5 Pola Makan yang Menyebabkan Jerawat, Didukung oleh Penelitian

Kalau tak mau jerawat tumbuh subur, hentikan pola makan ini!

Jerawat adalah masalah kulit yang umum terjadi dan sering kali bikin kita gemas dan nggak percaya diri! Setuju?

Jerawat biasanya muncul mulai usia remaja, karena saat itulah hormon tidak stabil. Paparan kotoran, debu, atau sisa riasan wajah bisa memicu jerawat muncul. Tak cuma itu, nyatanya pola makan kita sehari-hari juga bisa menyebabkan jerawat, lo. Pola makan yang seperti apa? Berikut ini ulasannya!

1. Doyan makan yang manis-manis

5 Pola Makan yang Menyebabkan Jerawat, Didukung oleh Penelitianilustrasi makan cake (pexels.com/Helena Lopes)

Hayo! Siapa suka makanan dan minuman manis? Studi dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology tahun 2012 meneliti 2.300 remaja usia 13-18 tahun di Turki. Studi menunjukkan bahwa asupan, seperti sering makan pastry dan cake, meningkatkan risiko timbulnya jerawat.

Gula, seperti gula putih rafinasi umum ada di dapur, dan bentuk lainnya seperti dalam minuman bersoda, jus kemasan, madu, dan sebagainya tinggi akan gula rafinasi. Gula tersebut akan diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, meningkatkan kadar gula darah. Peningkatan kadar insulin juga mendorong kelebihan gula ke dalam sel, yang pada gilirannya dapat menyebabkan jerawat.

2. Sering mengonsumsi makanan berlemak

5 Pola Makan yang Menyebabkan Jerawat, Didukung oleh Penelitianilustrasi sosis (unsplash.com/Bruno Kelzer)

Jerawatan berhubungan erat dengan pola makan Western yang tinggi akan kalori, lemak, dan karbohidrat olahan.

Satu penelitian terhadap lebih dari remaja di Tiongkok dan dewasa muda menemukan bahwa pola makan tinggi lemak dihubungkan dengan peningkatan risiko tumbuhnya jerawat hingga 43 persen. Sementara itu, rutin makan makanan cepat saji meningkatkan risiko jerawat sebesar 17 persen. Temuan ini diterbitkan dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology tahun 2010.

Masih bersumber dari penelitian di Turki dalam Journal of the European Academy of Dermatology and Venereology tahun 2012, partisipan yang sering makan burger dan sosis dikaitkan dengan 24 persen peningkatan risiko munculnya jerawat.

Baca Juga: Sudah Coba 9 Cara Ini untuk Membasmi Jerawat di Punggung? Efektif!

3. Produk susu 

5 Pola Makan yang Menyebabkan Jerawat, Didukung oleh Penelitianilustrasi minum bergelas-gelas susu (unsplash.com/The Humble Co)

Ternyata sudah banyak, lo, penelitian yang mengaitkan antara produk susu dan keparahan jerawat pada remaja.

Satu penelitian dalam jurnal BMC Dermatology tahun 2012 menemukan bahwa partisipan dewasa yang rutin makan es krim atau susu empat kali lebih mungkin mengalami jerawat. Meski demikian, studi ini dianggap kurang berkualitas karena difokuskan pada remaja dan dewasa muda dan cuma menunjukkan korelasi antara susu dan jerawat, bukan sebab akibat.

Sebetulnya masih belum diketahui pasti bagaimana susu bisa menyumbang jerawat. Namun, ada beberapa teori yang mencoba menjelaskannya.

Seperti pada laporan dalam European Journal of Clinical Nutrition tahun 2005, susu dapat meningkatkan kadar insulin, terlepas dari efeknya pada gula darah, yang mana dapat memperburuk keparahan jerawat.

Selain itu, teori lainnya seperti dalam jurnal Annals of Dermatology tahun 2017 menyebut bahwa susu sapi mungkin mengandung asam amino yang menstimulasi hati untuk memproduksi lebih banyak IGF-1, yang telah dihubungkan dengan perkembangan jerawat.

Masih belum jelas apakah susu punya peran langsung terhadap jerawat. Butuh penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah ada jumlah atau jenis susu tertentu yang bisa memperburuk jerawat.

4. Sering ngemil cokelat

5 Pola Makan yang Menyebabkan Jerawat, Didukung oleh Penelitianilustrasi makan cokelat (unsplash.com/Tamas Pap)

Sebuah penelitian dalam International Journal of Dermatology tahun 2016 meneliti partisipan laki-laki yang diberi kapsul yang mengandung 100 persen bubuk kakao setiap hari. Mereka memiliki lebih banyak lesi jerawat secara signifikan setelah satu minggu dibanding partisipan yang diberi plasebo.

Ada pula studi yang menemukan bahwa makan cokelat dapat meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan terhadap bakteri penyebab jerawat. Ini diterbitkan dalam jurnal Cytokine tahun 2013.

Walaupun sudah ada penelitian yang mendukung hubungan antara konsumsi cokelat dengan jerawat, tetapi masih belum jelas apakah cokelat berdampak langsung pada jerawat.

5. Konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi

5 Pola Makan yang Menyebabkan Jerawat, Didukung oleh Penelitianilustrasi roti putih yang mengandung indeks glikemik tinggi (pexels.com/Felicity Tai)

Makanan dengan indeks glikemik tinggi disebut-sebut bisa menimbulkan jerawat dan ini didukung penelitian dalam jurnal BMC Dermatology tahun 2012 terhadap 88 orang Malaysia berusia 18-30 tahun. Pada kelompok yang berjerawat ditemukan lebih tinggi konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi daripada yang tidak berjerawat.

Begitu pula studi dalam International Journal of Dermatology tahun 2021 yang meninjau 53 penelitian terkait pola makan dan jerawat. Tim peneliti menyimpulkan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi menjadi faktor pendorong timbulnya jerawat.

Apa, sih, contoh makanan yang indeks glikemiknya tinggi? Nasi dan roti putih, sereal sarapan, makanan manis, kentang goreng, keripik, buah seperti semangka dan nanas, buah kering, produk susu dengan pemanis seperti yoghurt rasa buah, dan sebagainya.

Itu dia pola makan yang bisa menyebabkan jerawat atau memperburuknya, yang didukung oleh penelitian. Mana di antaranya yang masuk dalam pola makanmu? Memang jerawat umumnya bukan masalah serius. Namun, bila ingin kulit bebas jerawat atau mencegah jerawat makin subur, baiknya batasi konsumsi makanan-makanan di atas. Bila jerawat membandel, sebaiknya temui dokter spesialis kulit agar mendapat perawatan yang tepat.

Baca Juga: Coba Skincare Baru Jadi Jerawatan? Ini Perbedaan Purging dan Breakout

Putri Yulianingtyas Photo Writer Putri Yulianingtyas

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya