5 Alasan untuk Mencari Pendapat Medis dari Dokter Lain

Mau cari second opinion ke luar negeri pun itu hak pasien

Setiap orang bisa melakukan kesalahan setiap hari, tidak terkecuali dokter. Selain itu, beberapa dokter lebih konservatif sementara yang lain lebih agresif, membuat temuan dan rekomendasi mereka bisa sangat bervariasi. Untuk alasan ini, banyak pasien mencari pendapat dari dokter lain atau (second opinion).

Pada dasarnya, pasien (termasuk keluarga) punya hak untuk dilibatkan dalam semua aspek keperawatan dan penatalaksanaan, termasuk pengambilan keputusan. Dalam proses tersebut, pasien dan/atau keluarganya biasa merasa ragu atau takut jika penyakit mereka belum terdiagnosis atau penyakitnya tak kunjung sembuh. Di sisi lain, kadang pasien berharap bahwa diagnosis dari dokter salah karena diagnosis tersebut mematikan.

Itu semua menyebabkan pasien dan/atau keluarganya ingin mencari pendapat dari dokter lain. 

Pendapat dari dokter lain ini bisa dari rumah sakit berbeda, luar kota, atau hingga ke luar negeri, tergantung kemampuan dan preferensi. Mulai dari rekomendasi pengobatan, membuat diagnosis kanker atau identifikasi penyakit langka, hingga ketenangan pikiran dan konfirmasi sampai diagnosis baru atau rencana perawatan berbeda, ada banyak manfaat dari mendapatkan second opinion.

Bahkan, kalau pendapat kedua menegaskan dari apa yang sudah kamu ketahui, ini tetap bermanfaat. Setidaknya kamu merasa sudah melakukan semua upaya untuk mendapatkan diagnosis akurat dan rencana perawatan yang tepat.

Pendapat kedua juga menawarkan wawasan tentang pilihan perawatan tambahan yang mungkin tidak disebutkan oleh dokter pertama. Akhirnya, kamu menjadi lebih terinformasi tentang apa yang tersedia dan membuat keputusan terdidik.

Apakah mencari second opinion dibolehkan?

Dalam proses pembuatan keputusan, pasien punya kebebasan untuk menentukan pilihan serta hak untuk mencari pilihan terbaik bagi kesehatan mereka, mengutip penjelasan dalam laman Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Yankes Kemkes).

Jadi, tidak perlu sinis terhadap orang-orang yang mencari second opinion bahkan yang sampai jauh ke luar negeri, karena pada dasarnya itu adalah hak pasien.

Salah satu proses yang dapat dilalui adalah dengan melakukan pendapat kedua sehingga pasien atau keluarga pasien dapat merasa yakin dan menjalani pengobatan tanpa rasa khawatir.

Ketika seorang pasien atau keluarga pasien meminta pendapat kedua, diharapkan rumah sakit tidak menolak atau menghalangi. Sebaliknya, rumah sakit diminta untuk memfasilitasi hal tersebut dengan cara memberi informasi yang lengkap tentang kondisi pasien, termasuk rencana pengobatan pasien.

Studi terhadap 286 pasien yang dilakukan oleh Mayo Clinic menemukan bahwa sebanyak 88 persen pasien yang mencari pendapat kedua akan mendapatkan diagnosis baru atau diagnosis yang disempurnakan. Sementara itu, 21 persen orang akan mendapatkan diagnosis yang "sangat berbeda".

Sebaliknya, laporan dalam Journal of Evaluation in Clinical Practice tahun 2017 menemukan bahwa 12 persen pasien akan mengetahui bahwa diagnosis awal sudah benar. Ini berarti 1 dari setiap 5 pasien salah didiagnosis.

Kapan kamu perlu mencari second opinion?

5 Alasan untuk Mencari Pendapat Medis dari Dokter Lainilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/tirachardz)

Pasien atau keluarganya dapat mencari pendapat kedua kapan pun, dalam kondisi apa pun. Dilansir Yankes Kemkes, umumnya pasien atau keluarganya mencari pendapat kedua saat mendapatkan diagnosis penyakit yang jarang ditemui/langka, penyakit yang memiliki angka kematian tinggi, atau penyakit yang berdampak seumur hidup.

Walaupun kamu tidak perlu alasan untuk mendapatkan pendapat kedua, ada kalanya opsi ini mungkin merupakan tindakan terbaik. Kalau kedua dokter yang kamu temui berbeda pendapat, cari pendapat ketiga.

Perlu diingat bahwa pendapat kedua belum tentu benar. Kuncinya adalah terus menggali sampai diagnosis dan pengobatan terdengar masuk akal bagi kamu.

Di bawah ini adalah beberapa keadaan yang mana kamu mungkin ingin mempertimbangkan pendapat medis kedua.

1. Sudah menjalani perawatan namun gejala tak kunjung sembuh atau terus berlanjut

Tidak ada yang tahu tubuh kita lebih baik daripada kita sendiri. Kalau gejala yang kamu alami tetap ada bahkan setelah mendapat perawatan, mungkin sudah waktunya untuk mencari saran dari dokter dan spesialis yang berbeda.

Seringnya, orang-orang dengan kondisi tertentu, seperti nyeri kronis, berasumsi bahwa mereka harus selalu hidup dengan nyeri kronis atau ketidaknyamanan. Namun, ingatlah bahwa satu-satunya cara mendapat perawatan yang efektif adalah jika kamu mendapat diagnosis yang tepat. Jadi, kalau kamu tidak merasa lebih baik dan gejala tak kunjung sembuh, jangan puas dengan itu. Cari dokter lain untuk mendapatkan pendapat kedua.

2. Didiagnosis dengan penyakit langka

5 Alasan untuk Mencari Pendapat Medis dari Dokter Lainilustrasi berkonsultasi dengan dokter (freepik.com/pressfoto)

Terkadang, suatu penyakit bisa sangat langka sehingga penelitiannya sangat terbatas. Ini bisa bikin frustrasi dan menciptakan ketakutan saat tahu kita didiagnosis penyakit yang sangat langka. Namun, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian.

Kepala Pusat Penyakit Langka RSUPN Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Damayanti R Sjarif, SpA(K), mengungkapkan bahwa 10 persen dari penduduk suatu negara mengalami penyakit langka yang bervariasi.

Berarti, ia melanjutkan, di Indonesia ada sekitar 27 juta orang yang memiliki penyakit langka. Hal ini diungkapkan Prof. Damayanti dalam media briefing "Rare Disease Day 2023 - Turning The Impossible to Possible: Reimbursement for Treatable Rare Disease."

Karena informasi yang tersedia mengenai penyakit dan kelainan langka sangat sedikit, penting untuk melakukan riset karena risiko salah diagnosis sangat signifikan.

Carilah dokter dan spesialis yang familier dengan penyakit langka spesifik yang diidap dan dapatkan pendapat medisnya. Ini akan membantu memastikan kamu mendapatkan perawatan terbaik.

3. Jika perawatan yang disarankan berisiko, melibatkan pembedahan, invasif, atau memiliki konsekuensi seumur hidup

Sebaiknya jangan langsung menyetujui operasi atau prosedur invasif tanpa mengeksplorasi pilihan. Namun, beberapa pasien merasa jika seorang dokter menyarankan suatu prosedur, mereka harus menyetujuinya. Namun, ingat kalau itu adalah tubuh kamu, dan kamu punya hak dalam menyetujui perawatan apa pun.

Akan bijaksana untuk mencari pendapat medis kedua kalau dokter kamu merekomendasikan sesuatu yang serius, seperti operasi. Menjadi proaktif dan mengumpulkan lebih banyak informasi pada akhirnya akan memberi kamu kontrol yang lebih besar atas perawatan kamu.

Baca Juga: Fragile X Syndrome: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

4. Didiagnosis dengan kanker

5 Alasan untuk Mencari Pendapat Medis dari Dokter Lainilustrasi dokter (freepik.com/jcomp)

Dilansir Verywell Health, dengan sesuatu yang serius seperti kanker, tidak ada salahnya mendapat pendapat medis dari pakar lain. 

Diagnosis kanker tidak hanya membingungkan dan bikin kewalahan, tetapi juga merupakan sesuatu yang bisa mengubah hidup. Penting untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin tentang prognosis dan kemungkinan pilihan pengobatan yang tersedia.

Ingat, tidak ada satu pun dokter yang mendapat temuan dari setiap studi dan uji klinis di suatu negara. Dokter juga manusia. Itu sebabnya kamu perlu mengadvokasi diri sendiri. Mencari pendapat tambahan akan meningkatkan kemungkinan kamu akan mendapatkan rencana perawatan terbaik. Terlebih, beberapa penyedia asuransi kesehatan mungkin perlu pendapat kedua dalam hal diagnosis kanker.

5. Punya firasat bahwa ada sesuatu yang tidak beres

Kalau kamu merasa tidak nyaman dengan diagnosis atau pengobatan yang disarankan, carilah pendapat kedua. Jangan menyetujui prosedur atau rencana perawatan kalau itu membuat kamu tidak nyaman.

Percayai insting kamu dan kumpulkan lebih banyak informasi. Ajukan pertanyaan tentang resep. Bicaralah dengan orang terdekat. Temui dokter baru. 

Tidak seorang pun boleh merasa harus mengikuti perintah dokter tanpa mengajukan pertanyaan dan mengumpulkan informasi. Jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan. Kalau merasa ada yang tidak beres, teliti situasi kamu dan bicarakan dengan dokter lain.

Mencari pendapat medis kedua bukan berarti kamu merepotkan atau menyangkal tentang situasi kamu, tetapi lebih untuk mengedukasi diri dan memegang kendali.

Urusan kesehatan, kita mesti proaktif, dan mendapatkan pendapat medis kedua, atau bahkan ketiga, adalah bagian penting dari proses tersebut.

Jujurlah dengan dokter kamu tentang keinginan kamu untuk mengumpulkan lebih banyak informasi. Kalau dokter kamu tidak mendukung atau malah mempersulit kamu, mungkin sudah saatnya mencari dokter baru.

Baca Juga: Pediophobia: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Pengobatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya