Amitriptyline: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Samping

Obat antidepresan yang harus diminum sesuai resep dokter

Amitriptyline adalah obat yang diberikan pada pasien dengan diagnosis depresi. Obat ini membantu meredakan dan mengurangi gejala gangguan kesehatan mental tersebut. 

Obat amitriptyline dikonsumsi melalui oral dan hanya tersedia dalam bentuk obat generik. Pemberian amitriptyline sebagai obat depresi hanya boleh berdasarkan resep dokter. 

1. Manfaat

Amitriptyline merupakan kelompok obat antidepresan trisiklik (TCA). Dinamakan demikian karena ada tiga cincin dalam struktur kimia obat ini. Layaknya obat serupa lainnya, amitriptyline bekerja dengan meningkatkan jumlah zat alami di otak (neurotransmitter seperti serotonin) yang dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan mental. 

Obat ini diresepkan untuk mengatasi masalah mental atau gangguan suasana hati, seperti depresi. Amitriptyline sebagai antidepresan berperan membantu meningkatkan suasana hati, menurunkan tingkat kecemasan, dan meredakan ketegangan. Selain itu, pemberian obat ini juga bertujuan membantu pasien tidur lebih nyenyak serta meningkatkan energi.

Dilansir Medlineplus, amitriptyline juga digunakan untuk mengobati gangguan makan dan  mencegah sakit kepala migrain. Dokter juga bisa menggunakan amitriptyline sebagai pengobatan neuralgia setelah infeksi herpes zooster, khususnya pada nyeri terbakar atau menusuk yang bisa bertahan dalam waktu lama.

2. Peringatan

Amitriptyline: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat-obatan (unsplash.com/myriam zilles)

Konsumsi amitriptyline dan obat antidepresan lain dapat meningkatkan risiko pemikiran dan tindakan bunuh diri; terlebih pada anak-anak, remaja, dan usia di bawah 24 tahun. Jika kamu mendapatkan obat amitriptyline atau antidepresan lain, lakukan konsultasi rutin sebagai sarana pemantauan dan observasi. 

Amitriptyline dan obat antidepresan lain juga dapat mengubah mood dengan cara tidak terduga, bahkan pada pasien berusia lebih dari 24 tahun. Biasanya ketidakseimbangan mental terjadi ketika mengonsumsi pertama kali atau saat mendapatkan pengurangan dan penambahan dosis amitriptyline. 

Beritahukan pada dokter apabila kamu memiliki alergi obat amityrpline atau obat antidepresan lain. Guna menghindari risiko efek samping, sampaikan pula jika memiliki riwayat alergi pada makanan, zat tertentu, atau alergen lainnya.

Jelaskan pada dokter terkait riwayat kesehatanmu, terlebih jika kamu pernah mengalami:

  • Glaukoma (kondisi mata)
  • Pembesaran prostat (kelenjar reproduksi pria)
  • Kesulitan buang air kecil
  • Kejang
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Diabetes
  • Skizofrenia (penyakit mental yang menyebabkan pemikiran terganggu atau tidak biasa, kehilangan minat dalam hidup, dan emosi yang kuat atau tidak pantas)
  • Penyakit hati,
  • Ginjal, atau
  • Jantung

Beritahukan juga obat-obatan apa yang sedang atau pernah kamu konsumsi. Termasuk resep medis, obat herbal, vitamin, dan suplemen. Beberapa obat dapat berinteraksi dengan amitypline sehingga harus diberi jeda waktu atau jangan tidak digunakan secara bersamaan. 

Amitriptyline tidak boleh diberikan pada ibu menyusui atau harus digunakan dengan pemantauan ekstra. Oleh sebab itu, sampaikan pada dokter jika kamu sedang atau berencana hamil atau jika harus menyusui. 

Obat amitriptyline dapat menyebabkan kantuk. Efek tersebut akan semakin parah jika kamu mengonsumsi alkohol. Maka dari itu, hindari mengonsumsi alkohol dan usahakan tidak melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi setelah mendapat obat ini. 

Baca Juga: 12 Fakta Perbedaan Obat Generik dengan Obat Paten, Kamu Wajib Tahu!

3. Interaksi

Amitriptyline: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi obat (Unsplash.com/Isaac Quesada)

Interaksi amitriptyline dengan obat lain dapat mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Maka dari itu, sampaikan pada dokter obat-obatan apa saja yang pernah atau sedang dikonsumsi. Hindari mengubah, menambah, atau mengurangi dosis amitriptyline tanpa instruksi dari dokter. 

Dilansir Medical News Today, beberapa obat yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan amitriptyline di antaranya:

  • Inhibitor monoamine oksidase (MAOIs). Misalnya, fenelzin, tranylcypromine, safinamide, dan selegiline. MAOIs dan amitriptyline harus dikonsumsi secara terpisah setidaknya 14 hari setelah salah satu pengobatan dihentikan
  • Kuinidin. Konsumsi keduanya bersamaan dapat meningkatkan kadar amitriptyline dalam tubuh yang berpotensi menimbulkan efek samping serius.

Selain dua di atas, beberapa daftar obat yang juga dapat meningkatkan risiko negatif ketika digunakan bersamaan dengan amitriptyline, yakni sebagai berikut.

  • Topiramat. Mendapatkan obat ini bersama amitriptyline dapat meningkatkan jumlah amitriptyline dalam tubuh. Ini meningkatkan risiko efek samping
  • Sertraline, fluoxetine, dan paroxetine. Obat ini dapat meningkatkan efek samping berbahaya dari amitriptyline
  • Simetidin. Mengambil obat ini dengan amitriptyline dapat meningkatkan jumlah amitriptyline dalam tubuh
  • Obat antikolinergik. Contohnya: diphenhydramine, Oxybutynin, solifenacin, dan olanzapine. Kombinasi obat tersebut dengan amitriptyline meningkatkan risiko efek samping seperti demam , terutama saat cuaca panas
  • Obat neuroleptik. Contohnya: Clozapine, Risperidone, dan Haloperidol. Konsumsi secara bersamaan dengan amitriptyline dapat meningkatkan efek samping.

4. Dosis

Amitriptyline: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi aturan minum obat (Unsplash.com/Ksenia Ykovlova)

Pemberian amitriptyline bisa berbeda pada masing-masing individu, meskipun memiliki gejala serupa. Dosis amitriptyline disesuaikan dengan umur, kondisi, tingkatan keparahan, riwayat kesehatan, dan reaksi pasien terhadap pengobatan pertama. 

Berikut merupakan rekomendasi dosis resep yang jamak digunakan, melansir MIMS. Dokter mungkin memberikan resep berbeda. Hindari mengganti, menambah, atau mengurangi obat tanpa instruksi dari dokter, ya!

Kondisi kesehatan: depresi

  • Dewasa: dosis awal 25 mg diminum dua kali sehari. Dokter bisa meningkatkan dosis jika diperlukan hingga 150 mg setiap hari yang dibagi dalam waktu tertentu. Durasi pengobatan selama 2-4 minggu, hingga 6 bulan setelah pemulihan untuk mencegah kambuh
  • Lansia: 10-25 mg setiap hari. Dapat ditingkatkan secara bertahap hingga 100-150 mg setiap hari, sesuai dengan toleransi dan respons pasien. Dosis lebih dari 100 mg harus digunakan dengan hati-hati.

Kondisi kesehatan: nyeri neuropatik (seperti migrain dan sebagainya)

  • Dewasa: dosis awal 10-25 mg dan dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 10-25 mg setiap 3-7 hari sesuai hasil observasi kondisi pasien. Dosis yang dianjurkan: 25-75 mg setiap hari sebaiknya di malam hari. Dosis di atas 75 mg dapat diberikan dalam dosis terbagi. Dosis di atas 100 mg harus digunakan dengan hati-hati
  • Lansia: dosis awalnya 10-25 mg dan dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan respon pasien dan toleransi tubuh. Dosis di atas 75 mg harus digunakan dengan hati-hati.

Amitriptyline disarankan dikonsumsi malam hari sebelum tidur. Hal tersebut dilakukan guna menghindari efek samping yang timbul. Penggunaan amitriptyline pada lansia harus diawasi dengan ketat dan dilakukan penyesuaian dosis.

Guna efek obat yang maksimal, selalu ikuti instruksi dokter. Hindari menghentikan obat tanpa rekomendasi dokter bahkan jika kamu merasa sudah lebih baik atau tidak mengalami gangguan gejala depresi. 

5. Efek samping

Amitriptyline: Manfaat, Peringatan, Interaksi, Dosis, dan Efek Sampingilustrasi sakit perut akibat sembelit (freepik.com/katemangostar)

Konsumsi amitriptyline dapat menimbulkan efek samping layaknya antidepresan lain, seperti pusing dan pandangan berputar. Gejala tersebut umumnya terjadi ketika mendapatkan dosis pertama atau mengalami peningkatan dan penurunan dosis. Selain itu, terdapat gejala lain yang mungkin bisa hilang seiring berjalannya pengobatan. Di antaranya:

  • Sembelit
  • Pusing
  • Mulut kering
  • Mengantuk
  • Kesulitan buang air kecil
  • Sakit kepala

Dilansir NHS UK, amitriptyline juga dapat menimbulkan efek samping serius. Segera hubungi dokter apabila kamu merasakan hal berikut:

  • Detak jantung yang cepat atau tidak teratur
  • Kulit atau bagian putih mata menjadi kuning (serupa gejala gangguan hati)
  • Sakit kepala, merasa bingung atau lemah, atau kram otot (ini juga jadi pertanda tingkat natrium yang rendah dalam darah)
  • Pikiran tentang menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup 
  • Sakit mata, perubahan penglihatan, pembengkakan atau kemerahan di dalam atau di sekitar mata hingga mengganggu pengelihatanmu. 

Jika kamu mendapatkan pengobatan amitriptyline, pastikan terus berkonsultasi dengan dokter, ya! Rutin memenuhi jadwal pemeriksaan dapat membantu dokter memastikan kondisi kesehatanmu selama pengobatan. 

Baca Juga: 5 Obat Antidepresan yang Paling Sering Memengaruhi Kehidupan Seksual 

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya