Tips Menjaga Kesehatan Tulang Belakang Menurut Pakar

Menurut Dr. Luthfi, kebiasaan sehari-hari, seperti duduk terlalu lama, duduk bungkuk (slouching), dan menggunakan sepatu hak tinggi bisa memberikan dampak negatif untuk tulang belakang. 

Tidak hanya itu, ia juga mengimbau untuk berhati-hati dalam melakukan stretching atau peregangan pada bagian tulang punggung dan leher. Ini karena bagian tulang tersebut dinilai rawan untuk terjadi saraf terjepit.

"Saat melakukan stretching, kita memaksa ligamen untuk meregang. Makin sering kita meregangkan ligamen, makin lama akan kendur, jadinya nanti oblak. Jadi, kalau bisa, kita stretching itu secukupnya aja. Jangan dipaksa," Dr. Luthfi menerangkan. 

Dokter Luthfi juga menjelaskan bahwa sepatu hak tinggi yang lebih tinggi dari 3 sentimeter (cm) bisa membahayakan tulang belakang. Penggunaan hak tinggi secara terus-menerus akan menyebabkan lordosis, atau kondisi punggung bawah yang melengkung ke dalam. 

Ini bisa terjadi karena penggunaan high heels akan memaksa tulang belakang untuk meregang. Dalam jangka panjang, ini akan membuat tulang belakang menjadi bengkok. Jadi, disarankan untuk tidak menggunakan sepatu hak tinggi terlalu lama atau terlalu sering. 

"Kalau heels dipakai sekali-sekali, tidak apa-apa. Kalau setiap hari, itu bisa bikin tulang belakang jadi bengkok. Jadi cedera," jelas Dr. Luthfi. 

Selain aktivitas sehari-hari, olahraga yang tidak benar atau terlalu ekstrem juga bisa membahayakan tulang belakang. Dokter Luthfi menjelaskan ada tiga cedera tulang yang umum dialami saat melakukan olahraga:

• Saraf terjepit: Ini bisa terjadi jika seseorang melakukan angkat beban, tetapi terlalu jauh dari tulang belakang. Hasilnya, ini menyebabkan tulang belakang tidak cukup kuat untuk menahan beban tersebut dan mengakibatkan cedera. 
• Cedera otot: Jika otot meregang terlalu hebat saat melakukan olahraga, ini bisa mengakibatkan kerusakan jaringan otot dan bisa mengakibatkan pendarahan. 
• Cedera sendi: Cedera ini bisa terjadi jika ketika seseorang melakukan olahraga yang terlalu berat. Salah satu contoh dari cedera sendi adalah dislokasi bahu. 

"(Saat berolahraga) jika sudah merasa ada yang tidak nyaman, kita harus evaluasi lagi. Mungkin kita terlalu berlebihan. Kalau mulai nyeri, itu tandanya sudah berlebihan," Dr. Luthfi memperingatkan.

Dalam menjaga tulang, Dr. Luthfi mengatakan bahwa protein memegang peranan yang sangat penting. Asupan protein ini penting untuk otot sebagai penopang tulang. Kekuatan otot yang baik sangat diperlukan terutama untuk kegiatan fisik serius, seperti olahraga dengan intensitas tinggi. 

Untuk kesehatan tulang, kalsium dan vitamin D sangat dibutuhkan agar tetap sehat. Kalsium bisa kamu dapatkan dari produk susu atau kacang-kacangan.

Sementara untuk vitamin D, berjemur selama kurang lebih 15 menit bisa kamu lakukan secara rutin untuk menjaga kesehatan tulang. Sinar matahari akan mengubah pro vitamin D yang ada di kulit menjadi vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk menyerap kalsium dalam usus sehingga bisa dibawa ke tulang.

Menutup sesi bincang-bincang terkait tulang belakang, Dr. Luthfi memberikan tips bagi kamu yang sering atau lama duduk di depan laptop. Ia mengatakan bahwa penting untuk menggunakan kursi yang mempunyai sandaran dan duduk dengan posisi yang baik (tidak bungkuk).

Selain itu, berdiri dan melakukan peregangan ringan setiap satu jam sangat disarankan agar otot dan tulang tidak kaku. Ini berlaku untuk semua rentang umur yang harus duduk setiap hari dalam waktu yang lama. 

"Stretching setiap jam, berdiri sebentar kemudian duduk lagi. Itu lebih bagus dibandingkan kita duduk terus hingga berjam-jam," Dr. Luthfi menutup perbincangan. 

Itulah tips menjaga kesehatan tulang belakang langsung dari ahlinya! Masalah tulang belakang bisa dicegah dengan melakukan pola hidup sehat dan konsumsi makanan yang bernutrisi. Usahakan untuk olahraga rutin dan berjemur setiap hari agar asupan nutrisi penting terpenuhi.