Hari istirahat bukan berarti kamu harus sepenuhnya berhenti bergerak. Rest day bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu aktif dan pasif, tergantung kondisi tubuh dan intensitas latihanmu sebelumnya.
Ini berarti benar-benar beristirahat tanpa melakukan aktivitas fisik berat. Bentuk ini cocok dilakukan kalau kamu sedang sakit, cedera, kelelahan, atau kurang tidur. Tujuannya, memberi waktu bagi tubuh untuk pulih sepenuhnya.
Kalau tubuhmu masih terasa bugar, kamu bisa memilih aktivitas ringan seperti jalan santai, berenang, yoga, atau stretching dengan foam roller. Cara ini membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi kaku otot tanpa menambah beban latihan.
Jadi, rest day workout berapa hari tidak bisa disamaratakan untuk semua orang. Kuncinya adalah mendengarkan tubuhmu dan menyesuaikan dengan intensitas latihan agar hasilnya tetap maksimal.
Berapa kali idealnya rest day dalam seminggu? | Umumnya 1—3 kali per minggu, tergantung intensitas latihan dan kondisi tubuh. |
Apakah rest day berarti tidak boleh olahraga sama sekali? | Tidak selalu. Kamu bisa pilih active rest seperti jalan santai atau yoga ringan. |
Apa efek tidak melakukan rest day workout? | Tubuh bisa kelelahan, performa menurun, dan risiko cedera meningkat. |
Kapan waktu terbaik untuk ambil rest day? | Biasanya setelah 2—3 hari latihan intens atau saat tubuh mulai terasa lelah. |
Apakah rest day tetap membantu membentuk otot? | Ya, karena saat istirahat otot memperbaiki diri dan tumbuh lebih kuat. |
Referensi
"How Many Rest Days Should You Take Each Week for Workout Recovery?". Good Rx. Diakses Oktober 2025.
"How Many Rest Days Should You Take Each Week? Experts Explain". Nike. Diakses Oktober 2025.
"Quick Question: Are You Taking Enough Workout Rest Days Each Week?". Peloton. Diakses Oktober 2025.