IDI: Pengobatan Alternatif Perlu Monitoring

Diagnosis menyeluruh diperlukan untuk pasien yang sakit

Pengobatan alternatif diminati banyak orang, tak terkecuali di Indonesia. Salah satu yang sedang viral adalah pengobatan alternatif Ida Dayak yang diklaim bisa menyembuhkan berbagai penyakit.

Menanggapi hal ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melakukan media briefing pada Rabu (5/4/2023). Media briefing ini menghadirkan Prof. Dr. dr. Ferdiansyah, SpOT(K), Ketua Dewan Pakar PABOI 2022-2025 dan Ketua Kolegium Ortopedi dan Traumatologi 2019–2022. 

1. Maraknya pengobatan alternatif di Indonesia

IDI: Pengobatan Alternatif Perlu Monitoringilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Profesor Ferdiansyah menjelaskan bahwa pengobatan altrenatif termasuk dalam kategori complementary alternative medicine (CAM) di dunia kedokteran. CAM bisa dilakukan bersama-sama dengan terapi medis yang dijalankan oleh pasien. 

Menurutnya, fenomena maraknya pengobatan alternatif terjadi karena munculnya penyakit-penyakit baru, seperti infeksi COVID-19. Selain itu, terapi medis yang ada saat ini tidak bisa menjawab semua masalah kesehatan yang dialami masyarakat. 

Di sisi lain, ada kelompok masyarakat rentan, seperti orang yang memiliki penyakit bawaan dan sulit untuk disembuhkan. Menurut Prof. Ferdiansyah, alasan-alasan tersebut menjadi penyebab utama fenomena pengobatan alternatif diminati.

"Kapan bisa menggunakan complementary alternative medicine ini, bila dia dikerjakan bersama-sama dengan terapi terstandar yang ada saat ini," jelas Prof. Ferdiansyah

2. CAM dan terapi medis bisa saling melengkapi dengan syarat-syarat tertentu

IDI: Pengobatan Alternatif Perlu Monitoringilustrasi terapi medis (pexels.com/Karolina Grabowska)

Lebih lanjut, Prof. Ferdiansyah menyebutkan bahwa terapi alternatif juga terjadi di berbagai belahan dunia. Ini meliputi negara-negara seperti Amerika Serikat, Prancis, China, dan Cile. 

CAM dan terapi medis bisa saling melengkapi dengan syarat-syarat tertentu. Ini meliputi standardisasi, monitoring efek samping, monitoring terapi, dan aspek-aspek lainnya. 

Baca Juga: Adakah Pengobatan Herbal dan Alternatif untuk PPOK?

3. Efektivitas pengobatan alternatif perlu dipertanyakan

IDI: Pengobatan Alternatif Perlu Monitoringilustrasi pengobatan pasien (pikwizard.com/People Creations)

Menanggapi Ida Dayak yang sedang viral, Prof. Ferdiansyah mengatakan perlu adanya monitoring dan evaluasi terkait metode yang digunakan, sama halnya dengan metode CAM lainnya.

Perlu dipastikan apakah pasien yang menjalani metode tersebut benar-benar sembuh atau tidak. Jika tidak ditemukan bukti ilmiah, maka efektivitasnya perlu dipertanyakan

"Jadi dicarikan buktinya, terbukti atau tidak metodenya. Apa memang bisa menyembuhkan? Kita perlu bukti."

Ia juga menekankan bahwa semua penyakit memerlukan pemeriksaan menyeluruh yang dilakukan oleh profesional kesehatan. 

Complementary alternative medicine berpotensi bisa membantu proses penyembuhan pasien. Akan tetapi, diperlukan monitoring, evaluasi, dan standarisasi agar metode alternatif bisa dilakukan bersama-sama dengan terapi medis.

Baca Juga: Viral Pengobatan ala Ida Dayak, Ini Tanggapan Dokter Tulang

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya