Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi dari Dokter, yuk Rutin Skrining!

Kanker serviks lebih mudah diobati jika terdeteksi dini

Menjaga kesehatan reproduksi menjadi hal yang sangat penting, khususnya bagi perempuan. Salah satu masalah kesehatan yang menghantui banyak perempuan di seluruh dunia adalah kanker leher rahim atau kanker serviks

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada sebanyak 342.000 kematian yang diakibatkan oleh kanker serviks pada tahun 2020. 

Untuk mengenal tentang kesehatan reproduksi lebih dalam, IDN Times mewawancara bersama Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, SpOG. Subsp. Onk, dokter subspesialisasi onkologi ginekologi. 

1. Penyakit reproduksi yang sering menyerang perempuan

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi dari Dokter, yuk Rutin Skrining!ilustrasi masalah kesehatan seksual (unsplash.com/Sasun Bughdaryan)

Dikatakan oleh Dr. Fitri, kanker serviks masih menduduki peringkat pertama sebagai penyakit keganasan yang paling banyak menyerang perempuan. Angka kematian kanker serviks lebih dari10 ribu per tahun. 

"Setiap 2 jam itu ada 1 yang meninggal karena kanker serviks dan setiap 1 jam itu ada 1 kasus baru," ucap Dr. Fitri dalam acara media interview First Care pada Rabu (11/10/2023) di Jakarta. 

Selain kanker serviks, angka kematian karena melahirkan juga terbilang tinggi. Dokter Fitri mengatakan bahwa angka kematian dari melahirkan mencapai lebih dari 10 ribu di seluruh dunia. 

"Untuk kasus kesehatan reproduksi lainnya itu macam-macam, ya. Ini termasuk preeklamsia, keputihan. Stunting juga termasuk gangguan reproduksi," jelas Dr. Fitri. 

2. Pencegahan jadi langkah penting

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi dari Dokter, yuk Rutin Skrining!ilustrasi alat pemeriksaan kesehatan reproduksi (IDN Times/Rifki Wuda Sudirman)

Pada stadium awal, kanker serviks mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali. Oleh karena itu, Dr. Fitri menekankan untuk melakukan pencegahan dengan skrining rutin. Kanker serviks akan lebih mudah diobati jika terdeteksi lebih dini. 

Bagi orang tua yang sudah memiliki anak, Dr. Fitri sangat menyarankan untuk memberikan vaksin human papillomavirus (HPV) sejak anak berusia 9 tahun. Menurut WHO, sebanyak 99 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh virus HPV. 

"Efektivitas vaksin HPV ini cukup tinggi. Vaksinnya bisa mencegah kanker serviks hampir 90 persen," Dr. Fitri menekankan.

Baca Juga: Selain Kanker Paru, Polusi Udara Juga Bisa Sebabkan 4 Kanker Ini

3. Tips menjaga kesehatan reproduksi

Tips Menjaga Kesehatan Reproduksi dari Dokter, yuk Rutin Skrining!ilustrasi skrining kanker (pexels.com/Anna Shvets)

Bagi orang yang sudah menikah atau aktif secara seksual, Dr. Fitri menyarankan untuk melakukan pengecekan satu tahun sekali. Tes yang bisa dilakukan meliputi Pap smear, pemeriksaan HPV, atau ultrasound

"Kanker serviks itu muncul gejalanya setelah memasuki stadium 3B, jadi setiap tahun harus periksa, khususnya yang sudah menikah," Dr. Fitri menyarankan.

Selain itu, jika seseorang sudah mengalami sakit atau gangguan pada sistem reproduksi, Dr. Fitri menyarankan untuk segera mengobati masalah tersebut. Penyakit sistem reproduksi yang terlambat diobati berpotensi menyebabkan kemandulan atau dampak jangka panjang lainnya. 

"Tips lainnya bagi ibu hamil, sebisa mungkin untuk memenuhi semua nutrisi yang diperlukan. Contohnya zink, protein, sel darah merahnya juga dijaga jangan sampai anemia," jelas dr. Fitri. 

Kanker serviks menjadi gangguan reproduksi yang masih menghantui banyak perempuan di Indonesia. Pencegahan bisa dilakukan dengan mendapatkan vaksinasi HPV dan pengecekan secara rutin. 

Baca Juga: Ada 3,1 Juta Dosis Vaksin NusaGard untuk Cegah Kanker Serviks

Topik:

  • Nurulia
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya