10 Masalah Kesehatan Mengerikan yang Bisa Menyebabkan Kebutaan

Tidak ada yang ingin hidup dalam kegelapan akibat kebutaan. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya 2,2 miliar orang mengalami kebutaan atau gangguan penglihatan, yang mana setidaknya 1 miliar di antaranya memiliki gangguan penglihatan yang sebetulnya bisa dicegah atau belum ditangani.
Ada beragam hal yang dapat menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan. Kerusakan mata akibat trauma luar seperti kecelakaan adalah penyebab yang mudah dikenali. Namun, ada pula penyebab lainnya yang mengakibatkan rusaknya penglihatan. Berikut ini beberapa penyebabnya.
1. Tumor otak
Tumor otak mampu memengaruhi saraf dan bukan tidak mungkin yang terkena adalah saraf mata, mengingat organ tersebut berada di kepala. Terlepas dari kebutaan, masalah kesehatan ini tentu berisiko besar pada kelangsungan hidup penderitanya.
2. Retinitis pigmentosa
Ciri khasnya adalah penglihatanmu perlahan-lahan seperti melihat di suatu lorong. Ini adalah gangguan genetik yang langka dan menyebabkan kerusakan sel di retina yang berlangsung secara perlahan.
3. Degenerasi makular
Masalah kesehatan ini merupakan penyebab nomor satu hilangnya penglihatan di Amerika Serikat. Penjelasan mudahnya, gangguan ini melemahkan bagian makula, yaitu titik kecil di dekat pusat retina dan bagian mata yang dibutuhkan untuk penglihatan sentral yang tajam, yang memungkinkanmu melihat benda lurus ke depan.
4. River blindness
Juga dikenal dengan onchocerciasis, river blindness adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing parasit Onchocerca volvulus. Cacing ini disebabkan oleh gigitan lalat hitam jenis Simulium yang biasanya berkembang biak di area hilir sungai Afrika.
Menurut keterangan dari International Agency for the Prevention of Blindness, river blindness endemik di 30 negara-negara di Afrika, Brasil, Venezuela, dan Yaman; sebagian besar orang yang terinfeksi tinggal di Afrika Barat, Tengah dan Timur.
Menurut WHO, di beberapa daerah di Afrika Barat, sekitar 50 persen laki-laki di atas usia 40 tahun telah dibuat buta oleh penyakit ini.
5. Keracunan limbah
Keracunan, misalnya dari air yang terkontaminasi, dapat mengganggu saraf yang mencapai penglihatan. Adapun beberapa produk yang bisa berdampak fatal pada mata adalah bensin, cat, hingga peralatan saluran air.
Editor’s picks
Baca Juga: Kenali 5 Gejala Penyakit Glaukoma, Penyebab Kebutaan Nomor Dua
6. Stroke okular
Stroke okular, atau istilah medisnya adalah non-arteritic anterior ischemic optic neuropathy, sederhananya adalah seperti penyakit stroke tetapi menyerang penglihatan. Kondisi ini digambarkan seperti terasa mabuk walaupun sebenarnya tidak.
7. Penyakit Devic
Penyakit Devic atau neuromyelitis optica spectrum disorder menyebabkan kebutaan pada kedua mata. Ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang saraf dari mata dan tulang belakang.
Pada mata, penyakit ini menyerang saraf optik yang memberikan sinyal cahaya dari mata ke otak sehingga tidak dapat melihat dengan jelas. Dampak paling seriusnya adalah kehilangan kemampuan melihat atau kebutaan.
8. Coloboma
Diambil dari bahasa Yunani yang berarti "dibatasi", coloboma merupakan kondisi hilangnya jaringan di sekitar mata dan ini sudah terjadi sejak lahir. Masalah genetik ini sangat susah diketahui di awal kelahiran. Umumnya, penyakit baru diketahui ketika masuk masa remaja mengingat penderitanya baru menyadari dan melaporkan kondisinya tersebut.
9. Leber's hereditary optic neuropathy
Ini merupakan penyakit mata genetik yang menyebabkan hilangnya penglihatan sentral secara tiba-tiba. Gejalanya adalah penglihatan kabur atau berkabut secara tiba-tiba pada satu atau kedua mata secara bersamaan, berkurangnya ketajaman visual seiring waktu, serta penurunan penglihatan sentral dengan penglihatan perifer tetap utuh.
10. Atrofi optik dominan
Gangguan kesehatan mata ini umumnya tampak pada dekade pertama kehidupan, yang menyebabkan penglihatan menurun dan adanya permasalahan penglihatan warna. Pasien biasanya menderita gangguan penglihatan moderat yang berhubungan dengan berkurangnya daya penglihatan pusat atau parasentral dan buta warna. Tingkat keparahannya sangat bervariasi, pada tingkat akut mulai dari normal hingga buta.
Seperti yang disinggung di paragraf pembuka, 1 miliar kasus kebutaan dan gangguan penglihatan sebetulnya bisa dicegah. Itu artinya, kamu mesti aktif mencegah dan deteksi dini.
Terapkan pola hidup sehat, perhatikan kesehatan mata, serta lakukan pemeriksaan rutin ke dokter spesialis mata minimal setahun sekali. Bila mengalami gangguan penglihatan, apalagi secara tiba-tiba, segera periksakan diri ke dokter spesialis mata.
Baca Juga: Bisa Menyebabkan Kebutaan, 5 Penyakit Retina Ini Perlu Diwaspadai