Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Obat Setelan dan Kenapa Penggunaannya Berbahaya?

Ilustrasi pil dalam kantong plastik (pexels.com/MART PRODUCTION)
Intinya sih...
  • Obat setelan berbahaya karena tidak memiliki kemasan asli, informasi produk jelas, dan biasanya tergolong obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
  • Kegagalan pengobatan, toksisitas dan efek samping berbahaya, serta penundaan perawatan medis yang tepat adalah risiko dari penggunaan obat setelan.
  • Obat setelan berisiko tinggi karena tidak memiliki dosis yang jelas, tidak sesuai dengan kebutuhan pasien, serta dapat menimbulkan efek samping atau interaksi berbahaya

Penjualan obat setelan mudah ditemukan, terutama di daerah pedesaan dan pinggiran kota besar. Obat semacam ini mungkin dapat ditemukan di warung-warung secara rencengan atau e-commerce. Apa sih obat setelan itu?

Obat setelan didefinisikan sebagai kumpulan beberapa obat, biasanya dalam bentuk tablet atau kapsul, yang dikemas ulang dalam plastik atau karton dan diklaim dapat menyembuhkan penyakit tertentu.

Secara definisi, obat setelan dapat disebut kategori obat palsu karena diproduksi oleh pihak yang tidak berhak menurut peraturan perundang-undangan, dan tidak memiliki penandaan yang memenuhi izin edar.

Ada dua jenis obat setelan:

  • Obat setelan bermerek: Dikemas dalam sebuah plastik, karton, atau dalam bentuk rentengan dengan merek dan penandaan tertentu.
  • Obat setelan tanpa merek: Dikemas dalam plastik berklip atau dalam bentuk rentengan.

Kenapa obat setelan berpotensi berbahaya?

Ada beberapa alasan kenapa obat setelan berbahaya, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan:

  • Tidak dikemas dalam kemasan asli industri farmasi.
  • Tidak memiliki informasi produk yang jelas, seperti nama obat, komposisi, nomor bets, tanggal kedaluwarsa, indikasi, dan dosis/aturan pakai.
  • Tidak diketahui apa saja kandungannya.
  • Biasanya merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.

Komposisi obat setelan

Komposisi obat setelan biasanya terdiri dari golongan obat bebas, obat bebas terbatas, hingga golongan obat keras.

Obat-obat tersebut pada dasarnya memiliki manfaat sebagai analgetik dan antipiretik, antiinflamasi, dan antihistamin. Selain itu, beberapa tambahan obat lainnya dapat meliputi vitamin B kompleks dan obat herbal China.

Kegiatan swamedikasi dengan menggunakan obat setelan dapat membahayakan penggunanya, apalagi kalau obat tersebut tergolong obat keras. Terlebih lagi karena obat ini dijual dan diedarkan lewat jalur yang tidak resmi tanpa pengawasan, sehingga berpotensi bahaya karena dapat meningkatkan risiko penggunaan obat yang tidak tepat indikasi, dosis, serta lama penggunaannya. Selain itu, jual beli obat setelan merupakan praktik yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan.

Risiko kesehatan konsumsi obat setelan

ilustrasi minum obat (freepik.com/freepik)

Beberapa risiko yang muncul akibat konsumsi obat setelan yaitu pendarahan lambung, gagal ginjal, osteoporosis, dan berbagai penyakit membahayakan lainnya.

Berikut ini beberapa potensi bahaya dari penggunaan obat palsu, obat campuran tanpa pengawasan (obat setelan), yang sering kali terdiri dari obat-obatan yang dicampur secara tanpa pengawasan medis yang tepat. 

1. Kegagalan dan ketidakefektifan pengobatan 

  • Kombinasi obat-obatan mungkin tidak sesuai secara ilmiah, dapat menyebabkan pengobatan tidak efektif.
  • Penggunanya mungkin tidak menerima dosis atau bahan aktif yang tepat, yang menyebabkan kondisi memburuk.

2. Toksisitas dan efek samping berbahaya

  • Beberapa kombinasi obat dapat bersifat toksik atau bahkan berpotensi fatal, terutama jika mengandung obat pereda nyeri yang kuat, steroid, atau antibiotik.
  • Kerusakan organ (hati, ginjal, jantung) dapat terjadi karena overdosis atau interaksi yang berbahaya.

3. Peningkatan risiko resistansi antimikroba

  • Penggunaan antibiotik yang tidak diatur dalam dosis yang tidak tepat dapat memicu infeksi yang resistan/kebal terhadap obat, sehingga pengobatan di masa mendatang menjadi kurang efektif.

4. Reaksi alergi dan interaksi obat

  • Seseorang mungkin tanpa sadar menggunakan obat yang membuat mereka mengalami reaksi alergi, yang dapat menyebabkan syok anafilaksis atau efek samping yang parah.
  • Kombinasi obat tertentu, seperti obat inflamasi nonsteroid (OAINS) dengan antikoagulan, dapat menyebabkan pendarahan internal.

5. Penundaan perawatan medis yang tepat

  • Mengandalkan obat setelan alih-alih obat yang diresepkan oleh dokter berdasarkan evaluasi medis dapat menunda diagnosis dan pengobatan yang tepat, yang dapat menyebabkan komplikasi parah atau bahkan kematian.

Sebagian masyarakat masih memilih membeli obat setelan. Salah satunya karena menganggap obat setelan lebih cepat menghilangkan penyakit, lebih murah, dan lebih mudah didapat. Hal ini tidak lepas dari aspek rendahnya pemahaman masyarakat tentang bahaya obat setelan.

Namun, faktanya obat setelan berisiko tinggi karena tidak memiliki dosis yang jelas, tidak sesuai dengan kebutuhan pasien, serta dapat menimbulkan efek samping atau interaksi yang berbahaya. Oleh karena itu, hindari penggunaan obat setelan dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi obat apa pun. Sangat penting untuk hanya menjalani pengobatan yang disetujui dan diawasi secara medis untuk memastikan keamanannya.

Referensi

Paloma Blanca Elizabeth Sitompul et al. "Praktik dan Persepsi Masyarakat terhadap Penggunaan Obat Setelan." Jurnal Farmasi Komunitas 11, no. 2 (2024): 176-181 (PDF).
Endang Ernawaningtyas. "Obat Setelan yang Beredar di Toko Teridentifikasi sebagai Golongan Obat Keras." Akafarma Sunan Giri Ponorogo, 2024 (PDF).
Kristina M.L. Acri, née Lybecker. "Pharmaceutical Counterfeiting: Endangering Public Health, Society, and the Economy." Fraser Institute (PDF).
BPOM Jakarta. "Hati-hati bisa jadi itu obat setelan! Kenapa sih obat setelan itu berbahaya buat masyarakat? Yuk, simak informasi lengkapnya!" X (formerly Twitter), February 9, 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us