Perubahan suasana hati selama masa kehamilan nyatanya merupakan hal yang umum terjadi. Sebab, meskipun mungkin kamu bahagia ketika mendapati kabar kehamilan dan akan segera menjadi ibu, tetapi pasti ada kekhawatiran yang sewaktu-waktu dapat membuat stres muncul.
Selain itu, perubahan suasana hati selama kehamilan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Melansir verywellfamily.com, berikut ini beberapa di antaranya!
Selama 12 minggu pertama masa kehamilan, tingkat estrogen biasanya akan meningkat hingga lebih dari 100 kali. Meski hormon yang satu ini sering dikaitkan dengan serotonin atau hormon yang dapat membuat bahagia, akan tetapi kelebihan estrogen dalam tubuh juga tidak baik. Pasalnya, ketidakseimbangan hormon yang terjadi dapat menyebabkan gangguan emosional dalam tubuh.
Tidak hanya hormon estrogen saja yang meningkat, sebab hormon progesteron yang merupakan hormon yang dapat menciptakan perasaan relaksasi juga ikut meningkat. Namun hal ini sangat wajar terjadi karena progesteron dibutuhkan tubuh untuk mencegah kontraksi dini pada rahim. Meskipun terdengar baik, akan tetapi perasaan terlalu rileks dapat membuat kamu merasa lelah, bahkan sedih.
Morning sickness merupakan salah satu hal yang sangat tidak nyaman dan tidak jarang juga terjadi bagi perempuan yang sedang hamil. Perasaan mual dan dorongan untuk muntah yang tidak dapat diprediksi kapan terjadi, bisa saja menimbulkan stres yang cukup berat. Namun biasanya, morning sickness dipicu oleh perasaan lapar atau aroma-aroma yang menyengat, termasuk aroma masakan.
Kelelahan merupakan gejala awal kehamilan yang umum dan menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan suasana hati pada perempuan yang sedang hamil. Hal ini sangat wajar terjadi, sebab saat seseorang mengalami kelelahan maka mereka akan mengalami perubahan emosional yang kerap kali tidak dapat mereka kontrol.
Tidak jarang, wanita yang sedang hamil dan mengalami perubahan bentuk tubuh akan merasa sedikit kesal dan berujung stres. Salah satu yang kerap terjadi dalam momen ini adalah beberapa di antara mereka akan berusaha untuk tidak memakai pakaian hamil.
Jika hal tersebut dilakukan pada trimester pertama rasanya tidak akan masalah. Namun, jika hal tersebut terus dilakukan hingga trimester selanjutnya, maka akan sangat berbahaya bagi sang calon bayi, bahkan sang ibu.
Prenatal screening test atau tes skrining saat hamil adalah seperangkat prosedur yang dilakukan selama masa kehamilan, yang bertujuan untuk menentukan apakah bayi cenderung memiliki kelainan tertentu atau tidak. Tes yang dilakukan sejak trimester pertama hingga trimester ketiga ini nyatanya dapat memberikan tekanan emosional, sehingga calon ibu akan sangat mudah mengalami mood swing.
Hal lain yang nyatanya juga dapat memberikan efek perubahan suasana hati bagi perempuan yang sedang hamil adalah bacaan tentang segala hal mengenai kehamilan dan persalinan. Beberapa buku kehamilan yang kerap kali menjelaskan tentang kemungkinan hal-hal buruk seperti terjadi komplikasi dan lainnya bisa saja membuat calon ibu menjadi stres dan mengalami perubahan mood. Tidak hanya itu, penjelasan dalam buku kehamilan juga dapat membuat kamu menjadi lebih waspada dan takut salah jika melakukan sesuatu.
Pada dasarnya, tidak semua perubahan suasana hati pada masa kehamilan adalah hal yang negatif. Sebab, jika dikendalikan dengan baik, kamu juga bisa merasa adanya peningkatan aliran darah dan peningkatan libido dalam tubuh. Hal tersebut sangat baik karena dapat mempererat hubungan antara suami dan istri.