TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Cuma Olahraga 6 Menit Bisa Bantu Cegah Penyakit Alzheimer

Jangan remehkan manfaat olahraga, ya!

ilustrasi bersepeda (pixabay.com/FabricioMacedoPhotos)

Demensia adalah gangguan kognitif yang umumnya dikaitkan dengan usia lanjut. Dari berbagai rupanya, penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis demensia yang paling umum.

Meski belum ditemukan obatnya, risiko Alzheimer bisa dikurangi dengan mengelola gaya hidup sehat, salah satunya dengan olahraga rutin. Sementara rekomendasi umumnya adalah 150 menit per minggu (sekitar 30 menit per hari), studi terbaru menemukan manfaat olahraga untuk mencegah Alzheimer ternyata berlaku meski cuma 6 menit!

Berhasil pada uji coba hewan, tetapi harus dites pada manusia

Dalam perkembangan Alzheimer, brain-derived neurotrophic factor (BDNF) adalah salah satu yang penting. BDNF mendorong neuroplastisitas atau kemampuan otak membentuk koneksi dan jalur baru serta mempertahankan neuron.

Dalam berbagai studi hewan, jumlah BDNF yang tinggi bisa mempertahankan performa kognitif, seperti mengingat, belajar, dan performa kognitif lainnya. Meski begitu, potensi BDNF pada manusia lewat intervensi farmasi masih minim.

Dimuat dalam Journal of Physiology pada 11 Januari 2023, para peneliti Selandia Baru dan Kanada ingin mencari cara non farmakologi sehingga manusia bisa memelihara kapasitas otak seiring bertambahnya usia.

"BDNF menunjukkan potensi di penelitian hewan. Namun, intervensi farmakologis sejauh ini gagal memanfaatkan potensi BDNF dalam melindungi otak manusia," tulis pemimpin penelitian dari University of Otago, Travis D. Gibbons, dalam pernyataan resmi.

Baca Juga: Anak Muda Berisiko Kena Alzheimer, Kenali Ciri-cirinya! 

Hasil: olahraga cuma 6 menit bisa meningkatkan kadar BDNF

ilustrasi bersepeda (pexels.com/Mabel Amber)

Untuk penelitian ini, para peneliti melibatkan 12 partisipan dewasa. Mereka lalu dibagi berdasarkan empat jenis aktivitas, yaitu:

  • Berpuasa selama 20 jam.
  • Olahraga ringan (90 menit bersepeda intensitas ringan).
  • OIahraga berat (6 menit bersepeda intensitas berat).
  • Gabungan puasa dan olahraga.

Bertajuk "Fasting for 20 h does not affect exercise-induced increases in circulating BDNF in humans", para peneliti menemukan bahwa olahraga berat dalam durasi 6 menit paling efektif meningkatkan BDNF dibanding berpuasa seharian, olahraga ringan, atau keduanya.

Saat berolahraga berat selama 6 menit, kadar BDNF meningkat 4–5 kali lipat (dari 396pg L-1 ke 1.170pg L-1). Meski menurunkan glukosa, tetapi berpuasa 20 jam tak memengaruhi kadar BDNF. Lalu, dibandingkan olahraga ringan 90 menit, para peneliti hanya melihat sedikit peningkatan di kadar BDNF (dari 336pg L-1 ke 390pg L-1).

Metabolisme otak yang berubah saat berolahraga

Dalam penelitiannya, para peneliti menduga bahwa peningkatan kadar trombosit yang membawa BDNF adalah mengapa olahraga berat selama 6 menit adalah yang paling ampuh. Dibanding berpuasa, konsentrasi trombosit dipengaruhi oleh olahraga dan meningkat hingga 20 persen.

Sementara belum diketahui penyebabnya, tetapi para peneliti berhipotesis bahwa otak mengalihkan asupannya. Jadi, otak diduga memetabolisme laktat, bukan glukosa, saat berolahraga. Peralihan sumber asupan otak inilah yang membuka jalur sehingga meningkatkan kadar BDNF dalam darah saat olahraga.

Baca Juga: Masalah Ingatan yang Tampak seperti Alzheimer, tetapi Bukan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya