Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
sesorang sedang pilates
ilustrasi sesorang sedang pilates (pexels.com/Ahmet Kurt)

Intinya sih...

  • Pilates sebaiknya dilakukan kapan tidak ada aturan baku, tapi pagi memberi energi dan malam membantu rileks.

  • Manfaat pilates di pagi hari berupa membangkitkan energi, meningkatkan metabolisme, meningkatkan kejernihan mental dan produktivitas, serta membentuk rutinitas sehat.

  • Manfaat pilates malam hari seperti melepaskan ketegangan, mendukung tidur yang lebih nyenyak, meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas, serta mempercepat pemulihan otot.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Konon, waktu berolahraga bisa menentukan manfaatnya. Hal ini juga berlaku untuk pilates, olahraga yang terkenal efektif memperkuat otot, memperbaiki postur, dan meningkatkan fleksibilitas tubuh. Faktanya, waktu latihan bisa memengaruhi energi dan performa saat melakukan gerakan pilates.

Jadi, pilates sebaiknya dilakukan kapan? Jawabannya sesederhana pagi, siang, atau malam, tapi juga tergantung tujuan dan kondisi tubuhmu. Yuk, bahas detailnya supaya kamu bisa menemukan waktu yang paling pas untuk melakukannya!

Pilates sebaiknya dilakukan kapan?

Sebenarnya, tidak ada aturan baku terkait waktu terbaik untuk melakukan pilates. Pilihan pagi atau malam sepenuhnya bergantung pada tujuan dan rutinitas harianmu. Namun, olahraga pagi umumnya memberi dorongan energi untuk memulai aktivitas, sedangkan malam hari membantu tubuh dan pikiran rileks setelah seharian beraktivitas. Dengan memahami manfaat pada masing-masing waktunya, kamu bisa menentukan jadwal yang paling sesuai untuk melakukan pilates.

Manfaat pilates di pagi hari

ilustrasi perempuan olahraga pilates (freepik.com/senivpetro)

Pilates pada pagi hari dapat membantu mempersiapkan tubuh dan pikiran untuk menghadapi aktivitas. Beberapa manfaatnya antara lain:

  • Membangkitkan energi dan fokus

Melakukan pilates pagi hari bisa membantu membangunkan tubuh dan pikiran. Gerakan dinamis serta peregangannya mampu mengaktifkan otot, melancarkan sirkulasi darah, dan meningkatkan metabolisme. Efeknya, kamu merasa lebih segar, bertenaga, dan siap beraktivitas.

  • Meningkatkan metabolisme

Menurut American Council on Exercise, latihan pagi hari dapat meningkatkan metabolisme sehingga membuat tubuh membakar kalori lebih efisien sepanjang hari. Pilates pagi hari juga dapat merangsang proses alami tubuh. Untuk itu, olahraga ini cocok bagi kamu yang ingin mendukung manajemen berat badan sambil menjaga energi tetap stabil.

  • Meningkatkan kejernihan mental dan produktivitas

Pilates menuntut konsentrasi, koordinasi, dan kontrol gerakan. Latihan ini membantu otak bekerja lebih fokus, mengurangi stres, serta menumbuhkan mindset positif. Apalagi penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik pagi hari dapat meningkatkan fungsi kognitif dan daya ingat, lho.

  • Membentuk rutinitas sehat

Membiasakan diri pilates pada pagi hari dapat menjadi fondasi rutinitas sehat. Menurut National Sleep Foundation, memulai hari dengan aktivitas fisik dapat meningkatkan mood dan membantu mengurangi stres pada kemudian hari. Kebiasaan ini juga menumbuhkan disiplin dan membuat tubuh lebih siap untuk latihan secara konsisten.

Manfaat pilates malam hari

Pilates pada malam hari bisa dilakukan untuk menutup hari dengan perasaan tenang dan tubuh lebih rileks. Adapun manfaat lainnya, yakni:

  • Melepaskan ketegangan setelah beraktivitas

Pilates pada malam hari memberikan kesempatan untuk menenangkan tubuh dan pikiran setelah seharian sibuk beraktivitas. Apalagi gerakannya berfokus pada peregangan lembut, pernapasan terkontrol, dan kesadaran gerak yang membantu mengurangi ketegangan otot.

  • Mendukung tidur yang lebih nyenyak

Jika sulit tidur atau sering terbangun pada malam hari, pilates bisa menjadi solusinya. Studi menunjukkan bahwa olahraga ringan malam hari, termasuk pilates, dapat meningkatkan kualitas tidur dengan mendorong fase tidur lebih dalam dan restoratif.

  • Meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas

Sesi pilates malam cenderung berfokus pada gerakan restoratif yang memperpanjang otot dan meningkatkan kelenturan. Latihan ini juga membantu meredakan kekakuan setelah duduk atau berdiri terlalu lama sepanjang hari. Hasilnya, tubuh menjadi lebih rileks dan siap menghadapi hari berikutnya dengan kondisi fisik yang lebih baik.

  • Mempercepat pemulihan otot

Setelah aktivitas fisik atau hari yang melelahkan, pilates malam mendukung proses pemulihan otot dengan meningkatkan aliran darah dan mengurangi ketegangan. Ini sangat bermanfaat bagi kamu yang berlatih olahraga lain di siang hari atau memiliki pekerjaan yang menguras fisik.

Jadi, kalau kamu masih bertanya-tanya pilates sebaiknya dilakukan kapan, jawabannya tergantung pada tujuan dan ritme kebiasaanmu. Tak perlu bingung lagi, ya.

FAQ seputar pilates sebaiknya dilakukan kapan

  1. Kapan waktu terbaik untuk melakukan pilates?

    Waktu terbaik tergantung preferensi dan jadwal, tetapi pagi hari sering direkomendasikan karena tubuh masih segar dan energi penuh.

  2. Apakah pilates boleh dilakukan malam hari?

    Boleh, asalkan tidak dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur. Malam hari cocok untuk relaksasi dan meredakan stres setelah aktivitas seharian.

  3. Sebaiknya pilates dilakukan sebelum atau sesudah makan?

    Idealnya dilakukan sebelum makan atau setidaknya 1,5—2 jam setelah makan agar perut tidak terasa begah.

  4. Berapa kali sebaiknya pilates dilakukan dalam seminggu?

    Umumnya 2—4 kali per minggu cukup untuk mendapatkan manfaat, tergantung tingkat kebugaran dan tujuan latihan.

Referensi

"What Time Is Best for Pilates: Morning or Night?" Peak Pilates. Diakses Agustus 2025.

"What Is the Best Time of Day for Pilates? Morning vs. Evening". Serenev Studio. Diakses Agustus 2025.

"What Is the Best Time of Day for Pilates? (Morning vs. Evening)". The Pilates Circuit. Diakses Agustus 2025.

Seo, Dae Yun, SungRyul Lee, Nari Kim, Kyung Soo Ko, Byoung Doo Rhee, Byung Joo Park, and Jin Han. “Morning and Evening Exercise.” Integrative Medicine Research 2, no. 4 (October 14, 2013): 139–44.

Editorial Team