ilustrasi obat-obatan (unsplash.com/myriam zilles)
Konsumsi amitriptyline dan obat antidepresan lain dapat meningkatkan risiko pemikiran dan tindakan bunuh diri; terlebih pada anak-anak, remaja, dan usia di bawah 24 tahun. Jika kamu mendapatkan obat amitriptyline atau antidepresan lain, lakukan konsultasi rutin sebagai sarana pemantauan dan observasi.
Amitriptyline dan obat antidepresan lain juga dapat mengubah mood dengan cara tidak terduga, bahkan pada pasien berusia lebih dari 24 tahun. Biasanya ketidakseimbangan mental terjadi ketika mengonsumsi pertama kali atau saat mendapatkan pengurangan dan penambahan dosis amitriptyline.
Beritahukan pada dokter apabila kamu memiliki alergi obat amityrpline atau obat antidepresan lain. Guna menghindari risiko efek samping, sampaikan pula jika memiliki riwayat alergi pada makanan, zat tertentu, atau alergen lainnya.
Jelaskan pada dokter terkait riwayat kesehatanmu, terlebih jika kamu pernah mengalami:
- Glaukoma (kondisi mata)
- Pembesaran prostat (kelenjar reproduksi pria)
- Kesulitan buang air kecil
- Kejang
- Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
- Diabetes
- Skizofrenia (penyakit mental yang menyebabkan pemikiran terganggu atau tidak biasa, kehilangan minat dalam hidup, dan emosi yang kuat atau tidak pantas)
- Penyakit hati,
- Ginjal, atau
- Jantung
Beritahukan juga obat-obatan apa yang sedang atau pernah kamu konsumsi. Termasuk resep medis, obat herbal, vitamin, dan suplemen. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan amitypline sehingga harus diberi jeda waktu atau jangan tidak digunakan secara bersamaan.
Amitriptyline tidak boleh diberikan pada ibu menyusui atau harus digunakan dengan pemantauan ekstra. Oleh sebab itu, sampaikan pada dokter jika kamu sedang atau berencana hamil atau jika harus menyusui.
Obat amitriptyline dapat menyebabkan kantuk. Efek tersebut akan semakin parah jika kamu mengonsumsi alkohol. Maka dari itu, hindari mengonsumsi alkohol dan usahakan tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi setelah mendapat obat ini.