6 Manfaat Hipnoterapi di Bidang Kesehatan, Sudah Terbukti!

Kesulitan tidur atau insomnia merupakan gejala yang sangat mengganggu. Beberapa kasus sulit tidur dapat membaik dengan konsumsi obat tidur. Akan tetapi, konsumsi obat tidur dalam jangka panjang pun bukan solusi terbaik karena dapat menyebabkan efek ketergantungan obat.

Pada kasus sulit tidur yang kronis, hipnoterapi bisa menjadi salah satu solusinya. Sebuah laporan dalam jurnal Complementary Therapies in Medicine tahun 2015 berhasil membuktikan bahwa hipnoterapi bisa membantu meningkatkan kualitas tidur. Hipnoterapi bisa merelaksasi tubuh dan menghilangkan pikiran-pikiran yang menghalangi kamu untuk tidur nyenyak.

Gangguan cemas berlebih terjadi ketika seseorang memiliki ketakutan yang konstan terhadap berbagai hal. Rasa cemas atau takut muncul karena otak salah menganggap satu hal sebagai hal yang menyeramkan. Akibatnya, tubuh mengalami reaksi stres yang sebenarnya tidak diperlukan.

Hipnoterapi dalam hal ini dapat membantu menurunkan tingkat stres pada orang dengan cemas berlebih. Tulisan berjudul "The Effectiveness of Hypnotherapy in Reducing Stress Levels" dalam jurnal Addictive Disorders & Their Treatment tahun 2018 mengatakan bahwa kadar hormon stres dalam otak menurun setelah melewati sesi hipnoterapi.

Selanjutnya, laporan dalam Journal of Maternal and Child Health tahun 2020 menerangkan bahwa hipnoterapi bisa mereset ulang otak secara alam bawah sadar supaya melihat suatu hal dari sisi yang lebih positif. Terbukti, rasa cemas para ibu hamil yang akan menjalani operasi sesar dalam penelitian itu makin membaik setelah mengikuti sesi hipnoterapi.

Rasa cemas juga dapat timbul setelah mengalami peristiwa yang traumatis (misalnya pada korban bencana alam, pemerkosaan atau setelah kecelakaan). Bahkan, seseorang dengan stres pasca trauma bisa mengalami beberapa kali mimpi buruk atau kilas balik, yang mengingatkan dirinya pada peristiwa mengerikan tersebut.

Hipnoterapi dapat menjadi salah satu solusi untuk meredakan rasa takut pasca trauma. Sebuah laporan dalam Indonesian Journal of Nursing and Midwifery tahun 2019 menjelaskan jika hipnoterapi membuat pikiran menjadi rileks, sehingga seseorang dapat lebih terbuka menerima sugesti positif.

Belakangan ini, banyak penelitian yang mengaitkan antara saraf otak dan saraf yang mengatur gerakan makanan dalam saluran cerna. Salah satunya adalah jurnal Surabaya International Physiology Seminar. Mereka menyimpulkan bahwa stres dalam waktu lama dapat menghambat gerak usus dan menyebabkan perut terasa nyeri atau tidak nyaman.

Sebagian klinisi tertarik untuk meneliti apakah keluhan saluran cerna akibat stres bisa teratasi jika orang tersebut menjalani terapi relaksasi pikiran. Akhirnya, pada tahun 2020, publikasi Sage Journal berhasil membuktikan hal tersebut. Setelah menjalani 9 bulan hipnoterapi, 4 dari 5 pasien merasakan perbaikan terhadap keluhan yang dirasakan dan kualitas hidupnya sehari-hari.

Nyeri merupakan sinyal tubuh yang menandakan telah terjadi kerusakan jaringan. Nyeri yang berlangsung lama dapat disebabkan beberapa hal, seperti tumor, saraf terjepit, nyeri pascaoperasi, dan kekakuan otot (fibromialgia).

Sebagian nyeri masih dirasakan mengganggu meskipun sudah mengonsumsi obat-obatan pereda nyeri. Oleh sebab itu, hipnoterapi dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada kasus-kasus tersebut. Mengutip telaah literatur yang dipublikasikan Sage Journal tahun 2020, hipnoterapi dapat mengatur bagian otak yang memproses rasa nyeri, sehingga sensasi nyeri yang terasa menjadi lebih ringan.

Hipnoterapi terbukti menjadi terapi pilihan utama untuk nyeri yang tidak kunjung membaik dengan pemberian obat. Karena tidak memiliki efek samping yang berat, hipnoterapi ini diharapkan dapat mengurangi jumlah pemakaian obat-obatan pereda nyeri yang keras (seperti morfin).

Masalah utama pada kasus ketergantungan zat adalah sistem otak yang sudah "terbiasa" memperoleh sensasi menyenangkan setelah penggunaan zat. Dilansir Buku Ajar Psikiatri terbitan FKUI, otak akan memberikan respons berlebihan jika zat tersebut dicoba dihentikan langsung. Kondisi ini yang disebut sebagai gejala ketergantungan (withdrawal).

Terdapat beberapa bukti ilmiah yang menegaskan manfaat hipnoterapi dalam memutus rantai ketergantungan zat. Misalnya dalam jurnal Holistic Nursing and Health Science yang dipublikasikan tahun 2018.

Menurut jurnal tersebut, hipnoterapi yang disertai manuver pijat pada area spesifik dapat mengirimkan sugesti ke dalam alam bawah sadar pecandu rokok. Sugesti ini dapat memberikan dorongan kuat bagi otak seseorang untuk berhenti menggunakan zat-zat yang memicu ketergantungan.

Setelah membaca artikel ini, apakah kamu menjadi lebih tertarik untuk mencoba hipnoterapi? Jika iya, pastikan kamu memilih terapis yang memang ahli di bidang ini, ya.