5 Gejala Fisik Pertanda Kamu Depresi, Ini Gak Cuma Masalah Mental

Pernahkah merasa nyeri pada tubuh padahal tidak jatuh atau bertabrakan dengan benda yang keras? Bisa jadi ini penanda depresi lho. Studi tahun 2015 yang dirilis oleh Psychiatric Times menunjukkan adanya korelasi antara orang dengan depresi dan penurunan toleransi terhadap nyeri. Beberapa penelitian lainnya pun memperlihatkan jika anti-depresan yang diberikan pada pasien bukan hanya mengurangi depresi, tapi juga bertindak sebagai analgesik atau pereda rasa nyeri.

Kelelahan adalah gejala depresi yang paling umum. Biasanya kelelahan akibat depresi ditandai dengan konsentrasi yang menurun, apatis, dan sangat mudah marah.

Dr. Maurizio Fava, Direktur Program Penelitian Klinis di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Boston, memperlihatkan jika orang dengan depresi akan sering mengalami tidur yang tidak restoratif, yakni tetap merasa lelah meskipun sudah beristirahat yang cukup.

Kita mungkin merasa gak ada masalah di pagi hari, namun begitu kita bekerja atau duduk di meja sekolah, punggung terasa sangat sakit. Ini bisa menjadi gejala stres atau juga depresi. Walaupun ini sering kali dihubungkan dengan postur duduk yang salah, tapi sakit punggung juga bisa menjadi pertanda adanya tekanan psikologis lho.    

Penelitian tahun 2017 oleh Canada University memperlihatkan hubungan langsung antara depresi dan nyeri punggung. Studi ini membuktikan peradangan dalam tubuh sangat berkaitan dengan sirkuit saraf di otak kita. Diperkirakan peradangan bisa menganggu sinyal otak yang menyebabkan depresi.

Depresi bisa menyebabkan penglihatan menjadi lebih buram lho. Sesuai jurnal yang dirilis oleh Harvard Health Publishing, permasalahan kesehatan mental dapat mempengaruhi penglihatan seseorang. Individu yang mengalami depresi terbukti sulit melihat perbedaan warna hitam dan putih. Peneliti menyebutkan peristiwa ini sebagai “contrast perception”.

Hampir semua orang pernah mengalami sakit kepala. Ini terbilang sakit yang sangat umum hingga jarang yang menganggapnya sebagai hal serius. Tekanan pekerjaan, konflik rumah tangga, dan permasalahan pribadi bisa memicu sakit kepala.

Sakit kepala akibat depresi terbilang unik. Bukan seperti sakit kepala yang membuatmu tidak bisa melakukan apa-apa, sakit kepala akibat depresi justru tidak menganggu kinerjamu. Dari National Headache Foundation, sakit kepala depresi hanya terasa seperti sensasi denyut ringan di sekitar alis. Meskipun terbilang ringan, sakit kepala ini juga dibarengi dengan efek psikologis tambahan seperti penurunan energi, perasaan cepat marah, dan sedih yang tidak karuan. Gak enak banget ya.  

Guys, sebenarnya depresi dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti faktor genetika, trauma masa kecil, paparan stres, dan syaraf otak yang tidak berjalan semestinya. Tak ada salahnya untuk segera menghubungi tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog jika merasa ada yang salah dengan dirimu. Jangan pernah sepelekan perubahan pada fisik dan mental kamu ya.