Demodex ialah sejenis tungau atau kutu yang bersarang di tubuh manusia, tepatnya di dalam dan di luar permukaan kulit. Pada umumnya, tungau ini lebih banyak ditemukan di area wajah.
Demodex termasuk ke dalam hewan mikroskopik. Benar, manusia tak bisa melihatnya dengan mata telanjang karena ukurannya yang super kecil. Penasaran seperti apa sosok Demodex lebih jelasnya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Demodex memiliki hubungan kekerabatan dengan laba-laba dan semut. Itu artinya, mereka termasuk ke dalam filum Arthropoda, hewan invertebrata yang memiliki tubuh beruas-ruas.
Mengutip Biology Dictionary, ciri khas makhluk ini terletak pada kakinya yang berbuku-buku dan tubuhnya dilindungi oleh eksoskeleton atau rangka pelindung luar. Jenis hewan ini biasa ditemukan di area padang rumput, laut, air tawar, padang pasir, hingga tubuh manusia seperti Demodex.
Dilansir Healthline, demodex terbagi menjadi dua jenis, di antaranya:
Meskipun Demodex tidak membahayakan nyawa, jumlahnya yang besar dapat menyebabkan infeksi kulit, seperti jerawat hingga rosacea. National Rosacea Society memperkirakan jika pasien rosacea mempunyai jumlah Demodex yang mencapai 18 kali lebih banyak.
Lebih lanjut, seseorang dengan imunitas tubuh yang rendah, seperti pengidap HIV/AIDS, akan lebih rentan memiliki Demodex dalam jumlah besar. Kulit kemerahan, kasar, gatal-gatal, dan terasa sangat sensitif menjadi gejala umum ketika kutu ini telah menginfeksi.
Demodex terbentuk secara alami pada tubuh manusia. Tungau mikroskopik ini juga bisa menular dari satu tubuh ke tubuh lain melalui kontak fisik secara langsung.
Dilansir Medical News Today, rutin mencuci wajah, khususnya area kelopak mata setelah seharian penuh beraktivitas di luar ruangan sangat disarankan untuk menekan jumlah Demodex. Selain itu, hindarilah produk kecantikan berbahan dasar minyak dan lakukan eksfoliasi kulit dua kali dalam seminggu.
Jika kamu berpikir bahwa perempuan lebih rentan diserang Demodex, kamu keliru. Faktanya, menurut penelitian yang diterbitkan oleh Indian Journal of Dermatology pada tahun 2014, laki-lakilah yang lebih rentan.
Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa Demodex lebih sering ditemukan pada seseorang yang berumur 20-30 tahun. Mengapa demikian? Ini karena pada umur tersebut produksi sebum atau minyak alami kulit sedang banyak-banyaknya. Jadi, pertumbuhan demodex pun ikut meningkat.
Itulah beberapa fakta seputar Demodex, si makhluk super kecil yang tinggal di tubuh manusia. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuanmu, ya!