos seputar Diet yang Harus Kamu Cek Faktanyapexels.com/Valeria Boltneva

Banyak orang yang masih takut akan makanan berlemak tinggi. Kebanyakan orang lebih memilih mengikuti diet rendah lemak dengan memangkas asupan lemak, meyakini hal tersebut akan bermanfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.

Menurut sebuah studi berjudul "Nutritional Challenges in Metabolic Syndrome" dalam Journal of Clinical Medicine tahun 2019, disebutkan bahwa lemak sehat justru sangat penting untuk kesehatan yang optimal.

Perlu kamu ketahui, diet rendah lemak memiliki risiko masalah kesehatan yang lebih besar, di antaranya sindrom metabolik, meningkatkan resistansi insulin, dan kadar trigliserida yang dikenal sebagai faktor risiko penyakit jantung.

Baca Juga: 5 Mitos seputar Penyuntikan Vaksin Sinovac, Tidak Harus Tegak Lurus

3. Sarapan setiap hari merupakan hal terpenting 

5 Mitos seputar Diet yang Harus Kamu Cek FaktanyaPexels/Julian Jagtenberg

Meskipun dianggap sebagai salah satu faktor terpenting untuk memulai hari yang sehat, tetapi menurut laporan dalam jurnal Frontiers in Public Health tahun 2014, mungkin ini tidak berlaku pada semua orang dewasa.

Sebagai contoh, penelitian dalam jurnal Physiology & Behavior tahun 2013 mengindikasikan kalau tidak sarapan bisa mengurangi asupan kalori.

Selain itu, melansir Healthline, bila menjalani puasa intermiten, yang mana sarapan dilewatkan atau baru bisa dilakukan esoknya, telah dikaitkan dengan sejumlah besar manfaat, termasuk peningkatan kontrol gula darah dan pengurangan penanda inflamasi berdasarkan beberapa penelitian.

Meski demikian, puasa intermiten juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi sarapan biasa, kemudian makan terakhir lebih awal pada malam hari untuk mempertahankan jeda puasa selama 14-16 jam.

Perlu juga diingat bahwa ini tidak berlaku untuk anak yang masih tumbuh dan remaja, atau orang-orang yang kebutuhan gizinya meningkat, seperti perempuan hamil atau orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu. Melewatkan sarapan pada kasus ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Di sisi lain, beberapa bukti menunjukkan bahwa sarapan dan mengonsumsi lebih banyak kalori pada awal hari dibandingkan pada malam hari, dikombinasikan dengan frekuensi makan yang berkurang, dapat mendatangkan manfaat kesehatan dengan cara mengurangi inflamasi dan berat badan. Salah satunya tertuang dalam laporan di jurnal Nutrients tahun 2019.

4. Kentang putih bukan makanan sehat

5 Mitos seputar Diet yang Harus Kamu Cek FaktanyaPexels/Valeria Boltneva

Kentang putih atau kentang yang sering kita konsumsi sering dicap sebagai makanan tidak sehat, apalagi untuk orang-orang yang sedang menurunkan berat badan atau meningkatkan kesehatannya.

Dari segi nutrisi, kentang bisa memberikan banyak manfaat kesehatan, lho, dan bisa disertakan ke dalam pola makan sehatmu.

Kentang putih adalah sumber baik berbagai nutrisi, termasuk potasium atau kalium, vitamin C, dan serat.

Menurut beberapa penelitian, kentang bisa lebih mengenyangkan dibanding sumber karbohidrat lainnya seperti nasi dan pasta, serta bisa membuatmu merasa lebih kenyang setelah makan. Satu hal yang perlu diingat, saat mengonsumsi kentang, hindari kentang yang digoreng, karena itulah yang tidak sehat. Agar sehat, makanlah kentang yang dipanggang.

5. Tubuh harus kurus agar sehat 

5 Mitos seputar Diet yang Harus Kamu Cek Faktanyapexels.com/Karolina Grabowska

Memang berbagai studi telah membuktikan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan banyak penyakit, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, depresi, beberapa jenis kanker, bahkan kematian dini.

Namun, untuk mengurangi risiko berbagai penyakit bukan berarti kamu harus jadi kurus. Yang paling penting adalah mengonsumsi pola makan bernutrisi dan memastikan gaya hidupmu aktif, karena perilaku tersebut bisa memperbaiki berat badan dan persentase lemak tubuh.

Itulah beberapa mitos seputar diet beserta penjelasan faktanya. Bila selama ini kamu kesulitan dalam menurunkan berat badan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk membantu merancang diet yang tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tubuh. Program diet pun akan tepat sasaran!

Baca Juga: 7 Penyebab Sebenarnya Mata Kedutan, Jangan Percaya Mitos!

Ninda F Photo Verified Writer Ninda F

დ IG: nndf_pr დ

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya