Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Panduan Pola Makan untuk ODHA

ilustrasi makanan sehat (unsplash.com/Maddi Bazzocco)
Intinya sih...
  • Meningkatkan kualitas hidup dengan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
  • Memperkuat sistem kekebalan agar lebih mampu melawan penyakit.
  • Membantu mengelola gejala dan komplikasi HIV.
  • Membantu tubuh memproses obat-obatan dan mengurangi efek sampingnya.
  • HIV dan obat-obatannya kadang menyebabkan masalah terkait gizi.
  • Beberapa infeksi yang berhubungan dengan HIV dapat membuat aktivitas seperti makan atau menelan jadi tidak nyaman.

Bagi individu yang didiagnosis dengan HIV, penting untuk memberi perhatian ekstra pada gizi. Ini karena tubuh akan mengalami perubahan signifikan akibat penyakit itu sendiri maupun obat-obatan yang digunakan untuk mengelola virus.

Beberapa efek yang mungkin terjadi adalah penurunan berat badan drastis, infeksi, atau diare. Perubahan lainnya adalah lipodistrofi, yaitu perubahan sindrom distribusi lemak yang dapat menyebabkan perubahan bentuk tubuh dan peningkatan kadar kolesterol.

Orang dengan HIV biasanya akan diberi obat antiretroviral (ARV) di bawah pengawasan dokter dan mengikuti panduan gizi tertentu untuk tetap sehat.

Baca terus untuk mengetahui panduan pola makan untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di bawah ini.

1. Hubungan antara HIV dan nutrisi

Nutrisi, seperti protein, vitamin, dan mineral, sangat penting bagi fungsi tubuh, termasuk sistem kekebalan. Karena alasan ini, ODHA membutuhkan lebih banyak nutrisi tertentu dan lebih rentan mengalami kekurangan gizi dibandingkan orang-orang pada umumnya.

Beberapa nutrisi berperan penting dalam memperkuat kekebalan tubuh serta membantu mengurangi efek samping ARV.

Bagi ODHA, pola makan yang baik dapat memberikan manfaat, seperti:

  • Meningkatkan kualitas hidup dengan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
  • Memperkuat sistem kekebalan agar lebih mampu melawan penyakit.
  • Membantu mengelola gejala dan komplikasi HIV.
  • Membantu tubuh memproses obat-obatan dan mengurangi efek sampingnya.

2. Masalah gizi akibat HIV atau obat HIV

ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/Ksenia Yakovleva)

HIV dan obat-obatannya kadang menyebabkan masalah terkait gizi.

Beberapa infeksi yang berhubungan dengan HIV dapat membuat aktivitas seperti makan atau menelan jadi tidak nyaman.

Selain itu, efek samping obat HIV, seperti hilangnya nafsu makan, mual, atau diare juga bisa membuat sulit mempertahankan pola makan sehat.

ODHA yang mengalami masalah-masalah tersebut harus berbicara dengan dokter yang merawat. Selain itu, perhatikan juga keamanan makanan agar terhindar dari penyakit.

3. Prinsip dasar nutrisi untuk ODHA

Beberapa prinsip dasar nutrisi yang sebaiknya diikuti oleh ODHA meliputi:

  • Makan lebih banyak sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
  • Pilih protein rendah lemak.
  • Batasi konsumsi gula, minuman manis, dan makanan tinggi gula tambahan.
  • Sertakan protein, karbohidrat, dan sedikit lemak sehat pada setiap makanan atau camilan.

Kalori

Untuk menjaga berat badan, ODHAmungkin perlu meningkatkan asupan kalori:

  • Konsumsi 37 kalori per kilogram berat badan jika berat badan stabil.
  • Konsumsi 44 kalori per kilogram berat badan jika memiliki infeksi oportunistik.
  • Konsumsi 55 kalori per kilogram berat badan jika kehilangan berat badan.

Protein

Protein penting untuk membangun otot, organ, dan sistem kekebalan. ODHA membutuhkan lebih banyak protein, yakni:

  • Laki-laki: 100–150 gram per hari.
  • Perempuan: 80–100 gram per hari.

Untuk ODHA yang memiliki penyakit ginjal, hindari protein berlebihan untuk mengurangi beban pada ginjal.

Karbohidrat dan lemak

Karbohidrat memberi energi, sedangkan lemak menyediakan energi tambahan. Pilih lemak sehat, seperti yang terdapat pada kacang-kacangan, alpukat, ikan, dan minyak zaitun.

4. Apakah suplemen tambahan diperlukan?

ilustrasi suplemen (freepik.com/freepik)

Setiap orang dengan HIV memiliki kebutuhan yang berbeda dalam hal suplemen. Beberapa orang bisa mencukupi kebutuhan nutrisinya lewat makanan, sementara yang lain mungkin memerlukan suplemen tambahan.

Jenis suplemen yang dibutuhkan juga berbeda-beda, tergantung kondisi setiap orang.

Suplemen omega-3 terbukti dapat menurunkan kadar trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL yang baik bagi jantung.

Vitamin D juga dapat membantu mengurangi peradangan dan memperbaiki kesehatan tulang.

Akan tetapi, yang terpenting adalah berkonsultasi dengan dokter yang merawat sebelum menggunakan suplemen, karena beberapa jenisnya bisa mengganggu efektivitas obat ARV.

5. Tips tambahan untuk hidup sehat dengan HIV

Ada beberapa langkah lain untuk menjaga kesehatan orang dengan HIV:

  • Olahraga teratur: Bermanfaat untuk mencegah komplikasi terkait HIV dan konsumsi ARV.
  • Jaga kesehatan mental: Kondisi kronis seperti HIV dapat memengaruhi kesehatan mental, jadi penting untuk merawat kesehatan emosional.
  • Perhatikan masalah tidur: Gangguan tidur umum terjadi pada orang dengan HIV, jadi konsultasikan dengan profesional medis.
  • Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol: Keduanya bisa memperburuk kondisi kesehatan.

Jaga kesehatan dengan mengikuti panduan nutrisi ini serta selalu konsultasi dengan tenaga medis tepercaya.

Referensi

Fogacci, Federica, Enrico Strocchi, et al. “Effect of Omega-3 Polyunsaturated Fatty Acids Treatment on Lipid Pattern of HIV Patients: A Meta-Analysis of Randomized Clinical Trials.” Marine Drugs 18, no. 6 (June 1, 2020): 292.
"HIV Diet and Nutrition: Here's What You Should Know". Healthline. Diakses November 2024. 
"HIV and Nutrition and Food Safety". HIVInfo. Diakses November 2024. 
Muzembo, Basilua Andre, Nlandu Roger Ngatu, et al. “Selenium supplementation in HIV-infected individuals: A systematic review of randomized controlled trials.” Clinical Nutrition ESPEN 34 (October 3, 2019): 1–7. 
"Nutrition and HIV/AIDS". WebMD. Diakses November 2024. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us