Berpikir Keras Bisa Sebabkan Kelelahan, Ini Faktanya!

Kelelahan kognitif bisa menghambat produktivitas

Jika kamu merasa lelah saat berpikir keras, itu adalah hal yang wajar. Peristiwa ini disebut dengan kelelahan kognitif. Ini merupakan sebuah kegagalan eksekutif untuk mempertahankan dan mengoptimalkan kinerja otak. Cedera otak juga bisa menyebabkan kelelahan kognitif.

Kelelahan ini berbeda dengan jenis kelelahan yang menyebabkan kantuk, tetapi lebih pada kelelahan mental.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology menjelaskan kemungkinan mekanisme yang menyebabkan kita bisa merasakan kelelahan kognitif. Lantas, apa yang menyebabkan kelelahan kognitif dan apa yang bisa kamu lakukan? Simak ulasannya di bawah ini. 

1. Studi menggunakan magnetic resonance spectroscopy (MRS)

Berpikir Keras Bisa Sebabkan Kelelahan, Ini Faktanya!ilustrasi otak (unsplash.com/Milad Fakurian)

Penelitian ini menggunakan magnetic resonance spectroscopy (MRS) untuk memantau metabolik otak saat bekerja sepanjang hari. Para peneliti menggunakan dua kelompok berbeda yang ditugaskan untuk melakukan pekerjaan dengan kontrol kognitif tinggi (high-demand) dan kontrol kognitif rendah (low-demand).

Setelah itu, para peserta dari kedua kelompok diminta untuk membuat berbagai pilihan ekonomi. Kelelahan kognitif ditunjukkan pada kelompok yang melakukan pekerjaan high-demand yang ditandai dengan pelebaran pupil selama pengambilan keputusan. 

2. Kelelahan kognitif disebabkan oleh penumpukan glutamat

Berpikir Keras Bisa Sebabkan Kelelahan, Ini Faktanya!ilustrasi kelelahan kognitif (unsplash.com/Shane)

Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa pekerjaan dengan kontrol kognitif tinggi menyebabkan penumpukan glutamat di korteks prefrontal lateral (LPFC). Para ahli percaya bahwa korteks prefrontal lateral memiliki peran penting dalam beberapa tugas, termasuk:

  • Memperhatikan sesuatu.
  • Perencanaan.
  • Inhibisi.
  • Menyelesaikan masalah.
  • Memori kerja.

Didukung dengan data fMRI yang diambil, hasil tersebut mendukung mekanisme neuro-metabolik ketika akumulasi glutamat memicu mekanisme regulasi. Ini menjelaskan mengapa kontrol kognitif lebih sulit untuk dimobilisasi setelah bekerja seharian. 

Dengan kata lain, setelah membuat berbagai keputusan yang berat, otak akan memberi sugesti untuk beristirahat.

Baca Juga: Studi: 2 Cangkir Anggur Setiap Hari Bisa Perpanjang Umur

3. Tips mengatasi kelelahan kognitif

Berpikir Keras Bisa Sebabkan Kelelahan, Ini Faktanya!ilustrasi istirahat mental (unsplash.com/Larm Rmah)

Mengatasi kelelahan mental bisa dimulai dengan mengatur pola tidur. Jennifer Bramen, PhD, seorang peneliti senior di Pacific Neuroscience Institute, mengatakan kepada Healthline untuk kita melakukan istirahat mental singkat sekitar 2 menit sebelum memulai tugas baru. Cobalah untuk tidak melakukan apa pun selama beberapa saat, misalnya tidak main media sosial.

Selain itu, pergi ke lingkungan yang berbeda saat bekerja juga bisa membantu mengatasi masalah kelelahan mental. Kamu bisa pergi ke taman atau ruang terbuka sejenak untuk menghirup udara segar.

Penelitian menunjukkan bahwa berpikir keras bisa menyebabkan kelelahan otak. Peristiwa ini diakibatkan karena adanya penumpukan glutamat di korteks prefrontal lateral. Cobalah untuk beristirahat sejenak jika kamu merasakan kelelahan kognitif saat bekerja.

Baca Juga: Olahraga 150–600 Menit Seminggu Cegah Kematian Dini

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya