Ngidam saat Hamil: Penyebab dan Cara Menyeimbangkan Pilihan Makanan 

Setidaknya ada lima teori kenapa ibu hamil mengidam

Kehamilan adalah salah satu tahap transformatif tubuh paling intensif yang dialami perempuan. Hampir setiap tubuh mengalami perubahan dengan cara tertentu.

Namun, bahkan jika hasil test pack belum menunjukkan dua garis, kamu bisa mendapat lonjakan nafsu makan yang berubah secara dramatis. 

Misalnya, selama ini kamu punya makanan favorit dan tiba-tiba itu membuatmu mual hanya dari mencium aromanya. Ada juga makanan yang membuat ibu hamil mengidam, padahal selama ini belum pernah mencicipinya.

Bahkan, tak jarang ibu hamil mendambakan kombinasi makanan random, misalnya es krim dan kentang goreng. Nah, ternyata, menurut para ahli ini hanya puncak gunung es yang menunjukkan keunikan ngidam saat hamil.

1. Ngidam saat hamil, mitos atau fakta?

Ngidam saat Hamil: Penyebab dan Cara Menyeimbangkan Pilihan Makanan ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Ivan Samkov)

Sampai sekarang, para ahli tidak tahu pasti mengapa kehamilan membuat perempuan mendambakan atau membenci makanan tertentu. Namun, para pakar mengakui bahwa hal ini benar terjadi.

Menurut penelitian dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2014, prevalensi ngidam ini dialami oleh 50–90 persen ibu hamil di Amerika Serikat (AS). Waktu yang paling umum bagi ibu hamil mengidam adalah pada akhir trimester pertama, lalu cenderung memuncak saat trimester kedua, dan menurun ketika trimester ketiga berakhir.

Meski ini bisa bervariasi pada setiap kehamilan, tetapi kecenderungannya adalah sekitar waktu tersebut. 

2. Mengapa kehamilan menyebabkan ngidam makanan?

Ngidam saat Hamil: Penyebab dan Cara Menyeimbangkan Pilihan Makanan ilustrasi ibu hamil (unsplash.com/johnlooy)

Sejauh ini ada beberapa teori yang dipercaya sebagai alasan mengapa kehamilan menyebabkan perubahan selera makan. Berikut adalah beberapa teori paling populer menurut Verywell Family:

  • Perubahan hormonal

Kehamilan adalah masa-masa saat hormon mengalami fluktuasi paling parah, terutama selama trimester pertama. Anggap saja seperti perubahan hormon saat mengalami sindrom pramenstruasi (PMS) yang dilipatgandakan satu juta kali. Sangat menantang, bukan?

Mirip dengan apa yang terjadi saat kamu mengharapkan menstruasi, hormon kehamilan bisa mengubah jenis mengidam yang dialami. Hormon juga berperan dalam memengaruhi pengalaman sensorik terhadap makanan. Entah melalui indra penciuman atau suasana hati, semua itu menentukan jenis makanan yang kamu idamkan.

  • Perubahan sensorik

Banyak perempuan hamil yang mengatakan bahwa mereka bisa menjadi "anjing pelacak" selama kehamilan, karena mampu mencium aroma tertentu dari jarak jauh. Kemampuan sensorik ini tidak hanya bisa bikin ngiler oleh bau harum masakan, tetapi juga mual kalau kewalahan dengan aroma tertentu.

Maka dari itu, perubahan sensorik ini bisa memengaruhi jenis makanan yang diinginkan. Makanan dengan bau kuat dan menyengat mungkin bisa mematikan nafsu makan, sementara makanan dengan aroma harum mungkin makin diminati. 

  • Perubahan kebutuhan gizi

Kekurangan nutrisi tertentu juga ternyata bisa memicu ngidam, lo! Misalnya, ibu hamil yang butuh peningkatan kalsium dan zat besi bisa menginginkan makanan yang kaya akan nutrisi tersebut.

Masalahnya, sinyal kebutuhan itu bisa diterjemahkan menjadi ngidam es krim porsi besar. Tidak masalah untuk menuruti ngidam, tetapi lengkapi juga kebutuhan nutrisi dari makanan yang tinggi nutrisi. Jadi, selain memenuhi "lapar mata", kamu juga perlu mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

  • Insting bertahan hidup

Sebagian keinginan dan keengganan yang berkaitan dengan kehamilan diperkirakan berasal dari naluri untuk melindungi bayi dari hal yang membahayakan. Misalnya, ibu hamil yang tidak berminat terhadap kopi atau alkohol karena menyadari potensi negatif jika mengonsumsi keduanya.

Banyak ibu hamil yang juga kehilangan selera terhadap daging, yang secara teori itu dipercaya bisa meningkatkan kemungkinan kontaminasi bakteri. Meski pengalaman ini tidak berlaku untuk setiap perempuan hamil, tetapi faktor bertahan hidup dianggap berperan memilih makanan yang diidamkan.

  • Pengalihan dari ketidaknyaman

Salah satu faktor yang menyebabkan ngidam adalah karena makanan telah lama diasosiasikan sebagai sumber kenyamanan. Jauh sebelum kehamilan, sejak kanak-kanak, kita terbiasa mendambakan makanan untuk menghadirkan perasaan senang. Entah itu makanan manis atau sumber karbohidrat. Ibu hamil yang mengalami mual-mual mungkin akan menginginkan makanan tertentu saat sedang tidak enak badan.

Baca Juga: 7 Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil, Sehatkan Ibu dan Janin

3. Apa makanan yang paling umum diidamkan saat hamil?

Ngidam saat Hamil: Penyebab dan Cara Menyeimbangkan Pilihan Makanan ilustrasi makanan yang sering diidamkan ibu hamil (pexels.com/Amina Filkins)

Ada berbagai variasi jika menyangkut makanan yang diidamkan selama kehamilan. Beberapa ibu hamil memiliki keinginan yang sangat tidak biasa, yang entah muncul dari mana.

Namun, sejumlah pola berhasil ditemukan peneliti di kalangan ibu hamil di AS. Menurut penelitian bertajuk "Pickles and Ice Cream! Food Cravings in Pregnancy: Hypotheses, Preliminary Evidence, and Directions for Future Research" dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2014, jenis makanan yang paling diinginkan meliputi:

  • Makanan manis. 
  • Makanan asin tinggi kalori seperti piza atau keripik. 
  • Protein hewan. 
  • Buah-buahan.

Selain itu, panganan yang sering diincar oleh bumil adalah makanan cepat saji, es krim, jus buah, produk susu, sayuran, dan cokelat. 

4. Cara menjaga hubungan sehat dengan makanan selama kehamilan

Ngidam saat Hamil: Penyebab dan Cara Menyeimbangkan Pilihan Makanan ilustrasi pola makan ibu hamil (pexels.com/Amina Filkins)

Pada dasarnya tidak ada pantangan untuk menolak hasrat ngidam. Selama makanan yang kurang bergizi dikonsumsi dalam jumlah sedang, dan pola makan utama kamu bervariasi serta kaya akan nutrisi.

Kehamilan jelas bukan waktu untuk diet, melainkan waktu untuk fokus pada pilihan makanan sehat. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang akan membuat kamu dan bayi tetap sehat, sehingga bisa kuat dan sehat saat melahirkan dan lancar saat persalinan.

Beberapa nutrisi yang kamu perlukan lebih banyak untuk membantu pertumbuhan bayi sekaligus menjagamu tetap sehat antara lain:

  • Kalsium

Kamu membutuhkan sekitar 1.000 miligram (mg) kalsium per hari selama hamil. Kalsium bisa didapat dari produk susu, sayuran hijau gelap, ikan, sereal, kacang-kacangan, dan biji wijen. 

  • Asam folat

Asam folat dibutuhkan untuk meningkatkan suplai darah selama kehamilan dan melindungi bayi dari cacat saraf. Vitamin prenatal adalah alternatif yang bagus untuk mendapatkan asam folat, tetapi kamu juga bisa memperolehnya dari sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, buncis, lentil, buah jeruk, dan lain-lain.

  • Zat besi

Kebutuhan zat besi akan naik selama kehamilan, dan kamu perlu 27 mg total zat besi setiap hari. Jadi, penting untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi seperti daging, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun gelap. Kalau perlu, kamu bisa melengkapi dengan suplemen untuk mencegah anemia. Diskusikan dengan dokter.

  • Protein

Nutrisi yang tak kalah penting selama mengandung janin adalah protein. Kebutuhan protein ibu hamil akan meningkat hingga sekitar 75 mg per hari. Kamu bisa mendapat protein dari berbagai sumber, termasuk telur, daging, ikan, kacang-kacangan, dan produk kedelai.

5. Makanan yang harus dihindari saat hamil

Ngidam saat Hamil: Penyebab dan Cara Menyeimbangkan Pilihan Makanan ilustrasi daging sapi (unsplash.com/shootdelicious)

Walaupun ada makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi, tetapi ada juga yang sebaiknya dihindari selama kehamilan.

Makanan berikut dapat menyebabkan kontaminasi bakteri, sehingga berisiko membahayakan bayi atau berpotensi menyebabkan kelahiran prematur. Di antaranya:

  • Olahan daging yang dimasak atau diawetkan oleh pabrik, misalnya smoked beef instan untuk isian sandwich.
  • Keju lembut. 
  • Sushi.
  • Daging kurang matang.

Ngidam saat hamil adalah sesuatu yang normal dan dialami banyak perempuan. Momen hamil harus menjadi sesuatu yang bisa dinikmati, sekalipun banyak perubahan dalam selera makan. 

Dengan beberapa pengecualian dan mengingat kebutuhan nutrisi saat hamil, kamu tidak dilarang untuk menuruti keinginan makan yang random, sekalipun itu membuat suami harus siaga tengah malam untuk membeli apa yang kamu mau. Jadi, sesuaikan antara yang kamu inginkan dan butuhkan, ya!

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 9 Jenis Makanan yang Sering Bikin Ibu Hamil Ngidam

Topik:

  • Bunga Semesta
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya