7 Penyebab Kulit Gatal pada Malam Hari, Jangan Asal Garuk!

Tubuh mengatur hormon dan bahan kimia dengan menggunakan ritme sirkadian, yaitu siklus alami tubuh selama 24 jam.

Ritme sirkadian memicu beberapa fluktuasi atau perubahan yang dapat meningkatkan rasa gatal pada kulit pada malam hari. Ini termasuk:

• Peningkatan aliran darah ke kulit.
• Peningkatan suhu kulit.
• Peningkatan sitokin, yang dapat meningkatkan peradangan.
• Penurunan kortikosteroid, hormon yang membantu mengurangi peradangan.
• Terganggunya prostaglandin, hormon yang menyebabkan pembuluh darah melebar.
• Tubuh mengeluarkan keringat, yang menyebabkan dehidrasi.

Pada malam hari, tubuh memproduksi hormon secara berbeda dibanding siang hari. Misalnya, perubahan hormon estrogen, yang dapat menyebabkan kulit kering, gatal, dan menjadi kemerahan. 

Perubahan hormonal ini paling sering dialami perempuan yang sedang hamil dan menopause. Beberapa perempuan hamil dan menopause menggambarkan sensasi seperti semut merayap di bawah kulit mereka.

Suhu tubuh mengalami penurunan pada malam hari. Ini karena kelenjar hipotalamus memberi isyarat kepada tubuh untuk menjalani fase pendinginan alami selama tahap tidur non-rapid eye movement (NREM), tepat saat kamu mulai tertidur.

Pada fase tersebut, kulit melepaskan panas yang bisa memicu sensasi gatal.

Otak merespons stres dengan rasa gatal. Stres dapat merusak pertahanan alami kulit, menghambat produksi faktor pelindung kulit, bahkan mengubah aliran darah di kulit. Perubahan ini dapat menyebabkan kulit menjadi kemerahan, kering, dan mengelupas, yang dapat membuatmu merasa gatal.

Pada malam hari, kamu tidak banyak beraktivitas yang memungkinkan pikiran-pikiran pemicu stres lebih sering bermunculan. Akibatnya, kamu lebih mungkin mengalami gatal pada malam hari.

Ada banyak hal di sekitar kamu yang bisa memicu alergi, seperti obat-obatan, tanaman, bulu hewan peliharaan, debu, dan masih banyak lagi. Tubuh melihat alergen sebagai penyerang dan membentuk pertahanan kekebalan terhadap alergen tersebut.

Reaksi alergi dapat menyebabkan gejala kulit, seperti lecet, ruam, atau gatal-gatal.

Banyak serangga lebih aktif pada malam hari. Gigitan serangga bisa menyebabkan rasa gatal, yang mungkin bisa bertahan lama dan tidak terkendali.

Rasa gatal akibat gigitan serangga biasanya dapat diatasi dengan minyak kayu putih atau salep antigatal.

Beberapa serangga yang bisa memicu rasa gatal di antaranya nyamuk, kutu busuk, dan kutu kepala.

Kamu mungkin memperhatikan bahwa rasa gatal lebih sering muncul selama bulan-bulan musim dingin yang kering.

Pada siang hari, pekerjaan dan aktivitas lainnya mengalihkan perhatian dari sensasi yang mengganggu, termasuk rasa gatal. Sementara pada malam hari, distraksi yang ada lebih sedikit, yang bisa membuat rasa gatal makin terasa. Terlebih, kulit kehilangan lebih banyak air pada malam hari yang membuat kulit menjadi kering dan rentan gatal.

Akhir kata, kamu bisa mengalami kulit gatal pada malam hari karena berbagai alasan. Jika rasa gatalnya ringan dan tidak mengganggu tidur, kamu tidak perlu khawatir. Namun, jika cukup mengganggu dan memengaruhi siklus tidur, ada baiknya kamu menemui dokter.

Referensi

"10 Reasons Your Skin Itches Uncontrollably and How To Get Relief." American Academy of Dermatology Association. Diakses April 2024. 
"Itchy Skin at Night? Why It Happens and What You Can Do About It." Healthline. Diakses April 2024. 
"What's to know about itchy skin at night?" Medical News Today. Diakses April 2024.
"Why Am I Itching All Over at Night?" Verywell Health. Diakses April 2024.