5 Kondisi Medis yang Menyebabkan Telapak Tangan Bau Gak Sedap

Jika kamu sering mencium bau tak sedap di telapak tangan, bisa jadi itu tanda bromhidrosis, yaitu bau badan seperti bau busuk yang berhubungan dengan keringat yang dikeluarkan tubuh. Kondisi ini memang normal, tetapi bisa sangat mengganggu bagi beberapa orang.

Pada dasarnya, keringat merupakan hasil sekresi tubuh yang tidak berbau. Namun, ketika berinteraksi dengan bakteri kulit, bakteri dapat memecahnya dan menghasilkan produk sampingan berupa bau tak sedap. Yah, bau badan ini adalah hasil dari aktivitas bakteri, bukan dari keringat itu sendiri.

Di kulit, kita memiliki dua jenis kelenjar keringat yang disebut ekrin dan apokrin. Keduanya berfungsi untuk mengeluarkan keringat dan menyebabkan bau badan yang tidak normal.

Kelenjar apokrin seringkali bertanggung jawab atas bau badan yang timbul di area tubuh, seperti ketiak, selangkangan, atau payudara. Sementara kelenjar ekrin adalah kelenjar keringat yang bisa ditemui di mana saja di bagian tubuh, termasuk telapak tangan.

Selain bromhidrosis, bau pada telapak tangan juga bisa disebabkan oleh adanya infeksi jamur yang menyerang kuku, atau disebut onikomikosis (onychomycosis). Bau badan ini biasanya menyerupai bau kaki yang tak sedap atau keju busuk.

Onikomikosis adalah infeksi jamur pada kuku yang menyebabkan perubahan warna, penebalan, serta pemisahan kuku dari dasar kuku. Umumnya, kondisi ini menyerang kuku kaki, tetapi juga dapat terjadi pada kuku tangan.

Adapun gejala yang ditimbulkan dari onikomikosis, meliputi kuku menebal dengan perubahan warna menjadi kuning-coklat, kuku menjadi lebih rapuh dan retak-retak, kuku berwarna lebih gelap karena adanya puing-puing yang menumpuk di bawah kuku, serta bau busuk yang menyengat.

Ketika kamu menarik napas dan mencium bau manis pada telapak tangan, ini mungkin tanda adanya komplikasi medis serius dari diabetes, yang disebut dengan ketoasidosis diabetik (DKA). Ini terjadi ketika tubuh kekurangan hormon insulin dan kelebihan glukosa atau gula darah.

Normalnya, gula dalam darah akan dipecah oleh insulin supaya dapat masuk ke dalam sel dan memberikan energi bagi tubuh. Tetapi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin secara efektif, gula dalam darah tidak bisa dipecah.

Akibatnya, tubuh memecah asam lemak untuk mendapatkan energi yang cukup. Pemecahan ini kemudian menghasilkan senyawa yang disebut keton atau aseton (sejenis keton yang umum kita jumpai pada penghapus cat kuku).

Senyawa inilah—aseton—yang kemudian tercium sebagai bau badan ketika adanya peningkatan produksi keton. Seperti yang kita tahu, aseton memiliki aroma manis buah yang khas, seperti produk penghapus cat kuku yang sering kita temui.

Sebaiknya segera hubungi dokter jika kamu menemui bau manis khas tersebut dan disertai gejala lain seperti mulut yang sangat kering, kesulitan bernapas, kelelahan, atau sakit perut.

Adanya bau yang tidak biasa pada telapak tangan juga bisa menjadi tanda penyakit hati atau ginjal. Meskipun tidak selalu bisa diandalkan, tetapi ini bisa menjadi alarm tubuh yang harus diwaspadai.

Hati dan ginjal adalah organ tubuh yang berfungsi mengeluarkan racun. Ketika ini tidak berfungsi, racun dapat menumpuk dan meningkatkan kadar amonia dalam darah dan urin. Sehingga memicu bau yang tidak biasa, umumnya menyerupai bau amonia yang tidak sedap.

Bau menyengat lain yang kamu temui pada telapak tangan juga bisa menjadi tanda kondisi medis trimetilaminuria. Ini adalah ganguan metabolik di mana tubuh tidak dapat memecah senyawa trimetilamina, yaitu senyawa dengan bau yang sangat menyengat digambarkan seperti telur busuk, sampah, ikan busuk, atau urin.

Pada kondisi normal, trimeltilamina dikeluarkan oleh tubuh melalui urin, keringat, dan napas. Namun, saat terjadi gangguan, senyawa ini menumpuk dalam tubuh sehingga menyebabkan bau menyengat yang mengganggu.

Memiliki bau pada telapak tangan selama beberapa hari mungkin tidak terlalu menjadi masalah. Namun, jika kamu mengalaminya dalam kurun waktu yang lama dengan bau yang sulit dijelaskan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan nasihat medis yang tepat.