ilustrasi USG (freepik.com/freepik)
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran. Misalnya, sepertiga keguguran yang terjadi sebelum 8 minggu mengalami embrio tidak berkembang. Pada tahap tersebut, kantung kehamilan telah terbentuk, tetapi tanpa embrio.
Selain itu, ada juga embrio yang berkembang, tetapi memiliki kelainan kromosom. UpToDate menyebutkan, sebuah studi menemukan lebih dari 8.000 kasus keguguran, 41 persen penyebabnya karena bentuk kromosom yang tidak normal.
Pendarahan hebat merupakan salah satu tanda utama terjadinya keguguran. Meski demikian, tidak setiap perempuan mengalami gejala tersebut, melansir Tommy's. Jumlah pendarahannya pun akan berbeda tergantung pada usia kehamilan.
Jika keguguran berlangsung saat usia kehamilan kurang dari 5 minggu, maka disebut sebagai kehamilan kimiawi. Disebutkan dalam Journal of Clinical Medicine Research, jaringan (janin, kantung kehamilan, dan plasenta) pada usia ini belum bisa terlihat dengan mata telanjang. Ibu mungkin mengartikannya sebagai periode menstruasi yang berat.
Sementara itu, keguguran pada usia lebih dari 6 minggu akan mengeluarkan lebih banyak jaringan yang sudah terbentuk. Wujudnya bisa menyerupai gumpalan, bisa sekecil kacang hingga sebesar atau lebih besar dari jeruk, melansir Very Well Family.