TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Jalan Santai setelah Makan Bisa Cegah Diabetes Tipe 2

Meski sebentar, manfaatnya luar biasa!

ilustrasi jalan santai setelah makan bisa mencegah diabetes tipe 2 (unsplash.com/Thom Milkovic)

Bagi yang belum tahu, rekomendasi olahraga untuk hidup sehat adalah 150 menit per minggu dengan intensitas sedang. Mau berolahraga intensitas ringan saja? Tidak apa-apa. Setidaknya, lebih baik daripada tidak berolahraga sama sekali.

Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa melakukan aktivitas setelah makan ternyata baik untuk kesehatan. Nah, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa dibanding bermalas-malasan, aktivitas fisik setelah makan bisa mencegah diabetes tipe 2.

1. Penelitian sebelumnya sarankan 20 menit

ilustrasi jalan santai (unsplash.com/areksan)

Menurut berbagai penelitian, aktivitas fisik setelah makan bisa menurunkan kadar gula dalam darah dibanding sebelum makan. Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) yang dimuat dalam Journal of the American Medical Directors Association pada 2009 bermaksud membuktikan hal tersebut.

Penelitian ini kemudian merekrut 12 pasien diabetes tipe 2 yang menjalani pengobatan. Mereka diminta untuk olahraga berjalan ringan selama 15 sampai 20 menit setelah makan. Kadar gula dalam darah kemudian diukur menggunakan sampel darah. Hasilnya, kadar gula dalam darah lebih rendah saat mereka berolahraga 20 menit setelah makan.

"Berjalan setelah makan lebih efektif menurunkan dampak glikemik setelah makan malam terhadap pasien diabetes tipe 2," tulis para peneliti dari Old Dominion University.

Baca Juga: Jalan 10.000 Langkah Bikin Pasien Diabetes Panjang Umur

2. Studi analisis libatkan tujuh penelitian sebelumnya

Berbekal dari studi tersebut, berbagai studi ingin membuktikan bahwa hanya duduk lebih berbahaya untuk kesehatan kardiometabolisme. Sebuah studi di Irlandia dan Inggris pada Februari 2022 ingin membuktikan perbedaan dampak duduk, berdiri, dan jalan santai terhadap kadar glukosa setelah makan, tekanan darah sistolik, dan insulin.

Studi ini menganalisis tujuh penelitian sebelumnya yang meneliti ketiga variabel tersebut. Hasil pertama menemukan bahwa berdiri setelah makan bisa mengurangi glukosa setelah makan, tetapi tak berpengaruh apa-apa terhadap kadar insulin dan tekanan darah sistolik.

Lalu, saat berjalan santai 2–5 menit setelah makan, kadar glukosa dan insulin setelah makan berkurang secara signifikan dibanding mereka yang duduk saja. Setelah dibandingkan dengan berdiri, ternyata berjalan setelah makan lebih baik dalam menurunkan kadar glukosa dan insulin.

"Baik berdiri maupun jalan santai tak menunjukkan efek apa pun terhadap tekanan darah sistolik," tulis para peneliti.

3. Olahraga ringan pun mencegah resistansi insulin

Pemimpin penelitian sekaligus kandidat PhD di University of Limerick, Aidan J. Buffey, menjelaskan temuan penelitiannya dan tim. Menurut Buffey, olahraga ringan seperti jalan santai bisa mencegah resistansi insulin yang menyebabkan diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular lainnya.

"Kadar glukosa tinggi yang terlalu lama adalah faktor risiko berbagai penyakit ini," ujar Buffey kepada Medical News Today.

Studi tersebut secara spesifik menunjukkan bahwa manfaat berdiri dan jalan santai lebih terlihat 60–90 menit setelah makan. Buffey memaparkan bahwa jalan santai lebih efektif dibanding berdiri saja karena kontraksi otot yang lebih banyak dibanding berdiri. Kontraksi otot inilah yang memproses banyak glukosa sebagai energi.

"Kontraksi otot ini meningkatkan pemecahan glukosa di otot rangka," tambah Buffey.

Baca Juga: Studi: Tidur dengan Lampu Menyala Meningkatkan Risiko Diabetes

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya