Jangan Buru-buru! Perhatikan Dulu 5 Hal Ini sebelum Cabut Gigi

Cabut gigi itu opsi terakhir bila gigi tak bisa diselamatkan

Cabut gigi adalah tindakan pengeluaran gigi dari gusi. Tindakan ini bisa dilakukan jika kondisi gigi sudah tidak bisa dilakukan perawatan lagi. Sayangnya, banyak orang yang sakit gigi ingin giginya buru-buru dicabut. Padahal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk cabut gigi.

Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan sebelum mencabut gigi, dan terkadang pencabutan bukanlah solusi akhir. Nah, di bawah ini adalah lima hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk cabut gigi ke dokter gigi. Simak baik-baik, ya!

1. Sesuaikan dengan kondisi gigi terlebih dahulu

Jangan Buru-buru! Perhatikan Dulu 5 Hal Ini sebelum Cabut GigiIlustrasi pemeriksaan gigi. freepik.com/wavebreakmedia_micro

Sebelum memutuskan untuk mencabut gigi, sebaiknya periksakan dulu kondisi gigi yang bersangkutan. Apakah sakit gigi karena gigi berlubang? Bila ya, apakah lubang masih berukuran kecil atau sudah sangat luas dan dalam?

Jika memang kondisi gigi masih memungkinkan untuk dilakukan penambalan, maka dokter gigi pasti akan melakukan tindakan tersebut. 

Pada dasarnya, tindakan yang diambil tetap akan bergantung pada kondisi gigi kamu. Seperti yang disebutkan dalam sebuah laporan di Makassar Dental Journal tahun 2012, kondisi klinis gigi seperti adanya white spot, karies atau lubang gigi pada fase awal, karies yang meluas, bahkan gigi yang patah tetap akan disarankan melakukan perawatan dengan penambalan gigi terlebih dahulu, bukan langsung dicabut.

2. Perhatikan adanya faktor penyakit sistemik

Jangan Buru-buru! Perhatikan Dulu 5 Hal Ini sebelum Cabut Gigifreepik.com/thanawatfoto

Tentunya, faktor sistemik juga tidak boleh diremehkan jika kamu memutuskan ingin mencabut gigi. Pencabutan gigi pada pasien yang memiliki penyakit sistemik akan sangat diperhatikan oleh dokter gigi, bahkan bisa dijadikan sebagai sebuah kontraindikasi. 

Menurut sebuah studi dalam Jurnal Kedokteran Komunitas dan Tropik tahun 2015, kondisi seperti gagal jantung kongestif, diabetes melitus, hipertensi, anemia, leukemia, penyakit ginjal, asma, epilepsi, kelainan perdarahan, infeksi oral, tumor, dan kehamilan merupakan suatu kontraindikasi pencabutan gigi yang bersifat mutlak atau relatif, tergantung kondisi umum pasien.  

Pada kondisi seperti ini, dokter gigi dapat membatalkan atau menunda tindakan cabut gigi untuk menghindari komplikasi pasca pencabutan yang mungkin terjadi. Dokter gigi juga dapat memberikan obat pramedikasi atau merujuk pasien ke dokter yang menangani penyakit pasien, hingga keparahan kondisi umum pasien dapat diatasi terlebih dahulu. 

Baca Juga: Ini Dampak Buruknya Kalau Gigi Ompong Tidak Digantikan Gigi Palsu

3. Kondisi gigi ompong akan mengganggu fungsi pengunyahan dan estetik

Jangan Buru-buru! Perhatikan Dulu 5 Hal Ini sebelum Cabut GigiGigi ompong akan mengganggu fungsi pengunyahan dan estetik. freepik.com/@bodysport

Sebelum memutuskan untuk mencabut gigimu, mesti disadari kalau gigi dicabut berarti akan membuat gigimu ompong. Kondisi gigi ompong pun tidak boleh disepelekan, karena jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi kondisi gigi dan mulutmu.

Menurut sebuah studi dalam jurnal e-Clinic tahun 2016, kehilangan satu atau beberapa gigi dapat mengganggu fungsi pengunyahan, estetika, dan kenyamanan berbicara. Selain itu, kehilangan gigi juga dapat menyebabkan terganggunya kebersihan rongga mulut, serta menyebabkan migrasi atau pergeseran gigi yang tertinggal. 

4. Gigi yang dicabut harus segera digantikan dengan gigi palsu

Jangan Buru-buru! Perhatikan Dulu 5 Hal Ini sebelum Cabut GigiGigi ompong harus digantikan dengan gigi palsu. freepik.com/@jit1115

Masih banyak orang yang membiarkan kondisi gigi ompongnya begitu saja tanpa digantikan dengan gigi palsu. Padahal, banyaknya dampak buruk yang dapat muncul dari kondisi ini membuatmu perlu untuk menggantinya dengan gigi palsu. 

Selain itu, penggunaan gigi palsu juga sangat menguntungkan, kok. Menurut sebuah laporan dalam Jurnal Photon tahun 2017, gigi tiruan atau gigi palsu akan mengembalikan fungsi estetik, menjaga kesehatan gigi dan jaringan yang masih tertinggal, mencegah terjadinya migrasi gigi, dan meningkatkan distribusi beban kunyah. 

Jadi, jika kamu tidak berencana menggunakan gigi palsu setelah mencabut gigimu nanti, sebaiknya kamu pikir dua kali, deh, mengenai tindakan cabut gigi! 

5. Selagi bisa dipertahankan, jangan disingkirkan!

Jangan Buru-buru! Perhatikan Dulu 5 Hal Ini sebelum Cabut Gigifreepik.com/cookie_studio

Prinsip yang banyak diterapkan oleh para dokter gigi adalah mempertahankan gigi yang masih bisa dilakukan perawatan. 

Seperti yang disebutkan dalam Andalas Dental Journal tahun 2013, mempertahankan gigi berarti suatu tindakan untuk mencegah kerusakan gigi, merawat gigi yang sakit, serta merestorasi gigi yang mengalami kerusakan dan kelainan yang mengenai jaringan keras dan lunak, serta mempertahankan gigi selama mungkin di dalam rongga mulut. 

Itulah lima hal yang perlu kamu perhatikan sebelum memutuskan untuk mencabut gigi. Jangan takut untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai keluhanmu, ya. Dokter gigi pastinya akan profesional dalam menentukan tindakan terbaik apa yang harus dilakukan untuk kondisi gigimu.

Jangan lupa untuk melakukan cek rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Selain sebagai upaya untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, ini adalah langkah deteksi dini bila ada masalah. Jadi, dokter gigi bisa langsung melakukan tindakan sebelum kondisinya tambah parah.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Gigi Bungsu yang Tumbuh Miring Harus Dicabut

Denty Rizqita Photo Verified Writer Denty Rizqita

Semoga tulisan-tulisannya bermanfaat, yaa!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya